Translate

Sabtu, 30 Juni 2012

Pendidikan Politik Warganegara: Merefleksikan Perjalanan Petisi Warganegara NKRI untuk Papua


Pendidikan Politik Warganegara: Merefleksikan Perjalanan Petisi Warganegara NKRI untuk Papua
                                         Oleh Farsijana Adeney-Risakotta



Seminggu sudah berlalu, sesudah Petisi Warganegara NKRI untuk Papua
http://www.facebook.com/petisi.untuk.papua/disebarkan untuk mendapat dukungan dari warga masyarakat terutama mereka yang terjaring melalui media jejaring sosial maya. Jejaringan sosial Facebook, twitter dan blogs mempersatukan warganegara RI yang prihatin terhadap kesejahteraan, keadilan dan perdamaian Papua. Pendukung Petisi untuk Papua ini adalah mereka yang tinggal tersebar dari Sabang sampai Merauke. Seorang anak berasal dari kota Jambi di Sumatera bernama Dwi Panggih Nugraihani Ningtyas menuliskan dukungannya kepada Papua: “ Ayo Papua damai dong biar RAIMUNA NASIONAL jadi diselenggarakan di Papua sehingga kami calon peserta tidak dibuat bimbang dan tergantung seperti ini”. Tanggapan saya kepada Dwi supaya tetap semangat dibalas lagi sehingga menjadi diskusi interaktif. Dwi menjelaskan tentang persiapan yang dilakukan oleh mereka untuk Raimuna telah memakan banyak biaya, karena itu mereka mendukung Petisi Warganegara NKRI untuk Papua supaya Papua bisa aman kembali.

Petisi Warganegara NKRI untuk Papua tampil sangat berbeda dengan berbagai Petisi lainnya. Pada umumnya suatu Petisi dirancangkan untuk menerima dukungan dari masyarakat tanpa mereka dilibatkan secara langsung untuk mengerti isu yang diperjuangkannya. Pengorganisasian Petisi melalui elektronik seringkali bisa dilakukan atas nama warga masyarakat tanpa kepedulian mereka terhadap upaya memperjuangkan isu yang didukungnya secara bersama. Wajah petisi seperti ini sangat statis bahkan bisa memanipulasi nama seseorang tanpa persetujuan dari pemilik nama pendukung suatu petisi. Petisi Warganegara NKRI untuk Papua ( http://www.facebook.com/petisi.untuk.papua) dirancang berbeda, dengan tujuan memberikan kesadaran kepada pendukung Petisi bahwa masalah Papua adalah masalah setiap warganegara NKRI yang mendukungnya. Setiap Individu memberikan satu suara pada Petisi ini. Istilah populernya adalah "One Person One Like".

Sesudah seorang pendukung memberikan jempolnya kepada Petisi Warganegara NKRI untuk Papua, maka ia dengan merupakan bagian dari Forum Petisi ini yang diharapkan terlibat dalam proses belajar bersama. Kami mendorong munculnya tanggapan, pertanyaan dari pendukung. Misalkan ada pertanyaan dari pendukung bernama Mariejke Bangun tentang mengapa Petisi Warganegara NKRI untuk Papua tidak menggunakan fasilitasi Change.orgyang dapat melakukan penyebaran Petisi lebih luas sehingga bisa menjaring pendukung lebih luas. Jawaban yang diberikan adalah sifat dari Petisi Warganegara NKRI untuk Papua yang bertujuan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat pendukung. Dengan adanya diskusi tentang suatu materi yang dibahas dalam Forum Petisi ini terkait dengan isu yang diperjuangkan, pendukung Petisi akan mempunyai ketrampilan mengadvokasi isu yang mirip dengan isu Petisi ini dalam konteks yang ada di sekitar kehidupan sosial masing-masing pendukung.

Petisi Warganegara NKRI untuk Papua juga mendapat dukungan dari kolumnis Jakarta Post, Julia Suryakusuma yang pernah menulis di Jakarta Post tentang cerita dari ibunya yang mengadopsi seorang pemuda Papua sebagai salah satu anggota keluarga mereka. Julia menulis cerita ini tahun 2009 dan diingatkan lagi secara bersama dalam konteks sekarang untuk Papua ini supaya mengingatkan kami semua tentang pentingnya solidaritas bersama. Kesibukan masing-masing individu dalam dunia modern telah meregangkan sifat sosial kemasyarakatan sehingga kebiasaan saling mendukung di antara anggota masyarakat tanpa pandang bulu terhadap perbedaan agama dan etnis mulai luntur tampil sebagai praktek sosial lagi. Tetapi pada sisi lain, dengan kehadiran jejaring sosial maya seseorang bisa menguatkan kembali warga masyarakat untuk saling berelasi terhadap kepedulian bersama yang lebih besar diluar kelompoknya sendiri. Petisi Warganegara NKRI untuk Papua bisa menjaring pendukung dari seluruh tanah air Indonesia. Mereka saling berbagi informasi, materi untuk makin mengerti tentang isu yang diperjuangkannya.

Dari maksud yang digambarkan di atas, Petisi Warganegara NKRI untuk Papua diharapkan bisa mencapai tujuannya yaitu membangun Petisi yang dinamis, memberdayakan pendukung dengan berbagai informasi dan diskusi interaktif sehingga mereka mempunyai pengalaman dan trampil memperjuangkan suatu isu untuk perbaikan kebijakan negara. Forum Petisi ini berfungsi sebagai arena sekolah bersama pada jejaring Facebook untuk pendidikan politik bagi warganegara. Sekolah pendidikan politik warganegara yang gratis tersedia dalam Forum Petisi ini. Sehingga pengelola atau moderator dari Petisi Warganegara NKRI untuk Papua, dalam hal ini Nano Apituley dengan saya, berfungsi sebagai fasilitator yang sehari-hari melakukan ringkasan dari berbagai diskusi, membuat “highlight”, mempertajam suatu pertanyaan untuk didiskusikan lebih lanjut dan menyalurkan “update news” dengan analisis-analisis tajam yang tertulis pada status untuk diposting kepada Forum Petisi ini.

Berbagai bahan-bahan menarik dibagikan kepada Forum Petisi Warganegara NKRI untuk Papua, misalkan dari segmen budaya seperti lagu-lagu, tarian, menu makan, kebiasaan-kebiasaan sampai kepada kebijakan dan kehidupan politik dan ekonomi yang terkait dengan isu Papua. Jadi dalam Forum ini pendukung bisa mendengar Sajojo dan menari mengikuti iramanya. Lagu-lagu Papua yang dimainkan oleh suatu Band ataupun Orkestra. Bahan-bahan interaktif ini merupakan sumbangan dari pendukung Petisi sehingga bisa dipergunakan oleh anggota Petisi lainnya. Dengan cara ini pendukung Petisi dari seluruh Indonesia belajar secara mendalam tentang budaya dan kehidupan sosial dari masyarakat Papua.

Sementara pembekalan pendukung Petisi terhadap isu Papua bisa hadir setiap waktu, termasuk juga penggambaran tentang eksplorasi sumber daya alam yang terjadi di Papua seperti dilakukan Freeport. Informasi ini bisa dilihat langsung dalam bentuk video yang disumbangkan oleh salah satu pendukung Petisi Warganegara NKRI untuk Papua kepada Forum Petisi ini. Sumbangan dalam cara menganalisis dampak ekspolari dari perspektif penanaman modal dan pembangunan kapitalisme terhadap kehidupan masyarakat dan kerusakan lingkungan tampil memperkuat pengertian dari masing-masing pendukung yang bergabung dalam Forum Petisi ini.

Memasuki minggu ke-2 keberadaan Petisi Warganegara NKRI untuk Papua, yang harus dilakukan adalah membuka akses untuk mengerti bagaimana regulasi terkait dengan Petisi. Diharapkan pendukung Petisi yang berada di Jakarta bisa bergabung untuk memfasilitasi informasi dari DPR RI tentang tata cara penyampaikan Petisi ke Parlemen. Sementara itu, di berbagai tempat di seluruh Indonesia, para sukarelawan pendukung Petisi ini diharapkan bisa melakukan pertemuan yang istilah kerennya “kopi darat” untuk dapat mensosialiasikan lebih luas pentingnya Petisi Warganegara NKRI untuk Papua didukung oleh seluruh warga Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tujuan pertemuan adalah untuk belajar bersama tentang isu Papua, tetapi juga isu lain yang lebih besar dari kepentingan advokasi hak-hak rakyat Papua untuk memperoleh perdamaian, kesejahteraan dan keadilan sosial. Misalkan yang disuarakan oleh Irvan Batara dari Makassar bahwa melalui Forum Petisi ini muncul kesadaran bahwa konflik antara warganegara dapat direkayasa, sehingga seolah-olah alamiah. Warganegara tampil seperti pion-pion dari papan catur sehingga mereka seolah-olah dimainkan oleh tangan-tangan terselubung yang disebut "master papan catur" untuk terlibat dalam konflik antara negara dengan warganegaranya, atau warganegara dengan warganegara lainnya.

Pertemuan bisa dilakukan di rumah, di kantor, di sekolah dan di mana-mana tempat yang strategis. Untuk mengisi percakapan dalam pertemuan seorang sukarelawan pendukung Petisi bisa mengakses informasi tentang Profil Petisi Warganegara NKRI untuk Papua maupun penjelasan Petisi yang keduanya bisa diakses pada kotak notes dalam Forum Petisi ini. Tidak ada paksaan untuk mereka yang hendak memperluaskan dan mensosialisasi Petisi ini. Tetapi untuk mereka yang terpanggil melakukannya, diharapkan bisa menggunakan bahan-bahan yang tersedia dalam Forum Petisi ini secara maksimal untuk disampaikan kepada teman-teman, handai taulan lainnya. Pendukung Forum Petisi Warganegara NKRI untuk Papua juga bisa menggunakan sumber bacaan yang tersedia pada blog ini (Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semua http://farsijanaindonesiauntuksemua.blogspot.com ).

 
Laman Depan Page “Petisi Warganegara NKRI untuk Papua” yang menunjukkan posting dari blog Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk Semua


Ada berbagai artikel yang saya tulis dengan tujuan memberikan pendidikan politik warganegara secara gratis kepada warga masyarakat NKRI. Tulisan-tulisan ini dinarasikan dengan sederhana sehingga teman-teman tidak perlu mengerut dahi untuk memahaminya. Bahkan yang akan menarik, mereka bisa diperkenalkan langsung dengan melihat wajah Petisi Warganegara NKRI untuk Papua online supaya mengerti tentang situasi sebenarnya dari aktivitas yang dilakukan dalam Forum Petisi ini.

Kesimpulan yang bisa saya buat dari upaya merefleksikan aktivitas yang berlangsung selama seminggu sesudah Petisi ini disebarkan kepada masyarakat adalah:
1.     Petisi Warganegara NKRI untuk Papua tetap membutuhkan dukungan dari warga   
masyarakat di seluruh Indonesia untuk memberikan jempolnya bagi Petisi ini.
2.     Mereka yang memberikan jempol berhak mengerti apa isu yang sedang   
diperjuangkannya, karena itu Petisi ini menggunakan Focebook sebagai forum Petisi Warganegara NKRI untuk Papua. Jadi sesudah seorang pendukung memberikan jempol kepada Petisi Warganegara NKRI untuk Papua otomatis yang bersangkutan langsung menjadi anggota Forum Petisi ini.
3.     Forum Petisi ini mendorong setiap individu untuk berbagi materi yang bisa
menjelaskan budaya, tradisi, kehidupan sosial, analisis politik, ekonomi dan sumber daya alam yang terkait dengan Petisi Papua. Moderator berfungsi sebagai fasilitator untuk mengoptimalkan penggunaan bahan-bahan tersebut demi penambahan pengetahuan dan kepedulian pendukung Petisi terhadap isu Papua yang sedang diperjuangkannya.
4.     Keinginan untuk melakukan “kopi darat” dapat dilakukan oleh masing-masing  
pendukung supaya mempererat persaudaraan dan saling kenal lebih akrab di antara sesama pendukung. Pertemuan “ kopi darat” mempunyai fungsi yang sama dengan Forum interaktif pada Petisi Warganegara NKRI untuk Papua ( http://www.facebook.com/petisi.untuk.papua/) yaitu memberdayakan sesama pendukung Petisi sehingga mempunyai ketrampilan dalam pendidikan politik terhadap isu yang sedang diperjuangkannya bersama. Diharapkan dari pelaksanaan “kopi darat” ini bisa dibuatkan laporan sehingga dapat dinikmati oleh seluruh pendukung Petisi ini yang tergabung pada Forum Petisi Warganegara NKRI untuk Papua.

      Hiduplah Petisi Warganegara NKRI untuk Papua! Hiduplah keadilan, kesejahteraan dan perdamaian yang sedang diperjuangkan bersama di bumi Papua! Kiranya upaya ini diberkati oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Selamat belajar bersama. Salam solidaritas NKRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar