Mengabadikan cinta anakku di bulan Ramadhan
Masih saya terpelana
Bunga-bunga dalam vas masih di sana
Dedaunan satu-satu merontok
Saya tersentak
Anakku telah pergi
Dari pusat dunia di sini
ke barat
Bunga-bunga masih di sana
Saya menghiasinya
Menjadi jalan ke kamar engkau menginap
Hanya bunga itu di sana
Kelebatan dirimu
Terlihat di samping vas
Seindah bunga ketika engkau
Menuju ke kamar merebahkan dirimu
Sesudah berhari-hari berjalan dari timur ke barat
Sebentar saja engkau anakku bertandang
Menjelang Ramadhan datang
Membawa cerita-cerita dari seberang
Yang dialami bersama mereka
Matamu berbinar
Sekali-kali memilu
Cerita-cerita mencekam
Tentang Napoleon yang makin langka
Ikan kesayangan saya
sang ratu bawah air
Bunga-bunga menebarkan wewangi dalam kesegarannya
Bunga-bunga mengering menyimpan cerita
Masih kuat saya mendengar
Nada kecewamu
Apa yang harus dilakukan
Melawan pasar
Jejaring global yang menguras isi lelautan
Bunga-bunga itu masih di sana
Ketika dengan semangat tersisa
Engkau bangkit
Mengabadikan cintamu
Kepada semesta yang dihianati tangan-tangan jahil
Supaya Napoleon bisa berketurunan lagi
Bukan hanya dengan menulis
Engkau akan balik ke sana
Perairan emas di timur Indonesia
Saya membawa keluar bunga-bunga mengering
Ke kebun saya merebahkannya
Kembalilah bunga cinta ke haribaan semesta
Saya mengingat anandhi
Dalam bulan suci Ramadhan
Mengabadikan cinta
Mengabadikan Napoleon untuk
Merayakan maha karya Sang Pencipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar