Thanksgiving
merayakan kehidupan dan perdamaian dengan sesama
Oleh Farsijana
Adeney-Risakotta
Hari ini di Amerika Serikat, kami memperingati Thanksgiving
yang adalah hari nasional. Ketika perayaan hari ulang tahun Columbus mulai
diperingati oleh masyarakat Amerika Serikat, ada banyak protes. Protes terkait
dengan pemahaman sejarah bahwa Columbus adalah pembuka jalan bagi perjalanan
orang-orang Eropa pindah ke Amerika Serikat dan dilihat sebagai awal penindasan
bagi masyarakat asli yang sudah ada di sini.
Mereka yang lebih dulu ada di sini disebut First Nation, sebagaimana
dipopulerkan di Kanada, tetapi di Amerika Serikat tetap disebut penduduk asli
atau orang-orang Indian. Thanksgiving sebagai suatu peringatan tidak sedikitpun
ditolak oleh masyarakat di Amerika Serikat. Perayaan Thanksgiving adalah bagian
dari pengakuan baik para pendatang maupun penduduk asli tentang kemurahan Sang
Pencipta yang memungkinkan kehidupan ini terus berlanjut.
Thanksgiving berkaitan dengan ucapan syukur sesudah masa
panen terakhir sebelum datangnya musim
dingin. Indonesia tidak mengalami musim dingin. Tetapi setiap pergantian musim,
dari musim kemarau ke musim hujan di mana aktivitas petani tidak bisa maksimal
untuk memanen hasil buminya, petani-petani merayakan hari thanksgiving. Di
gunung kidul, di Yogyakarta, hari thanksgiving disebut hari Rasula, di mana
para petani sesudah panen selesai melakukan doa.Perayaan Rasula dihubungkan
dengan hari kelahiran Nabi Muhamad SAW.
Dimulai dari ladang dan kebun orang-orang menaikan doa mereka sambil menaburkan air and
bibit yang sudah tua dengan harapan masa panen akan datang lagi dan kelimpahan
dari bumi akan tiba untuk menghidupkan manusia. Kegiatan doa di ladang dan
kebun dilakukan masing-masing keluarga, kadang-kadang bisa bersama-sama.
Misalkan ibu-ibu menari untuk menyampaikan ucapan syukur bagi hasil panen yang
sudah melimpah. Ketika masa paceklik tiba, para petani tetap bersyukur. Mereka
hidup sederhana dengan sangat hati-hati menggunakan stok padi dan makanan
ubi-ubian yang ada, supaya tidak kehabisan pangan. Pada masa inilah di antara petani saling berbagi
makanan.
Thanksgiving sebagai perayaan di Amerika Serikat dan Kanada
dilakukan dengan latar belakang praktek pertanian yang hampir mirip di
Indonesia. Tradisi ini sudah dipraktekkan di Eropa seperti di Belanda ketika
para imigran dari Inggeris berlabuh di Leiden dalam perjalanan ke Amerika
Serikat di awal abad ke 17. Imigran yang
datang di Amerika Serikat pertama-tama ke New England. Boston saat ini masih
menyimpan tanda topi dari kelompok puritan Kristen yang datang dari Inggris ke
benua Amerika Serikat, pada Massachusetts Turnpike Tolls. Kelompok Puritan ini disebut Plymouth.
Mereka adalah kaum protestan yang berjuang untuk melindungi
ajaran agama yang berbeda dari kaum bangsawan. Kaum puritan adalah masyarakat
petani biasa. Transformasi kelas terjadi di Eropa terutama setelah Reformasi
Protestanisme yang dipelopori oleh Martin Luther. Inti ajaran Kristen dikembalikan dengan
mencontohi kehidupan gereja mula-mula di mana setiap orang mempunyai akses
kepada ajaran Kristen dengan membaca langsung kepada Alkitab, yang darinya iman
bertumbuh karena kasih kemurahan dari Tuhan sendiri.
Thanksgiving mulai dirayakan di Amerika Serikat ketika para
imigran tiba pertama-tama di New England yaitu daerah yang sangat indah karena
dikelilingi oleh bukit-bukit, sungai-sungai dan danau-danau. Orang-orang tiba
dalam keadaan kelaparan, tidak ada makanan kemudian disediakan makanan oleh
penduduk asli. Mereka datang membawa turkey yaitu ayam liar yang hidup di
hutan-hutan di seluruh benua Amerika. Apa saja yang mereka makan mereka membawa
dan berbagi dengan imigran-imigran itu. Ada petatas, kentang, bit dan
sebagainya. Mereka juga mengajarkan bagaimana mencari ikan, udang di sungai dan
mengolahnya. Kebaikan penduduk asli
dirayakan sebagai berkat yang disyukur dengan mengundang semua orang dalam keluarga
dan tetangga untuk makan bersama.
Thanksgiving memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk
bersyukur dalam caranya. Menurut saya, Thanksgiving mungkin satu-satunya
perayaan di Amerika Serikat yang tetap dipelihara sedekat mungkin sesuai dengan
tradisi yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Di Amerika Serikat,
Thanksgiving dirayakan pada hari Kamis dari minggu terakhir bulan November.
Sedang di Kanada dirayakan pada minggu kedua bulan Oktober. Pada hari
Thanksgiving akan ada makanan yang melimpah. Anggota keluarga akan
mempersiapkan berbagai macam makanan yang harus tersedia sebagai menu untuk
thanksgiving.
Thanksgiving menjadi perayaan untuk semua orang, bukan lagi
adalah perayaan keagamaan. Thanksgiving merupakan perayaan terkait dengan
pengakuan bersama mengenai hakekat kehidupan yang harus dimiliki oleh setiap
orang. Kehidupan yang terus berjalan dengan berbagai gejolak yang ada.
Merayakan thanksgiving memungkinkan orang-orang untuk duduk bersama mengakui
kesederajatan dan keindahan untuk berbagi.
Menu utama adalah turkey atau kalkun panggang yang dimasak
di oven setelah dibumbui dengan rempah-rempah yang diolah dalam bentuk campuran
yang disebut “staffing”. Staffing adalah roti yang dicampur bumbu-bumbu segar seperti
bawang putih, bawang bombai, celery, dan lain-lain yang dimasukkan dalam tubuh
turkey yang dijahit untuk dipanggang di oven dengan temperatur yang sangat
rendah selama beberapa jam kurang lebih 8 jam.
Berat turkey tergantung jumlah orang yang
makan. Untuk 12 orang mungkin perlu turkey sebesar 14,5 pounds. 2.2 pounds sama
dengan 1 kg. Jadi 14,5 kira-kira 7 kg lebih. Memasak turkey yang besar perlu
waktu sehingga dari pagi sudah dipanggang dengan api kecil sejak pagi dengan mencocokan
waktu untuk makannya. Ketika orang-orang duduk di atas meja, maka kalkun
panggang dikeluarkan dari oven untuk disajikan di tengah meja.
Biasanya Thanksgiving dirayakan sebagai makan malam.
Keluarga pak Bernie merayakan sekitar jam 3 sore. Tetapi bisa juga pada jam 5
sore. Jam 5 sore di Pantai Timur berbeda dengan di Pantai Barat. Di Boston
sekarang jam 5 sore sudah seperti jam 7 malam di Indonesia. Pengurangan satu
jam pada awal bulan November berpengaruh untuk mengurangi lamanya malam
daripada siang. Tapi di pantai barat seperti di California yang berbeda tiga
jam dari Boston masih terang pada jam 5 sore.
Kalkun panggang dimakan dengan petatas yang dihaluskan
menjadi pure, ditambah kentang yang juga dihalus ( pure). Saya paling senang
lihat piring orang yang membuat danau karena pure kentang atau petatas diisi
dengan kaldu dari kalkun panggang. Disaji dengan Canberry saus. Pokoknya ada
macam-macam makan yang membuat meja makan penuh dan indah.
Hari ini kami akan merayakan Thanksgiving dengan pak Robert
Hefner, ibu Nancy Smith-Hefner dan keluarganya. Jadi lebih baik saya berhenti
disini untuk menunggu kira-kira penyajian tradisional menurut keluarga
Hefner-Smith apa ya. Sebenarnya bu Nancy sudah mengirimkan daftar menunya – wah
ternyata sangat banyak ya makanan yang sedang dipersiapkan bu Nancy!
Bu Nancy mengatakan kita harus datang dengan sungguh-sungguh
rasa lapar. Tradisi makan dengan rasa
lapar untuk menghayati kasih sayang penduduk asli dan cinta kasih Tuhan yang
memberikan makanan melimpah kepada manusia. Makan dalam keadaan lapar juga
membuat makanan yangn disajikan terasa enak, seperti ketika berpuasa. Akan ada banyak makanan yang kemudian di
simpan atau di berikan kepada anggota keluarga untuk dibawa pulang sebagai left
over yang akan dinikmati untuk beberapa hari. Selamat merayakan Thanksgiving.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar