Menulis ketulusan
Oleh Farsijana Adeney-Risakotta
Berjalanlah diri
Berkelanalah sang peziarah
Menyentuh pengalaman
Ketika kata menjadi sosok diri
Sebelum perasaan haru sirna
Ketika keindahan dikagumi tanpa pujian
Saya menulis ketulusan
Seperti pepohonan yang tidak meminta balasan
Sekalipun memberi buah, daun dan batang untuk manusia
Saya melepaskan ketulusan
Yang diterima dari semesta
Ketika merebahkan diri
Di antara semak
Menidurkan ketenangan yang melelapkan
Begitu mudah diri menerima semesta
Angin silir menyentuh diri
Mengangkat melewati tebing
Diletakkanlah diri di atas air samudra raya
Terlelap dibungkus pecahan ombak
Gelombang menyentuh diri melemparkan lembut
Supaya mengukirkan kata ketulusan pada pepasiran
Saya sedang menuliskan ketulusan dari jiwa
Sesudah angin mengembalikan diri lagi di atas tembing
Pada rumah pusaka
Saya menuliskan ketulusan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar