Rempah-rempah Ramadhan
Oleh Farsijana Adeney-Risakotta
Sebelum tiba
Di Jawa saya sudah penuh
dengan aroma rempah-rempah
Bukan karena lapar sesudah puasa
Melainkan
kembalinya ingatan masa kecil
memungut bunga cengkeh yang jatuh
Di perkebunan tanaman cengkeh nenek saya
Di Amahusu
Rempah-rempah Ramadhan
Di Galunggung yang sulit terbayang
Sekarang saya sudah di sana
Bersama mama Salma dan sanak keluarga
Rumah yang hangat untuk anak cucu
Rumah beraroma rempah-rempah
Mama Salma
Rumah yang membuat
Orang lain ingin mencicipi masakannya
Dari kasih sayangnya
Mama Salma perempuan ayu
Masih terus bercerita tentang keindahan masa lalu
Mereka berumah
di tengah-tengah saudara-saudara Kristiani di Galala
Rempah-rempah Ramadhan
Saya dibangunkan karena bebauannya
Kesenjukan bebukitan Galunggung
Suara adzan melelapkan diri saya
Cah Irma mengetuk pintu kamar saya
Saur saur sudah lama tiba
Rempah-rempah Ramadhan wewangi menidurkan
Rempah-rempah yang sejak dulu
Membawa nenek moyang mama Salma
Perempuan ayu berdarah Aceh dan Jawa
Adalah perempuan asli dari negeri Siri Sori Islam
Mama Salma aroma rempah-rempah dalam darahmu
Yang bangga menunjukkan silsilah keluarga
Mengarungi lautan mencari rempah-rempah
Menyebarkan daya gunanya
Rempah-rempah mempertemukan berbagai bangsa
Juga memisahkan mereka yang berkuasa
Hanya menyatukan kembali
mereka yang saling mengasihi
Rempah-rempah Ramadhan
Rempah-rempah yang digambarkan dalam buku-buku Rumpius
Saya bersyukur menguyahnya dalam rasa diri
Mengalami penyatuan kembali
saudara-saudara muslim dan kristiani
Berbuka bersama di bulan Ramadhan
Rempah-rempah Ramadhan
Harumnya persaudaraan
Yang menguyah mendalam
Menyatukan aroma unik tanah Maluku
bebauan yang hanya di sini
bau tanah pusaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar