Jemari Kasih Ramadhan
Oleh Farsijana Adeney-Risakotta
Hampir pasti ia tertidur
Di atas motor kakeknya
Tangan mungilnya melepas
Genggaman melilit pinggang
kakeknya
Memandang refleksi dari badan
mobil di sampingnya
Tangan kakek mengulur ke belakang
meraih tubuh kecil mendekap
Motor berpacu melewati kerumunan
keramaian berbuka bersama
Seorang ibu berjalan akrab bersama
anak gadisnya
Mereka jalan-jalan mencari makanan
berbuka puasa
Keramaian jualan jajan rakyat
Di sepanjang kampung
Di depan teras rumahnya
Mereka duduk bersila menanti
datangnya panggilan kemenangan
Saling bersandaran kedua pundak
menopang
Panggilan adzan menyambutnya
berdiri meraih
Secangkir air putih meneguk raga
Dari jauh bebauan menyedap
mengharumkan jalan kampung
Setiap rumah menyambut detik
kemenangan
Kami menakar adonan
Membuat kolak
Membungkus setiap paket
Mengantar ke rumah tetangga
Dari dapur
Perempuan-perempuan mendekatkan
iman
dengan bebauan menyelera
Melewati keinginan tubuh
Ketingkat roh mengubah keharuman
menjadi syukur merasuki iman
Tangan-tangan kecil
Tangan-tangan besar
Tangan-tangan manusia
Jemari umat pendoa
Saling berpegangan mereka berjalan
Beriringan ke mesjid kampung
Saling menjabat
Mereka menuntun
Menyucikan diri
Memulai ziarah di rumah Sang
Pencipta
Mewudhu mengingatkan kesadaran
Tangan-tangan memanjatkan doa berjemaah
Kasih sayang Allah menggenangi
mata
Bersyukur detik kemenangan
Mengangkat jiwa ke
alam sorga
Tangan-tangan menyatukan
Dalam piring kebersamaan
Mengiklaskan tubuh mengisi dirinya
lagi
Ketika umat meleburkan kasih
berbagi di antara sesama
Saya mensyukuri kebaikan terpancar
dari sesama
Ibadah sejati menguatkannya
Menerima saya berbagi
Dalam tradisi iman berbeda seorang
Kristiani
Merayakan pengalaman mengimani
Sang Pencipta
Kami merayakan
Kemurahan Allah
Kampung mengimani Allah
Meneguhkan jalan bersama
Umat manusia
Mengabadikan kasih sejatiNya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar