Siapakah Sang Manusia, pelenyap Sang Manusia?
Oleh Farsijana Adeney-Risakotta
Siapakah mereka
datang gerombolan menghasut
datang gerombolan menghasut
Seolah-olah kami orang-orang bejat
Apakah Sang Pencipta sekejam manusia
Datang berteriak-teriak
Membakar dan membunuh
Karena jalan kepadaNya berbeda
Siapakah kami yang percaya
Dalam caraNya
Menafsirkan jalanNya dalam pengertian kami
Mencintai sekalipun harus dilenyapkan
Padahal kami adalah anak-anak Allah
Serumah dengan mereka
Anak-anak Sampang Madura
Siapakah mereka orang Madura
Yang saya kenal
Mereka adalah malaikat penolong
Ketika mobil kami terduduk
dari kecelakaan melintas lobang menganga di keangeran Banyuwangi
Mereka datang seperti malaikat
Mengetuk diri pada jendela mobil
memperbaiki roda patah
memperbaiki roda patah
Mengantarkan ke bengkel
Tanpa sedikitpun harapan imbalan
Siapakah saya yang mengingatkan
Kebaikan orang Madura
Mereka yang memaksa saya menjadi orang Madura
Sebelum menolong kami di dini hari di hutan jati Banyuwangi
Dalam perjalanan pulang kami
Dari Bali ke Jawa
Sudah lama terjadi
Sekarang masih kuat dalam ingatan saya
Siapakah engkau sang manusia?
Berdiri menongkak pinggang
Mengambil alih kuasa Sang Pencipta
Menghalalkan darah sesamanya
Membakar dan membunuh
Karena mereka adalah Shiah
Yang bukan mayoritas dengan tradisi Sunni
Siapakah Shiah, siapakah Sunni,
Siapakah Ahmadiah, Siapakah Nasrani?
Siapakah Hindu, Siapakah Budha?
Siapakah Kejawen? Siapakah Kong Hu Cu?
Siapakah anak manusia di bawah kolong langit
Ketika lahir sebagai bayi dan pulang ke Sang Pencipta
telanjang
Siapakah mereka yang berteriak-teriak buas
Membakar, membunuh
Sekuat itukah mereka juga bersujud, bersholat
Dalam kemarahan kebinatangan kemanusiaan
Siapakah mereka yang menikam saudaranya
Serupa menerjang dirinya sendiri menginginkan
mengharamkan darah saudaranya
Serupa panggilan kesakitan diri yang berteriak-teriak
Kasihan-kasihan...ampun-ampun...tobat-tobat
Siapakah sedarah sedaging sesama saya?
Mereka yang terpanggang dalam kehasutan
Membawa penyesalan terlambat
Sesudah akhirnya sedarah sedaging mengungsi
Sudah puaskah sekarang
Mendapatkan sesamanya merana
Di rumahnya sendiri
Siapakah sang manusia
Mengambil hak Sang Pencipta
Melenyapkan mereka sang
manusia?
Darah sesamanya mengikutinya
Mengelilingi seantero negeri
Serupa Sang Pencipta
Meminta keberanian menuntut
sang manusia menobat
Supaya teriakan kesakitan dirinya
di bawah kolong langit
Disembuhkan!
Ampun-ampun...cukup-cukup...tobat-tobat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar