Translate

Sabtu, 23 November 2013

Dua tulisan dari blog "Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semua" menduduki peringkat tertinggi dalam jejaring maya Papua


Dua tulisan dari blog “Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semua” menduduki peringkat tertinggi dalam jejaring maya Papua

Oleh Farsijana Adeney-Risakotta

Siang tadi sebenarnya saya sudah selesaikan pengetikan dan terjemahan untuk figur ketiga dari Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua yaitu Willem Rumsawir, yang disunting oleh Charles Fahardian (West Papua: 2007).  Tetapi sebelum saya posting, saya melakukan perubahan terhadap tata letak blog “PIZZA (Peace Incredible Zoom Zone Authenticity) supaya bisa diperlihatkan kepada publik tentang jumlah pembaca dan entri populernya. Saya juga mensinkronkan semua blog saya dalam kendali Google + yang menyediakan fasilitas keterhubungan dengan berbagai portal lain yang menjelaskan tentang berbagai pekerjaan saya bersama masyarakat maupun secara akademis. 

Saya cukup puas dengan penataan kendali pengoperasian kerja saya di dunia maya. Kebahagiaan saya terbesar adalah semua yang saya kerjakan tidak mempunyai ongkos. Saya merasa telah menggunakan sistem internet dengan sangat baik. Dibutuhkan kecerdasan untuk mengerti logika kerja dari sistem blogging yang ternyata menyediakan sangat banyak kemungkinan untuk mewadahi pemikiran dan kerja-kerja nyata saya untuk tujuan perdamaian di Indonesia dengan dampaknya ke berbagai tempat lain di dunia ini.

Apakah dengan demikian saya menjadi makin matang dalam mengendalikan pengoperasian komunikasi di dunia maya? Pertanyaan ini penting saya renungkan! Saya sungguh-sungguh ingin membagikan tulisan-tulisan yang berangkat dari  kegelisahan diri yang ketika dituangkan sebagai suatu tulisan bisa tampil menguatkan diri sendiri maupun orang lain. Saat ini kelihatannya Papua menyita seluruh raga dan jiwa saya.

Tetapi saya bukan robot terutama dalam situasi menderita patah tulang belakng (T11 dan L4).  Saya juga harus kuat secara rohani dan jasmani untuk bisa mengolah dengan bijaksana dan cerdas kegelisahan diri sehingga berwujud dalam kata-kata yang membawa kepada kehidupan.  Karena itu saya menyelip beberapa tulisan-tulisan pribadi sebagai refleksi di antara publikasi dari Kisah Hidup Pemimpin Papua. Perjalanan untuk menyelesaikan kisah ini akan sangat panjang.  Baru sekarang saya sadar bahwa ada 12 tokoh Papua yang harus saya ketik dan terjemahkan ke dalam bahasa Inggeris. Dua darinya sudah dipublikasikan sejak saya keluar dari rumah sakit. Anehnya, saya diberitahu oleh dokter tentang lamanya waktu penggunaan body brace (perisai) untuk melindungi kerapuhan tulang belakang adalah kira-kira 12 minggu. Apakah ini nasib saya, setiap minggu menerbitkan satu Kisah Hidup Pemimpin Papua?

Saya sadar tentang penyembuhan diri yang harus dibebaskan dari tekanan apapun. Padahal cerita-cerita tokoh Papua penuh dengan tekanan, seluruh emosi dan keterkejutan tampil menguat dalam diri saya. Membawa kesadaran ini dalam dunia tulisan menolong saya mewaspadai keterjebakan terhadap kelemahan diri sendiri sebagai seorang manusia. Syukurlah keterbatasan fisik saya saat ini menolong saya bekerja seperti kura-kura. Saya tahu saya sekarang adalah mama kura-kura. Saya menyebut diri sendiri dalam bahasa Inggeris, sebagai Mama Turtle. Kalau saya sudah capek mengetik, saya berdiri dan senam yang saya sebut “Dancing of Mama Turtle”. Tapi ceritanya tidak harus sekarang, saya akan membaginya kapan-kapan. Sekarang saya mau memfokus dulu tentang Papua.

Mungkin untuk saudara-saudara Papua perjuangan menegakkan keadilan dan perdamaian sudah menjadi bagian dari hidup sehari-hari sehingga seluruh perjuangannya di arahkan ke sana. Saya pikir tidak ada perbedaan antara saya dengan perjuangan saudara-saudara Papua, terutama sejak saya memutuskan memasuki pergumulan itu melalui gerakan membangun kesadaran bersama warganegara NKRI terhadap situasi di Papua melalui “Petisi Warganegara NKRI untuk Papua”.  Tetapi saya harus mengakui, bahwa perjuangan itu bukan sekedar menulis membangun argumentasi melainkan harus juga diimbangi dengan kegiatan-kegiatan langsung bersama para pendukung Petisi Warganegara NKRI untuk Papua. Ketika saya di Yogyakarta, saya melakukan hal itu. Beberapa kali pertemuan dan diskusi dilakukan termasuk penyelenggaran Festival Perdamaian Papua pada bulan Mei 2013. Sekarang situasi akan berbeda sehingga sangat sulit membangun komunikasi yang langsung menyentuh akar rumput.

Akan tetapi pengamatan saya ini ternyata harus diperbaiki, karena gerakan dari interaksi dengan para pendukung Petisi Warganegara NKRI untuk Papua masih tetap ada. Tanda-tanda itu bisa terlihat dari pemberian dukungan yang terus mengalir melalui tangan-tangan pendukung Petisi Warganegara NKRI untuk Papua yang mengklik LIKES terhadap page Petisi. Untuk itu saya sangat berterima kasih.

Tetapi tanda lain yang sangat mengejutkan adalah bahwa tanggapan terhadap posting saya terakhir ini malahan datang dari warga Papua itu sendiri. Ada dua posting yang hari ini menempati urutan teratas. Pertama, dengan menggunakan kata kunci “Benny Giay”, maka segera terlihat posting saya dengan judul Suara Kenabian Pdt Benny Giay kembalikan komitmen bersama untuk kesejahteraan, keadilan dan perdamaian di tanah Papua,  berada pada urutan ke-2 dalam pencarian melalui Googling.

Kedua, ketika kata kunci Benny Giay Papua diketik pada Google Search, segera terlihat dua hal. Pertama, Kisah Hidup Pemimpin Papua: Benny Giay  yang diterbitkan melalui blog  "Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semua" berada pada peringkat teratas tetapi sayangnya pencopotan tulisan tersebut dilakukan tanpa menjelaskan sumbernya yang sebenarnya. Peringkat Pertama tsb menunjukkan bahwa tulisan dengan judul "Kisah Hidup Pemimpin Papua: Benny Giay" dipublikasikan oleh http://suarakolaitag.blogspot.com  Sesudah saya periksa dokumennya, ternyata yang diambil dari blog saya, tetapi yang tertulis sumbernya berasal dari  Sumber:   http://tigidoovoice.blogspot.com/. Kedua, saya mencoba membuka http yang tertulis pada sumber tersebut tetapi penelusuran itu tidak membawa saya kepada artikel Kisah Hidup Pemimpin Papua: Benny Giay yang adalah berasal dari blog saya. Foto-foto di bawah ini memperlihatkan maksud yang saya jelaskan di atas.

                                                        Kata kunci Benny Giay

                                                             Kata Kunci Benny Giay Papua
                         Penalayangan pada blog http://suarakolaitag.blogspot.com

            Penalayangan pada http://tigidoovoice.blogspot.com/

Apa yang bisa saya simpulkan? Menurut saya, orang-orang Papua sendiri belum banyak yang tahu tentang siapakah Pdt Benny Giay?  Saya sungguh berterima kasih bahwa cerita tentang Benny Giay harus mengalami perjalanan yang panjang dari Papua ke Santa Barbara kemudian ke Boston di mana saya melakukan pengetikan, penterjemahannya dan mempublikasi kembali melalui posting di dua blog saya yang akhirnya bisa dibaca oleh orang-orang Papua melalui internet pada blog "Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semua".  Saya bersyukur bahwa kedua tulisan saya sekarang dibaca oleh sesama warganegara NKRI di tanah Papua.

Tujuan penulisan saya adalah membiarkan suara seasli-aslinya dari orang Papua diperdengarkan. Tujuan ini adalah juga tujuan dari penyunting buku Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua yaitu Charles Farhardian. Tanpa kerja kerasnya bertahun-tahun, saya maupun orang-orang Papua tidak pernah akan tahu pandangan, pergumulan dan harapan dari pemimpin-pemimpin Papua tersebut.  Karena itu, saya berharap saudara-saudara Papua bisa memperhatikan cara pengutipannya supaya sumber asli di mana tulisan tersebut diambil tetap diikutkan dengan sendiri.  Ini juga untuk menghindari  kesalahpahaman ketika tulisan diambil keluar dari konteksnya.  Ada masih banyak Kisah Hidup Pemimpin Papua yang harus saya publikasikan. Saya berharap di masa depan hal-hal yang tadi didiskusikan tidak terjadi lagi. Sesudah Amelia Jigabalom, Benny Giay, masih adalah 10 nama pemimpin yang belum saya posting. Saya sudah berjanji untuk melakukannya ke-12 figur pemimpin Papua sebagai tanda terima kasih kepada Tuhan karena penyelamatanNya bagi kami dari kecelakaan yang mahadasyat.

Saya berharap tulisan-tulisan dari tokoh-tokoh Papua ini akan memberikan pendalaman iman kepada sesama warganegara NKRI di Papua. Perjuangan penegakan keadilan dan perdamaian masih panjang, sehingga pengendalian diri dengan tujuan membangun kesatuan dari seluruh orang Papua untuk menyiapkan tanah Papua melakukan dialog dengan pemerintah harusnya tampil menguatkan saudara-saudara sekalian. Saya tahu, tulisan ini akan dibaca oleh semua orang di Indonesia, sampai dipelosok di tanah Papua.

Ketika dunia diubah oleh teknologi komunikasi, bentuk-bentuk kekejaman, kelaliman yang dulu bisa terjadi terutama menyebabkan warga sipil meninggal di Papua, sekarang ini tidak bisa lagi terjadi. Kalaupun peristiwa itu terjadi, akan segera di seluruh dunia tahu tentang apa yang terjadi di Papua. Jadi perjuangan saudara-saudara di Papua tidaklah sendirian. Menurut saya, perjuangan saudara-saudara adalah perjuangan  orang-orang asli Papua, baik Kristen dan Islam untuk membangun kembali tanah Papua, mengakrabkan tanah Papua sampai keberpihakan itu datang lagi kepada bangsa Papua. Tanah Papua tidak melupakan anak-anaknya yang kepadanya pewarisan kelimpahan sudah diturunkan kepada semua orang yang percaya bahwa cinta kasih adalah kekuatan yang menghapuskan semua ketakutan karena kepercayaan mendalam pada Sang Pencipta, Tuhan pemberi kehidupan itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar