Translate

Selasa, 31 Desember 2013

Papua sebagai primadona politik Indonesia 2013



Papua sebagai primadona politik Indonesia 2013

Oleh Farsijana Adeney-Risakotta

 

Jarang dibayangkan ada orang yang bernama Papua. Kadang-kadang kata Papua dipakai sebagai celotehan yang bersifat menegur cenderung diskriminatif. Hahaha, tapi MOP Papua sangat laku karena kekhasannya Papua. MOP Papua adalah cara melucu orang Papua. Dalam tekanan karena ketidakadilan yang sedang terjadi di tanah Papua, orang Papua masih tetap bisa melucu. Cara lelucon orang Papua disebut MOP Papua. Ini adalah karakteristik orang Papua.

Tahun 2013 sangat penting untuk Petisi Warganegara NKRI untuk Papua karena Papua bisa menjadi nama diri yang setara dalam perjuangan rakyat Palestina mencari keadilan. Untuk merenungkan perayaan Natal saya menulis artikel yang membandingkan penghayatan orang-orang Palestina dan orang Papua untuk meneruskan perjuangan mereka dengan mendapatkan kekuatan dari Yesus Kristus.

Perjuangan penegakkan keadilan dan perdamaian Papua terus mengalir seperti derasnya sungai yang dipenuhi dari beratnya volume hujan dalam setahun. Semakin banyak ketidakadilan terjadi dengan orang Papua semakin banyak orang Indonesia terpanggil untuk meminta pemerintah Indonesia bertanggungjawab terhadap kekerasan yang terus terjadi di tanah Papua.

Di akhir tahun, kekerasan yang menyita perhatian masa terlihat menurun. Tetapi penurunan kekerasan militer tidak sendirinya menghilangkan ketakutan dalam masyarakat Papua. Saat ini ada sekitar seratus orang Papua yang berada di penjara menunggu proses pengadilan. Sementara persidangan sudah menetapkan lebih dari 50 orang dengan hukum penjara dengan waktu 10 sampai dengan 20 tahun. Laporan ini dihimpun oleh Papua Behind Bars, yaitu lembaga swadaya masyarakat orang asli Papua yang memberikan laporan setiap bulan tentang penangkapan dan penjeblosan orang Papua ke penjara.

Mengakhir tahun 2013 tanpa melakukan tindakan penegakkan keadilan dan perdamaian yang menjadi tanggungjawab pemerintah Indonesia, sungguh sangat disayangkan. Papua adalah primadona politik Indonesia saat ini. Saya sebut “primadona” politik karena persoalan keadilan dan perdamaian terkait dengan meluruskan sejarah Papua dalam keindonesiaan yang belum diselesaikan oleh pemerintah Indonesia.

Kematian Nelson Mandela memberikan inspirasi untuk Indonesia terpanggil meninjau kembali kewajiban moral kenegaraannya untuk membentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi. Sekalipun Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi telah dihapuskan sesudah pembentukannya menuaikan protes dari masyarakat yang meminta Mahkamah Konstitusi untuk meninjau ulang, tetapi Papua dan Aceh mempunyai dasar hukum untuk meminta pemerintah memfasilitasi pembentukan Komisi Kebenaran dan Perdamaian.

Saya telah menulis tentang Papua sejak keluar dari rumah sakit, dan saya akan terus menulis sampai keadilan dan kebenaran ditegakkan di Papua. Hari ini saya memutuskan mulai melukis tentang Papua. Tahun 2013, ketika pameran blog dan seni Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semua dilakukan di Bentara Budaya Yogyakarta, saya menciptakan dua karya kawat terkait dengan Papua yaitu “Bumi Torang Terbelah” dan “Hukum Rimba”. Hari ini saya melukis orang Papua yang badannya dirantai dengan rambut keriting berwarna putih. Tubuhnya merah dari teriakan karena ketidakadilan yang dialaminya.  Orang Papua hidup pada tanah yang subur dikelilingi lautan yang membiru mendalam.  Dulu Papua sama dengan daerah lainnya di Indonesia yang terisolasi. Sekarang di Papua, sekalipun belum ada jalan raya yang mulus, tetapi semua orang Papua tahu menggunakan internet. Papua bersama dengan sesama warganegara NKRI dan warga dunia lainnya berjejaring untuk memperkuat perjuangan bersama meminta pemerintah Indonesia menegakkan keadilan dan perdamaian di tanah Papua.

Petisi Warganegara NKRI untuk Papua sekarang berusia satu setengah tahun. Dalam usia yang masih balita, Petisi Warganegara NKRI untuk Papua terus melakukan penyebaran pendidikan tentang Papua, permasalahan konflik dan upaya penyelesaiannya kepada sesama warganegara NKRI. Saat ini menutup tahun 2013, ada 781 orang yang memberikan jempol sebagai tanda suka dan sekaligus mendukung perjuangan bersama mendorong pemerintah Indonesia menegakkan keadilan dan perdamaian di tanah Papua.  Jumlah 781  pendukung Petisi Warganegara NKRI untuk Papua, menurut statistik dari Google terdiri dari perempuan sebanyak 36% dan lelaki sebanyak 64 % yang bukan secara langsung adalah teman-teman saya dari Facebook.  Sementara perhitungan tentang jaringan saya dari Facebook dikatakan pendukung sebagai perempuan berkisar 46% dan lelaki sekitar 54%. Artinya di antara pendukung Petisi Warganegara NKRI untuk Papua, sekitar 10% dari pendukung pria tidak ada hubungan dengan pertemanan langsung yang menunjukkan komitmen mereka sungguh-sungguh pada persoalan penegakkan keadilan dan perdamaian di tanah Papua.  Sementara sekitar 10% pendukung dari kalangan perempuan punya hubungan langsung dengan pertemanan dalam jaringan Facebook.

Baik mereka yang berada dalam jaringan pertemanan di Facebook maupun yang tidak, ternyata para pendukung Petisi Warganegara NKRI untuk Papua berasal dari Indonesia sebanyak (737 orang), Amerika Serikat 12 orang, Malaysia sebanyak 7 orang, Belanda sebanyak 5 orang, Jerman sebanyak 4 orang, Singapura sebanyak  2 orang,  Canada sebanyak 2 orang, Norwegia sebanyak 1 orang dan Jepang sebanyak 1 orang.

Melalui tulisan ini, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada para pendukung Petisi Warganegara NKRI untuk Papua seperti pencirian yang sudah saya jelaskan di atas.  Pada artikel yang terpisah saya juga telah menyampaikan terima kasih kepada Google yang telah mendukung perluasan gerakan perdamaian ini. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada bung Nano Apituley yang bersama-sama dengan saya memoderator Petisi Warganegara NKRI untuk Papua. Harapan kami semua bahwa pengalaman pengawalan kebijakan pemerintah RI akan diteruskan sampai keadilan dan perdamaian di tegakkan di tanah Papua.  Jika itu akan menjadi pekerjaan rumah dari pemerintah Indonesia, maka baiklah dipenuhi dalam tahun depan, 2014.  

Selamat merayakan Tahun Baru 2014, tahun mendatang ada sekarang dalam semangat untuk meneruskan perjalanan yang sudah dimulai sampai tiba di tujuan yang direncanakan, yaitu perdamaian untuk semua anak bangsa Indonesia. Tetap kuat dan bersemangat dalam keceriaan MOP Papua melepaskan tahun 2013 dan meneruskan perlayaran ke tahun 2014. Tuhan berserta kita semua.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar