Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semua
Oleh: Farsijana Adeney-Risakotta
Saya ingat ketika kami sedang di Monemvasia, yang disebut "Rosemary of the East", di Yunani, seseorang peziarah yang bertemu di sana sangat terkesan ketika ia tahu bahwa kami dari Indonesia. Dengan setengah terkejut, masih segar dalam ingatan saya, bapak itu mengatakan: "Indonesia!". Kemudian ia menjelaskan arti kata Indonesia. Kata Indonesia berasal dari bahasa Yunani yang berarti kepulauan di selatan India. Saya sangat bersemangat karena hanya ketika di Monemvasia, Yunani saya baru mengerti tentang nama Indonesia. Ketika itu saya berumur 37 tahun.
http://www.360cities.net/image/monemvasia-peak-agia-sofia-west#295.20,24.80,80.0
Itu kira-kira di bulan Januari 2002, ketika suami dan saya masih tinggal di Amsterdam untuk menunggu saya menyelesaikan penulisan disertasi di Amsterdam School For Social Science Research. Suami saya pada waktu itu sedang meneliti di International Institute for Asian Studies (IIAS) dengan kantor cabangnya di Amsterdam. Pada kesempatan itu, kami mengunjungi beberapa tempat untuk belajar sejarah perjumpaan Kristen dan Islam di Eropa.
Menulis disertasi tentang Pulau Rempah, the Spice Islands di Maluku Utara membawa peziarahan intelektual saya ke semua bacaan tentang apa yang terjadi pada masa sebelum pedagang Eropa berlayar ke timur.
Minat sejarah yang tinggi menyebabkan saya mengajak suami untuk mengunjungi Portugis (terutama Lisbon), Spanyol (Madrid, Andalusia), Yunani, dan Turki (Istambul) disamping Italia (Roma, Florence dan Venizia) , Swiss (Basel, Zurich, the Alp), Jerman (Berlin, Bon, Munich), Inggeris (London, Scotland dan terutama mengunjungi Cumbria untuk belajar dari John Ruskin) yang ditambahkan dalam perjalanan selama setahun hidup bersama di Amsterdam. Ada beberapa perjalanan yang saya lakukan sendiri seperti ke Bari dan Verona di Italia, dan Paris (Perancis).
Perjalanan itu juga makin menarik karena kami juga mengunjungi kota Oslo, kotanya Nobel di Norwey dan Denmark ketika saya menerima beasiswa perjalanan bersama Nordic Institute for Asian Studies (NIAS) di Copenhagen. Posisi negara-negara Eropa paling utara sangat menarik dalam sejarah perdamaian dunia, karena dari sanalah ide netralisasi dalam perang muncul. Seperti Indonesia dikategorikan dalam negara-negara non blok pada era sesudah Perang Dunia II, negara-negara Skandinavia juga ada dalam posisi yang sama. Kemudian penganugerahan Nobel menjadi ciri khas dari Skandinavia (Oslo) memang bukan suatu kebetulan.
Sekarang saya merenungkan kembali tentang Indonesia. Sekarang saya memutuskan untuk membuat blog dengan judul Indonesiaku, Indonesiamu, Indonesia untuk semua karena saya ingin kita semua belajar bersama tentang, dari dan untuk Indonesia.
Sebelum kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia sebagai negara kesatuan tidak pernah ada. Nama Indonesia sudah terkenal terutama di kalangan para pedagang baik dari Timur maupun Barat. Kemerdekaan Indonesia memindahkan sekaligus teritori yang pada waktu itu sudah terbentuk sebagai teritori dari the Dutch East Indicsh, teritori dari Hindia Belanda. Beberapa daerah yang pada waktu itu tidak pernah termasuk dalam teritori kekuasaan Hindia Belanda kemudian bergabung dengan Indonesia, seperti Aceh dan Papua Barat.
Yogyakarta sebagai kerajaan yang diakui oleh Pemerintah Hindia Belanda malahan menawarkan Indonesia Muda sebagai ibu kota sementara RI Indonesia sambil melakukan perjuangan untuk memperoleh pengakuan dunia tentang kedaulatan bangsa Indonesia.
Kemudian 27 Desember 1949 sesudah empat tahun perang revolusi, dan diawali oleh konferensi meja bundar yang diprakarsai oleh PBB pada tanggal 4 Agustus 1949, Belanda akhirnya menerima kedaulatan Indonesia.
Blog ini akan merefleksikan perjalanan bersama bangsa kita. Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semua dalam kaitan dengan perjalanan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia. Blog ini saya sengaja menulis dalam bahasa Indonesia, untuk kita semua orang Indonesia. Indonesia yang kita banggakan dan cintai. Hiduplah Indonesia untuk semua!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar