Petisi Warganegara NKRI untuk Papua dalam Morning News (20
Maret 2013)
“Orang Papua bangga membangun Papua dengan hati”
Oleh Farsijana Adeney-Risakotta
Pembangunan bukan hanya menjadi urusan pemerintah.
Partisipasi masyarakat adalah memberikan usulan tentang bentuk dan cara
pencapaian pembangunan. Dasar partisipasi masyarakat adalah dukungannya kepada
kegiatan pembangunan melalui pembayaran pajak. Di tengah krisis Papua, Petisi
Warganegara NKRI untuk Indonesia mencoba mengerti bagaimana keterlibatan
masyarakat dalam membayar pajak pendapatan pribadi. Pajak pribadi sangat penting
untuk mendukung pembangunan nasional. APBD bisa direncanakan dan dilaksanakan
apabila ada dukungan dari masyarakat setempat.
Berita dari Papua Pos Online www.papuapos.com yang dipublikasikan tanggal
18 Maret 2013 menjelaskan tentang hasil pendapatan negara tahun 2012 dari pajak
pribadi di Papua dan Maluku. Data yang diperlihatkan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
(DJP) Papua dan Maluku, menunjukkan tentang penerimaan pajak tahun 2012 sebesar
6,66 triliun (PPN dan PPh) termasuk (PBB dan Migas). Data ini menjelaskan
adanya pertumbuhan sebesar 35,12 persen dari perencanaan pemasukan pajak yang
diprediksikan tahun 2011 yaitu sebesar Rp 4,99 triliun.
Petisi Warganegara NKRI untuk Papua memberikan ucapan
selamat kepada warganegara NKRI di Papua dan Maluku yang sudah menunjukkan
partisipasi dan komitmennya untuk membangun Indonesia. Petisi Warganegara NKRI
untuk Papua berharap kegiatan pekan Panutan Penyampaian SPT Tahunann Pajak
Penghasilan Orang Pribadi Tahun 2012 yang sedang diselenggarakan di Sasana
Krida Kantor Gubernur Dok II Jayapura bisa berlangsung dengan aman dan baik.
Kegiatan ini sekaligus menunjukkan komitmen warganegara NKRI di Papua untuk
berpartisipasi membangun Indonesian terutama daerah Papua yang dicintainya.
Karena itu marilah warganegara NKRI di Papua dan Maluku, bersama-samalah bersatu mengawal penggunaan dana partisipasi basudara semua untuk membangun daerah tercinta. Partisipasi dalam membayar pajak harus diikuti dengan pengawalan memberikan usulan bentuk pembangunan yang bermanfaat untuk seluruh anggota masyarakat dan mekanisme pertanggungjawaban pelaksanaannya yang akuntabitas, transparan dan terukur. Salam amalulukee.
Karena itu marilah warganegara NKRI di Papua dan Maluku, bersama-samalah bersatu mengawal penggunaan dana partisipasi basudara semua untuk membangun daerah tercinta. Partisipasi dalam membayar pajak harus diikuti dengan pengawalan memberikan usulan bentuk pembangunan yang bermanfaat untuk seluruh anggota masyarakat dan mekanisme pertanggungjawaban pelaksanaannya yang akuntabitas, transparan dan terukur. Salam amalulukee.
Berita selengkapnya yang berjudul “Realisasi Penerimaan
Pajak Tahunan 2012 sebesar Rp 6,75 triliun” bisa diakses pada link
atau kutipan berita selengkapnya di bawah ini:
JAYAPURA [PAPOS] – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak (DJP) Papua dan Maluku, berhasil merealisasilkan penerimaan pajak sebesar
Rp6,75 triliun atau 101,36 persen dari target penerimaan tahun 2012 sebesar
6,66 triliun (PPN dan PPh) termasuk (PBB dan Migas), itu berarti mencapai
pertumbuhan sebesar 35,12 persen, dari rencana tahun 2011 sebesar Rp4,99 triliun.
Kepala Kantor KPP Pratama Jayapura, Amir Makhmut
mewakili Kakanwil Papua dan Maluku pada acara pekan Panutan Penyampaian SPT
Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Tahun 2012, mengatakan kegiatan tahun
ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini dilaksanakan di Sasana Krida
Kantor Gubernur, Dok II Jayapura.
Hal ini menunjukkan kerjasama yang baik dan sinergi
yang sangat positif antara Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Papua dan Maluku,
dengan pemerintah Daerah dalam rangka pengoptimalkan penerimaan negera.
Ia menyatakan penerimaan pajak dalam meningkatkan
pembangunan nasional amatlah penting, mengingat hampir 80 persen penerimaan
Negara ditopang dari penerimaan perpajakan. Secara nasional, target penerimaan
tahun 2013 sebesar Rp1.042 triliun, meningkat cukup besar dibandingkan rencana
penerimaan pajak tahun 2012 yang sebesar Rp885 triliun.
‘’Tahun 2013 tugas dan tanggungjawab kami semakin
berat, karena target penerimaan yang harus kami capai adalah sebesar Rp9,13
triliun (PPN dan PPh) termasuk (PBB dan Migas) atau naik sebesar 36,97 persen
dari rencana tahunan 2012,’’ katanya merinci.
Amir Makhmut menginformasikan, sampai pertengahan
Maret tahun ini realisasi penerimaan baru mencapai Rp1.08 triliun atau 11,92
persen dari rencana penerimaan tahun 2013.
Hal ini menunjukan bahwa kerja keras serta semangat
pantang menyerah dari segenap aparat perpajakan, serta didukung segenap
stakeholder di lingkungan provinsi Papua dan Maluku, dalam hal pengawasan
sektor swasta dan para bendahara dapat meningkatkan penerimaan Negara.
‘’Kami menyadari bahwa untuk merealisasikan rencana
penerimaan tersebut tidaklah mudah, banyak rintangan, hambatan dan tantangan
yang harus kami hadapi. Namum, kami yakin dengan kerja keras jajaran kami serta
dukungan dan kerjasama yang baik antar instansi dan lembaga pemerintahan,
swasta maupun masyarakat Wajib Pajak, target penerimaan tahun 2013 yang
dibebankan kepada kami dapat terealisasikan,’’ tuturnya.
“Momentum pekan panutan penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Orang
Pribadi Tahun 2012 dapat meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat wajib
pajak dalam menunaikan kewajiban perpajakannya,’ demikian Amir Makhmut, Kepala
Kantor KPP Pratama Jayapura.[tho]
Terakhir diperbarui pada Senin, 18 Maret 2013 21:26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar