Translate

Sabtu, 25 Mei 2013

Menulis dengan tangan kiri


Menulis dengan tangan kiri
Oleh Farsijana Adeney-Risakotta

Tulisan saya terakhir tentang Otsus Plus untuk Papua. Saya sekarang mencoba menenun kembali kata-kata dalam tulisan dengan tangan kiri. Walaupun sebentar saja, saya ingin memulai menulis kembali di blog Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semua.

Sesudah saya harus melukis dengan tangan kiri, sekarang saatnya saya harus menulis dengan tangan satu. Tangan kanan saya masih sangat sakit untuk kembali menulis. Saya pernah berpikir, Tuhan mengikat tangan kanan saya supaya bisa melukis dengan tangan kiri. Tetapi pameran tunggal saya, yang sedang memajangkan karya-karya dari hasil kerja tangan kiri harusnya memberi dorongan kepada saya untuk menulis. Saya sebenarnya sudah menulis kepada komunitas di Facebook,  langsung posting karya-karya tsb dan memberikan komentar.  

Ada 44 karya seni saya yang sedang dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta dengan tema pameran blog dan seni rupa Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semua. Kenapa karya-karya tsb berjumlah 44. Sebenarnya ada 44 kategori karya, yaitu 11 poster artikel, 11 fotografi perdamaian, 11 puisi kanvas dan 11 karya kawat satir hukum nasional. Angka 11 saya pilih karena terkait dengan tanggal kelahiran saya.

Seperti suatu kelahiran, saya menyambut karya-karya sendiri sambil terkejut karena terheran-heran saya bisa melukis dengan tangan kiri dan membuat karya kawat juga dengan tangan kiri. Saya akan menjelaskannya satu per satu. Untuk sementara ini saya menghubungkan pembaca dengan laporan-laporan dari media cetak dan online tentang pameran blog dan seni rupa Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semua.

  1. Artikel di Koran Tempo berjudul “Dari Blog ke Pamer” bisa dilihat pada http://koran.tempo.co/konten/2013/05/23/310781/Dari-Blog-ke-Ruang-Pamer

  1. Artikel di Jogjanews yang berjudul “Pameran blog & seni rupa “Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semua” Farsijana Adeney-Risakotta bisa diakses pada link http://jogjanews.com/pameran-blog--seni-rupa-indonesiaku-indonesiamu-indonesia-untuk-semua-farsijana-adeney-risakotta
  2. Artikel lainnya di Jogjanews yang berjudul “Diskusi Seni Mendorong Gerakan Sosial, Harus Ada Kesatuan Antara Seniman dan Isu” bisa diakses pada http://jogjanews.com/diskusi-seni-mendorong-gerakan-sosial-harus-ada-kesatuan-antara-seniman-dengan-isu
  3. Artikel berjudul “Suara Kritis Blogger Muda” ditulis dan dimuat pada Satulingkar com bisa diakses melalui http://www.satulingkar.com/detail/read/10/2153/suara-kritis-blogger-muda





Tidak ada komentar:

Posting Komentar