Translate

Selasa, 02 Juli 2013

Penaikan Bendera Kejora di tiga bagian distrik di Papua, dibantah bukan berasal dari perintah petinggi OPM


Afternoon News: Penaikan Bendera Kejora di tiga bagian dibantah bukan berasal dari perintah petinggi OPM!

Petisi Warganegara NKRI untuk Papua menyampaikan selamat minggu kerja baru kepada sahabat2 semua. Wartawan TEMPO, Jerry Omona melaporkan dari Jayapura tentang insiden pengibaran bendera OPM sebagaimana dilaporkan pada Tempo, Selasa 02 Juli 2013.

Disinyalir bahwa pengiriman bendera OPM di Kampung Nyaw, Arso Barat, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom merupakan rekayasa. Lambertus Pekikir sebagai Koordinator Umum Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka membantah pengibaran Bendera Kejora merupakan bagian dari perintah OPM. Dikatakan bahwa OPM mendukung keinginan bersama masyarakat untuk tidak menciptakan konflik dengan melarang pengibaran Bendera Kejora pada tanggal 1 Juli 2013 yang diperingati sebagai hari kelahiran OPM.

Disesali bahwa insiatif pengibaran Bendera Kenjora dilakukan mengatasnamakan OPM. Pengibaran Bendera Kejora juga terjadi di Kampung   Wandegobak, Kabupaten Puncak Jaya.  Sementara di sekitar Kota Mulia terjadi insiden pengibaran bendera yang disertai letusan. OPM dalam hal ini bertanya tentang insiden tsb karena dilihat seolah-olah ada rekayasa untuk memberikan preseden buruk bagi masyarakat Papua. Sekalipun diawal secara keseluruh Papua dalam keadaan aman sebagaimana disampaikan oleh Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Polisi I Gede Sumerta Jaya.

Petisi Warganegara NKRI untuk Papua menyampaikan selamat kepada masyarakat asli Papua yang sudah memahami himbauan dari bapak Marinus Yaung, staf pengajar di Uncen, Papua yang secara khusus meminta orang Papua menahan diri sehingga tidak terjadi pengibaran Bendera Kejora. Argumentasinya adalah negara2 di dunia yang sedang mengobservasi pelaksanaan dan penegakkan HAM sebagai tanggungjawab pemerintah RI di tanah Papua akan menilai jelek tentang perjuangan keadilan, kesejahteraan dan perdamaian di tanah Papua. Kecerdasan masyarakat asli Papua untuk tidak terperangkap atas kemungkinan diadu dombakan patut mendapat pujian dan penghargaan dari seluruh sesama warganegara NKRI di seluruh tanah air untuk Papua. Hanya dengan menjaga Papua dan dibebaskan dari konflik lokal yang berbau sara, orang asli Papua bisa mengatasi kecenderungan mengadudombakan dan memanfaatkan isu separatisme untuk kepentingan kelompok2 tertentu.  

Berita selengkapnya yang berjudul OPM Kecam Pengibaran Bintang Kejora di Keerom bisa dilihat pada http://www.tempo.co/read/news/2013/07/02/058492880/OPM-Kecam-Pengibaran-Bintang-Kejora-di-Keerom>

Berita ditulis oleh Farsijana Adeney-Risakotta


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar