Hadiah Natal, Mengenal Bonnie Lewkowicz dan Paul Church
Oleh Farsijana Adeney-Risakotta
Besok kami kembali ke Boston. Natal mengizinkan saya berbagi
kebahagiaan bersama dengan keluarga di Berkeley. Selama 10 hari kami bisa
memperbaharui tali persaudaraan di antara keluarga. Suami saya dipanggil grandpanesia oleh
cucu-cucunya. Menghabiskan waktu bersama mereka dan anak-anak adalah berkat.
Berkat lain yang saya ingin tulis adalah tentang Bonnie.
Bonnie dan Paul adalah tetangga dari Rina dan Glen di Berkeley. Saya menulis
artikel ini di rumah Bonnie yang mengundang kami tinggal dengan mereka selama
kami di Berkeley pada saat merayakan Natal. Rumah mereka saling bersebelahan.
Saya ingat pada bulan September 2011 ketika ibunda dari
suami saya meninggal, Bonnie memberikan kue yang saya kemudian membuatnya di
Indonesia. Kue itu dibuat dari apel, yang dicampur dengan kayu manis. Tetapi
kue ini bukan applie pie melainkan Jewish apple tart. Campuran kue menggunakan
orange juice dan potongan walnut. Ketika kue ini dimasak, dapur saya berbau
enak sekali. Saya buat kue ini untuk
acara-acara besar di rumah saya di Yogyakarta atau diberikan sebagai hadiah.
Bonnie seorang Yahudi yang hidup berdampingan dengan
keluarga Kristiani, Rina dan Glen. Saya pernah diajak untuk mendengar paduan
suara dari kelompok Bonnie, terdiri dari orang-orang Yahudi yang sedang melakukan gladik resiki sebelum mereka tampil pada acara panggung
gembira di musim panas di Solano, California.
Musiknya sangat gembira, sehingga orang-orang yang menyanyi
bisa menari-nari juga sekaligus. Saya pada waktu itu tidak bisa memenuhi
undangan Bonnie untuk menonton mereka bernyanyi. Setiap tahun di Berkeley,
selama musim panas ada banyak kegiatan untuk masyarakat umum, di taman-taman
dan juga di beberapa pusat pertokoan di sepanjang jalan. Salah satu yang paling saya sukai adalah
Solana Stroll Street Festival. Pada
festival ini, orang-orang bisa menari,
menyanyi sambil makan. Suami dan saya
pernah menari dengan kelompok Swing pada suatu saat jalan-jalan menikmati
festival di Solano.
Tetapi suatu waktu, sesudah ibunda Ruth dimakamkan, saya menghabiskan waktu seharian dengan Bonnie
ke pasar petani yang mengambil lokasi di
tengah kota Berkeley, CA. Saya sangat
bahagia belajar tentang gerakan petani dan tanggungjawab masyarakat untuk
melindungi tanaman dan produksi lokal yang dihasilkan dari petani di sekitar
Berkeley. Di pasar ini, pengunjung bisa beli keju yang enak, dengan berbagai
campuran eksotik yang tidak pernah dijual di supermarket. Kami juga bisa
merasakan berbagai makanan yang dijual murah, oleh orang-orang yang berasal
dari berbagai dunia. Saya ingat menikmati seorang musisi perempuan bermain
biola di sini.
Berkeley dan masyarakatnya, sangat khusus. Boston dikatakan
Berkeleynya di pantai timur Amerika Serikat. Tapi keduanya punya keindahan dan
kekuatan sendiri. Di Berkeley ada banyak hal yang kuat muncul dari masyarakat
sebagai suatu gerakan sebelum menyebarkan ke seluruh Amerika Serikat. Gerakan
yang paling berhasil adalah gerakan aksesitas kepada anggota masyarakat yang
difabel. Bonnie dan suami, Paul adalah pengerak yang sangat militan untuk
menegakkan hak-hak anggota masyarakat yang difabel.
Paul yang segera akan pensiun bekerja di pemerintah kota
khusus mengatur kebijakan yang terkait dengan disabilitas. Mereka membuat
jalan-jalan untuk memberikan akses kepada anggota masyarakat yang difabel.
Rumah Bonnie dan Paul terletak di bukit kecil di bagian selatan dari kota
Berkeley. Dari sini, kami ke pusat kota. Saya berjalan kira-kira 25 menit dan
Bonnie mengendarai kursi rodanya tanpa ada penghalang. Seluruh kota Berkeley
mempunyai akses kepada kursi roda. Ramp ke dalam ruang-ruangan untuk masuk ke
semua bangun publik harus dibuat sehingga anggota masyarakat difabel juga bisa
mendapat kesempatan untuk menghadiri kuliah, berbelanja, ke rumah sakit dll
sendiri.
Lebih
mengagumkan lagi, adalah Bonnie telah menulis beberapa buku tentang aksesitas
untuk difabel ke taman-taman kota atau juga taman nasional sehingga mereka bisa
menikmati alam. Untuk sahabat-sahabat yang ingin melihat bukunya, Bonnie
memberikan link sehingga bisa diakses gratis.
<http://www.wheelingcalscoast.org/download/A-Wheelchair_Riders_Guide-San_Francisco_Bay_and_Nearby_Coast.pdf>
<http://www.wheelingcalscoast.org/download/A-Wheelchair_Riders_Guide-San_Francisco_Bay_and_Nearby_Coast.pdf>
Saya bercerita kepada Bonnie tentang pengalaman mistis
melihat bulan dikelilingi leh lingkaran biru. Ketika itu kami sedang berkemah
di Grand Teton, Wyoming yaitu suatu taman nasional dengan pemandangan menghadap gunung
yang berbentuk payudara perempuan. Karena itu disebut dalam bahasa Perancis
oleh seorang ekspedisi dari Prancis dengan sebutan Grand Teton. Kami berkemah
dekat danau dengna pemandangan ke Grand Teton. Malam terakhir kami di sana,
ketika semua sedang tidur, saya sesudah api unggun mati, pindah ke dalam mobil
untuk menonton bintang-bintang. Saya kaget karena ternyata selama lebih dari
dua jam saya lihat dengan sangat dekat bulan yang dikelilingi cahaya biru. Saya
mengucak mata karena tidak percaya. Bulan itu masih di sana dalam lingkaran
biru.
Bonnie mengatakan kepada saya apakah pernah mendengar lagu “Ones
in blue moon”, yang berarti sesuatu yang tidak biasa terjadi dalam hidup tetapi
memang itu terjadi. Kami bercerita tentang banyak hal yang terjadi dalam hidup
kami. Bonnie melakukan banyak hal untuk membela orang-orang difabel. Ia juga menunjukkan tentang kerjanya untuk menguji
diskriminasi kebijakan pembangunan
kepada orang-orang difabel. Hanya orang-orang difabel yang bisa
memperjuangkan hak-haknya. Tujuannya supaya masyarakat memberikan penghormatan
kepada mereka yang difabel.
Bonnie bisa mengendarai kendaraannya tanpa harus dibantu
oleh siapapun. Kursi rodanya masuk ke dalam mobil dan ia duduk dibelakang stir
dengan sangat percaya diri. Suatu malam Bonnie mengatakan akan ke pesta seorang
temannya, dan ia memutuskan menggunakan mobil. Tetapi sehari-hari, Bonnie cukup
puas mengendarai kursi rodanya ke mana-mana di seluruh kota Berkeley.
Ketika kami baru bertemu kembali, saya ingin mencium pipinya. Tetapi
Bonnie katakan, ia bisa menaikan kursi rodanya supaya saya tidak harus
membungkuk karena sedang memakai body brace. Bonnie juga memasak sendiri
makanannya. Saya sangat kagum dengan keahliannya memasak termasuk membuat kue
bronies yang dibagikan kepada Rina, ketika kami baru tiba. Memasak sama indahnya dengan menulis, begitu yang dikatakan Bonnie.
Saya sudah ke rumah Bonnie sebelum Rina meminta Bonnie
menerima kami di rumahnya karena rumah mereka terlalu padat dengan tamu lainnya.
Ketika kami datang, suami saya yang belum pernah ke rumah Bonnie sangat
terkagum-kagum dengan pilihan barang-barang seni yang diletakkan di rumahnya.
Bonnie dan Paul punya jiwa seni yang tinggi.
Di kamar yang kami tempati ada tujuh bebek yang dibuat dari
kayu. Ayah Paul seorang seniman kayu. Saya katakan kepada mereka bahwa itulah
nasib saya bisa tinggal bersama bebek-bebek. Untuk hadiah Natal saya melukis
kelinci dan kaktus kepada mereka. Mengapa kaktus dengan pemandangan salju?
Depan rumah mereka ada kaktus. Tetapi saya tidak tahu bahwa mereka suka
kelinci. Ini hanya perasaan saya saja. Kemudian saya melukis kelinci. Mereka
sangat suka sekali. Ternyata di kamar yang kami tempat ada satu patung keramik terbuat berbentuk kelinci. Bonnie senang bahwa saya melukis kelinci sekalipun
tidak lihat ada kelinci yang tersembunyi di sudut ruang dari kamar tidur yang
kami sedang tempati.
Pada sore hari sebelum malam pada malam Natal, sekitar jam14:00, Bonnie sedang mencari suami saya, pak
Bernie untuk mengundang ke pertemuan
tetangga yang sedang menyiapkan lilin yang disebut "luminaria"
di sepanjang trotoar di kampungnya.
Saya sangat senang untuk pergi dengan
Bonnie karena suami saya tidak ada di rumah pada saat itu. Pada pertemuan tersebut saya bisa melihat
Bonnie, seorang Yahudi yang sangat lembut hidup bersama-sama
untuk membangun sebuah komunitas saling menghormati di lingkungannya dan Berkeley.
Bonnie sedang membantu membawa tas luminaria keliling
kampungnya Berkeley
Bahkan cahaya lilin kecil
akan terus bersinar sebagai kekuatan yang ada di Bonnie. Terima kasih Bonnie
dan Paul untuk
berbagi hadiah Natal dengan saya
sehingga saya bisa berbagi dengan
teman-teman saya di Indonesia dan di
mana-mana di dunia. Saya sedang
menunggu Bonnie dan Paul untuk melakukan perjalanan ke Indonesia, karena di
rumah kami, kami membuat jalan
untuk kursi roda bisa masuk ke
rumah kami. Juga akses untuk kursi roda sudah mulai terlihat di
jalan-jalan kota di Yogyakarta. Hidupmu adalah sebuah kegembiraan yang selalu berbagi dengan orang lain sehingga cinta selalu baru
setiap hari. Silahkan melihat website Bonnie dengan gerakan komunitas difabel yang berjalan di seluruh California dan juga di seluruh dunia. Access Northern California - http://accessnca.org/ dan
Wheeling California's Coast - http://www.wheelingcalscoast.org/
Saya menulis untuk mengucapkan terima kasih kepada
Bonnie, teman saya yang memungkinkan saya untuk tinggal bersama dia
dan suaminya untuk belajar tentang
bagaimana mereka hidup dengan banyak
rahmat, cinta dan kasih untuk berbagi
dengan orang-orang. Bonnie juga seorang penari yang
menciptakan sebuah perusahaan menari
untuk melayani komunitas besar di sekelilingnya. Di ruang
kami tidur, kami mengatur meja di mana saya
bisa mengetik dan melukis sambil duduk di
kursi roda nya. Dia
menggunakan kursi roda ini untuk menari. Pada
profil Axis Dance Company akan terlihat Bonnie dengan kursi rodanya sedang
menari (http://www.axisdance.org)Wheeling California's Coast - http://www.wheelingcalscoast.org/
Bonnie menjadi difabel ketika dia berumur 15 tahun setelah mobil hancur yang mematahkan lehernya. Suaminya, Paulus juga mengalami kecelakaan mobil sehingga melumpuhkannya. Jadi mereka setuju bahwa Allah memiliki rencana bagi kami karena kami keluar dari kecelakaan mobil kami di Ventura tanpa kesakitan yang fatal pada tubuh kami. Saya berterima kasih kepada Tuhan untuk memiliki kesempatan bisa menulis tentang kisah Bonnie seseorang bertahan hidup yang terus berbagi semangatnya kepada orang lain. Semuanya memiliki waktu sendiri dan sekarang saatnya saya untuk mempublikasikan cerita ini untuk memperkuat semua orang di seluruh dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar