tag:blogger.com,1999:blog-71796892020409606892024-02-20T00:34:18.917-08:00Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semuaIndonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semua.
From Indonesia for this world a peaceful life to experienceAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.comBlogger273125tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-55831072188780410022016-04-12T15:14:00.001-07:002016-04-12T15:14:50.062-07:00Bedanya Gubernur Ahok dengan Romo Mangun<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="font-family: Calibri;">Bedanya Gubernur Ahok
dengan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Romo Mangun<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="font-family: Calibri;">Oleh Farsijana
Adeney-Risakotta*)<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="font-family: Calibri;">Dua ilustrasi
tentang pemukiman kumuh yang harus dibersihkan demi pembangunan kota bisa
diamati di Yogyakarta dan di Jakarta.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="font-family: Calibri;">Di era tahun
1970an, Romo Mangun mempertahankan penduduk di sekitar kali Code untuk tetap
hidup di sana. Romo Mangun tinggal bersama mereka. Kegiatan-kegiatan
pemberdayaan masyarakat kali Code dilakukan dengan sabar sehingga memberikan
inspirasi terhadap situasi saat ini. Di era abad 20, kali Code telah menikmati
peningkatan kualitas warganya. Paguyuban-paguyuban terbentuk berdasarkan asas
partisipasi warga untuk terlibat merencanakan pembangunan di daerah mereka.
Wisata kali diorganisir oleh warga sendiri. <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="font-family: Calibri;">Pariwisata
sebagai andalan Yogyakarta juga dinikmati oleh warga di pinggiran kali Code.
Mereka menghijaukan ruas-ruas kali bukan karena mau dikunjungi oleh wisatawan
tetapi karena mereka mencintai air yang setiap tahun membanjir rumah mereka.
Mereka percaya apabila hidupnya bertanggungjawab dengan alam mereka akan
diberkati. Banjir badang dari gunung Merapi dihadapi dengan ketaatan untuk
menjaga lingkungan sekitar dari gaya hidup masa bodoh membuang sampah
sembarang. Warga miskin telah menunjukkan haknya untuk hidup termasuk menjaga
lingkungan di sekitar. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ritual pencucian
kali “merti kali” menjadi bagian dari kehidupan warga sehari-hari dengan
puncaknya pada kegiatan yang memberikan makna suci kepada kehidupan mereka
dilakukan setahun sekali. Orang-orang datang dari mana-mana untuk menghayati
kehidupan dari kesatuan manusia dengan alam semesta yang membuat mereka saling
berinteraksi dengan mendalam, penuh penghormatan dan cinta kasih.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="font-family: Calibri;">Di belahan dunia
lain, di pusat negara, di Jakarta yang dikagumi oleh semua anak bangsa.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Berita pilu dari televisi, pengusuran
dilakukan kepada warga di kampung nelayan di Luar Batang, di Jakarta
Utara.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Efek media telah merobek hati
saya. Lebih dari 4000 orang menangisi tanah yang sudah lama mereka hidup di
atasnya. Penegak hukum, mereka yang berseragam atas nama negara datang untuk
melenyapkan jejak warga miskin di sana. Hanya dalam beberapa jam, sejarah
kampung menjadi puing-puing seperti ingatan yang dirobek-robek demi pembangunan
ibu kota. Jakarta dimanakah hati nuranimu? <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="font-family: Calibri;">Orang-orang
Jakarta diam karena mereka yang digusur adalah warga lemah secara hukum. Ribuan
orang adalah penghuni liar di Jakarta. Dikatakan oleh pejabat berwenang,
sekitar 300 orang sudah mendapat akses ke rumah susun yang disiapkan pemerintah
kota Jakarta. Kemanakah ribuan orang lain yang pergi pada saat itu? Jakarta
semakin kejam untuk anak bangsanya sendiri?<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Padahal warga miskin ini adalah penduduk asli. Saking merasa orang asli
urusan pembuatan KTP dihiraukan. Siapakah yang hendak mengusir mereka dari
tanah airnya sendiri? Keyakinan itu patah ketika aparat pemerintah melihat sisi
peluang dari kelemahan identitas politik warga untuk dengan mudah diusir dari
tanah miliknya sendiri.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="font-family: Calibri;">Gubernur Ahok
memang bukan Romo Mangun. Ketika warga Code akan digusur mereka juga belum
mempunyai KTP. Tetapi Romo Mangun berada bersama mereka di sana. Seorang
pastor, tidak menggunakan bahasa agama untuk membela orang miskin. Tindakannya
adalah bahasa iman yang dilakukan langsung untuk membela orang miskin. Gubernur
Ahok sering mengutip ajaran kekristenan, termasuk mengutip cerita-cerita dari
Alkitab seperti Yesus yang memporakporanda bait suci sebagai reaksinya terhadap
kezaliman, korupsi dari para pejabat pada saat itu. Tetapi Gubernur Ahok lupa
apa yang dilakukan oleh Romo Mangun untuk melindungi orang miskin dari
egosentrik kekuasan dominan yang menginginkan tanah di mana mereka hidup. <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="font-family: Calibri;">Tanah adalah
tempat yang paling sentral dari hak dasar manusia untuk hidup. Pada tanah ada
keterikatan sosial di mana warga saling mendukung untuk menguatkan kehidupan
mereka dari hari ke hari. Mengapa baru sekarang pinggiran kota Jakarta menjadi
cerminan wajah Jakarta? Mengapa baru sekarang sungai Ciliwung menjadi citra
kota Jakarta? Citra kota Jakarta untuk mereka yang kaya dan kuat telah
menggusur kaum lemah yang juga turut membangun ibu kota negara. Apakah ini
wajah pembangunan bangsa ke depan? Kemanakah semangat Romo Mangun, arsitek
humanis yang telah menegakkan orang miskin di Yogyakarta menjadi bagian dari
kota Yogyakarta yang humanis? Jakarta bisakah engkau mengembalikan dirimu menjadi
ibu kota negara yang humanis?<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><o:p><span style="font-family: Calibri;"> </span></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"><span style="font-family: Calibri;">*) Pendiri
Yayasan Griya Jati Rasa. Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Kreatifitas Bangsa
untuk Keadilan dan Perdamaian. Tinggal di Yogyakarta. <o:p></o:p></span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-30478704941580590742015-01-11T15:52:00.001-08:002015-01-12T04:34:56.488-08:00Teror Paris, pertarungan antara teroris berakhir tragis!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
Teror Paris, pertarungan antara teroris berakhir tragis!</div>
<div class="MsoNormal">
Pembelajaran penting untuk dunia.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Oleh Farsijana Adeney-Risakotta</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kebebasan intelektual dan ekpresi bagian dari kreatifitas
yang perlu dilindungi. Penganut pandangan demokrasi liberal berjuang untuk
melindungi kebebasan berpendapat dalam <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengekspresikan dirinya. Kebebasan berpendapat
adalah tanda demokrasi yang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>membolehkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>opini pribadi dan
kelompok bisa dibahas dalam ruang publik. Ketika pendapatnya harus dibela, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dilakukan secara terbuka melalui diskusi
mendalam.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kadang-kadang pembelaan
disampaikan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sambil mengejek,
menertawakan dan menghina. Praktek penyampaian pendapat ekstrim seperti ini
bisa menyebabkan konflik dalam ruang publik. Terutama ketika tindakan-tindakan
ekspresi terjadi sebagai representasi kenyataan sosial yang tidak berimbang.
Pendapat yang vulgar mungkin didukung oleh budaya dominan yang perlu dibela dengan
menggunakan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>materi pembelaan yang
meminggirkan, memojokkan komunitas lain. Ketika perlawanan dengan wacana tidak
bisa dibangun, maka tindakan pembelaan dengan kekerasan menjadi alasan untuk membela
kebanggaan diri yang dihina.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saat ini dunia sedang terbagi karena, dunia dimana spirit kebebasa
(liberte),<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kesetaraan (egalite) dan persaudaraan
(fraternite) yang ada dalam lagu nasional Perancis, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>"La Marseillaise” sebagai motto demokrasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>seolah-olah sedang diombrak ambrik. Perancis
sesudah teroris membunuh 12 <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>jurnalis dan
kartunis dari majalah Charlie Hebdo karena alasan menghina nabi Islam, Muhammad
SAW, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>apakah akan berubah?<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kekerasan dipicu karena majalah satire
Charlie Hebdo menggunakan perlindungan kebebasan berekspresi dalam bentuk
kartunis untuk menjadikan nabi Muhammad SA W sebagai bahan satire. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Para pembunuh yang adalah warganegara Perancis disebut sebagai teroris apalagi
sesudah ada pengakuan dari jaringan Al-Qaeda yang mengaku berada di balik
serangan pembunuhan para jurnalis dan kartunis ternama dari Charlie Hebdo.
Menurut saya, istilah teroris, bukan saja ditujukan kepada para pembunuh,
tetapi juga mereka yang dibunuh yang menggunakan kebebasan berpendapat dengan
profesionalitas pengekspresian seni untuk membunuh karakter mereka yang berbeda
secara agama dengannya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Relasi warganegara dalam kehidupan sosial di Paris menjadi
satu tantangan, sebagai hubungan antara mayoritas dan minoritas. Sesudah
tragedi pembunuhan para jurnalis, dunia menyaksikan persoalan mendasar dalam
relasi sesama warganegara. Islam berkembang di Perancis sebagai bagian dari keragaman
di Perancis, dengan jumlah <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penganutnya kira-kira
4% dari total penduduk yang menganggap dirinya pemeluk Katolik (51%), 30%
agnostik, 3% Protestan, dan 1% masing-masing untuk penganut agama Yahudi dan Budha.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Beragama di Perancis <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>harus menyesuaikan kepada ideologi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>laïcité</i> yang ditetapkan dalam UU tahun
1905 terkait dengan pemisahan antara gereja dan negara. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Intinya, kebijakan umum yang terlihat dalam
ruang publik, didukung oleh <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>negara harus
disterilkan dari pengaruh agama. Agama merupakan ruang pribadi yang hanya bisa
berdampak secara privat di balik tembok-tembok institusi keagamaan dan
keumatan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Umat Islam di Perancis adalah mereka yang berasal dari bekas
negara jajahannya, yaitu dari Afrika Utara, seperti Aljazair, Moroko dan
sebagian kecil dari Turki. Pengaruh Aljazair ke dalam kehidupan Perancis<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebenarnya sangat besar membentuk pola kebiasaan
yang baru dalam cara pengolahan makanan yang lebih cerah karena sayuran
berwarna menghiasi ekspresi kuliner Perancis. Pengaruhnya juga terlihat dalam
penggunaan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>seni geometris dengan
sentuhan arsitektur yang indah dan megah. Keharusan warganegara untuk berbahasa
Perancis dan menyesuaikan dengan cara hidup budaya Perancis, menyebabkan para imigran
yang masuk ke Perancis membawa budaya mereka untuk secara bersama membangun
kebudayaan Perancis yang lebih menekankan kepada ekspresi detial untuk
menyingkapkan kemurnian <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>keindahan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tetapi dalam mengekspresikan karyanya, seorang warganegara
melepaskan pengaruh agama dari dirinya sehingga yang terlihat hanya semata-mata
seorang manusia dengan rasionalitas yang membuatnya mandiri dalam berpikir dan
berekspresi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tradisi filosofis yang
panjang dimulai dari Descartes, telah menghasilkan pandangan tentang pemisahan
kekuasaan antara agama dan negara (Montesquieu), dimana kekuasaan ada dalam
tangan rakyat (Jean-Jacques Rousseau).<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Manusia
pada dirinya sendiri adalah sumber kekuatan untuk saling menegosiasikan relasi
kekuasaan demi kehidupan bersama tanpa dikendalikan oleh pengaruh keagamaan
yang menyusup dalam status keningratan seseorang. Basis moralitas hidup bersama
tersedia dalam kehendak bebas manusia itu sendiri. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Filsuf Voltaire menggali pandangan tentang
kemandirian manusia dalam memenuhi <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hak-hak masyarakat sipil terkait dengan
perlakuan yang setara di hadapan hukum dan kebebasan beragama. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sebagai negara dengan penganut agama Katolik yang mayoritas,
Perancis tampil beda dalam mengoperasikan peran agama-agama di dalam negara.
Hirarkis agama Katolik yang dikontrol langsung dari Vatikan merupakan wilayah
kekuasaan yang hanya berpengaruh di sekitar kebijakan dan budaya gereja.
Diskusi tentang penggunaan simbol-simbol keagamaan dalam ruang publik, seperti
sekolah, makin seru di Perancis karena sejak tahun 2004 sesudah upaya penggunaan jilbab oleh murid-murid muslim ditolak kemudian diikuti dengan penetapan hukum tahun 2010 tentang pelarangan penggunaan “jilbab”, kalung salib dan turban
dalam kegiatan bersama di ruang publik yang didukung oleh negara. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sekalipun
dalam Deklarasi Hak-hak manusia dan warganegara, yang ditetapkan tahun 1789
mencantumkan kebebasan beragama, tetapi negara bebas dari intervensi agama
dalam pembuatan kebijakan umum. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jadi
produk kartun satire yang menghadirkan simbol agama, oleh para seniman jurnalis
lebih dianggap sebagai komoditas budaya yang berangkat dari <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kebebasan berpikir.<br />
<br />
Peniadaan UU penodai agama di Perancis terjadi pada tahun 1791, tetapi pada tanggal 29 Juli 1881 ditetapkan peraturan kebebasan press yang menjaminkan kebebasan berpendapat dan mengekpresikan diri. Pasal 24, 32, 33 dari peraturan kebebasan press mengatur tentang pelarangan pemberitaan publik yang merendahkan, membenci, menyakiti dan menghina perorangan atau kelompok dari dirinya sendiri atau berbeda. Seorang penulis komik Perancis bernama <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">M'bala
M'bala dikenakan hukuman karena melanggar peraturan tsb. Ia dituduh menghina agama Yahudi. Sekalipun kecenderungan menggunakan simbol-simbol agama menjadi </span>komoditi dari
para seniman jurnalis untuk diperjualkan karena menjadi sumber inspirasi untuk
berpikir dengan cara menertawakannya masih terus dilakukan terutama oleh para kartunis Charlie Hebdo yang ternyata bebas dari cengkraman peraturan kebebasan press tsb. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Konteks dan sejarah majalah satire Charlie Hebdo yang
menghasilkan kartun nabi Muhammad SAW<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>terbit beberapa kali dan telah mendapat kecaman umat muslim dari seluruh
dunia. Masyarakat Perancis juga merasa kebijakan pemerintahnya mengandung "standar ganda".<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ternyata sangsi sosial tanpa
sangsi hukum mendorong <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lahirnya tindakan
kekerasan dari kelompok Islam di Perancis yang sudah lama merasa agamanya
dihina sehingga menghimpun kekuatan untuk menyerang bangunan Majalah Charlie
Hebdo dan membunuh para jurnalis, kartunis terkenal yang sedang berapat. Kemudian
ada pengakuan dari Jaringan Al Qaeda tentang dukungan mereka dibalik serangan
tragedi pembunuhan yang menewaskan 12 orang.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Oleh masyarakat dunia serangan ini dikenal sebagai serangan teroris.
Melihat kronologis dari upaya para jurnalis kartunis untuk mempublikasikan
karya-karya mereka yang menghina simbol agama lain, maka mereka inipun pantas
disebut teroris. </div>
<div class="MsoNormal">
Kebebasan berekspresi telah merampok simbol kesucian agama
untuk dilemparkan sekedar menjadi komoditas yang bisa dipertontonkan secara
publik. Mereka tidak dijerat oleh aturan tahun 2010 yang ditetapkan di Perancis
tentang peniadaan penggunaan simbol agama dalam ruang publik. Kartunis sebagai
karya berpikir dianggap berjarak dari identitas agama yang berpengaruh secara
politik.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span> </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Padahal menurut saya, simbol
agama digunakan sebagai produk seni seperti dalam kartun tetap mengindikasikan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>adanya identitas politik non agama yang
mensandera tanda agama sehingga memicu reaksi pembelaan dari mereka yang
identitas agamanya dihancurkan.<span style="mso-spacerun: yes;"> Apabila peraturan kebebasan press yang terkait dengan pelarangan penyampaian berita anti kebencian tidak bisa ditegakkan, setidak p</span>roduk hukum
tahun 2010 seharusnya pantas juga menindak para jurnalis dan kartunis yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>secara berurutan dari dalam beberapa tahun
menghasilkan kartunis yang menghina umat muslim di Perancis. Ketika hukum
tidak diterapkan dengan adil, sesama warganegara Perancis dari <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kelompok yang tidak berdaya yang sedang
dirugikan akhirnya akan mengacaukan tatanan ruang publik itu sendiri dengan
menjadi hakim sendiri. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Benar dikatakan
dalam Kitab Suci “gigi dibayar dengan gigi”. Tindakan terorisme secara
intelektual akhirnya bernasib nas di hadapan para teroris agamanis menjadi
sumber ajaran dunia untuk menegakkan keadilan kepada semua warganegaranya
secara adil dan benar. </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-59808017053496045872014-12-07T15:40:00.001-08:002014-12-07T15:41:19.074-08:00Geger Kunthi Mbangun Ksatrian Pandawa by Griya Jati Rasa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/oxh591qsblE" width="480"></iframe></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-31017154586391167492014-06-25T14:05:00.001-07:002014-06-25T14:21:27.509-07:00Indonesia Memilih Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019. Mempertanggungjawabkan pilihan politik warganegara!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Indonesia Memilih Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Mempertanggungjawabkan pilihan politik warganegara!</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Oleh Farsijana Adeney-Risakotta</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Saat ini Indonesia berada dalam sorotan dunia. Kampanye
calon presiden dan calon wakil presiden RI dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum
pada tanggal 4 Juni 2014 sampai dengan tanggal 5 Juli 2014 ternyata tidak saja
dilakukan oleh tim kampanye dari masing-masing calon, tetapi dibahas secara
mendalam oleh masyarakat.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ada dua calon
presiden dan calon wakil presiden yang saat ini sedang melakukan kampanye untuk
mempertanggungjawabkan visi dan misi mereka sehingga rakyat bisa mengerti dan
membuat keputusan untuk memilih pada tanggal 9 Juli 2014. Mereka adalah
pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai nomor urut 1 sebagai calon
presiden dan calon wakil presiden yang bertarung dengan Joko Widodo (Jokowi)
dan Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan calon wakil presiden dengan nomor
urut 2.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 memang berbeda
dengan pemilihan-pemilihan presiden dan wakil presiden sebelumnya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bahkan kemeriahan masa kampanye presiden dan
wakil presiden lebih meriah dari pertandingan World Cup yang juga sedang
berlangsung dan bisa dinikmati oleh seluruh dunia termasuk di Indonesia. Daya
tarik kampanye calon presiden dan wakil presiden RI periode 2014-2019 sangat
besar karena warganegara Indonesia di mana-mana sekarang ini bisa dihubungkan
dengan dunia maya. Teknologi jaringan memungkinkan transparansi, akuntabiltas
dan mendorong proses demokrasi berjalan bersih karena setiap orang bisa
mendorong terjadikan pengecekan, klarifikasi dan pelurusan sebagai bagian dari
cara pendidikan politik pada masyarakat.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Warganegara Indonesia tidak bisa tinggal diam untuk
menyerahkan hak memilih dikelola oleh opini yang dibuat oleh media tentang
capres dan cawapres yang pantas untuk Indonesia. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Saat ini banyak situs di dunia maya yang
mempublikasikan hasil survey dari capres dan cawapres baik yang mengunggulkan
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Nomor 1) maupun Jokowi-Jusuf Kalla (nomor 2).
Warga masyarakat tidak buta tentang hasil-hasil polling dan survey tersebut,
karena hak pemilihan ada pada masing-masing warganegara sebagai pemilih yang
menggunakan kesempatan kampanye sekarang ini sebagai wadah pendidikan politik
untuk mengerti kearah mana Indonesia akan dibawa oleh calon presiden dan wakil
presiden RI yang akan dipilihnya.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Banyak orang meragukan kebebasan masyarakat untuk memilih
karena adanya politik uang, politik balas jasa terhadap tokoh-tokoh yang secara
tidak langsung berhubungan dengan calon presiden dan calon wakil presiden
RI.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pemilihan calon presiden dan wakil
presiden yang dilakukan berdasarkan asas langsung, umum, bebas dan rahasia seolah-olah
memberikan kesan bahwa seorang pemilih harus disetrilkan untuk bisa membuat
keputusan politik yang paling tepat. Dalam mendorong partisipasi politik, ide
sterilisasi masyarakat untuk hanya mendengar dari satu calon kubu sebenarnya
tidak mendorong adanya diskusi terbuka dalam masyarakat.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Untuk itulah, debat presiden RI yang
dicanangkan oleh Komisi Pemilihan Umum sehingga pelaksanaannya dilakukan lima
kali dimulai dari tanggal 9, 15, 22, 29 Juni dan 5 Juli 2014 adalah cara
demokrasi untuk memberikan kesempatan kepada warganegara mengalami pendidikan
politik.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Debat Presiden adalah salah
satu alat kampanye yang menyajikan panggung terbuka di mana ide-ide dan praktek
dari<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>masing-masing calon didiskusikan
secara terbuka. Bahkan Prof. Jeffrey Winters menyatakan kekagetannya karena
dalam debat presiden yang ditayangkan melalui Televisi, masing-masing kandidat
diberikan kesempatan untuk saling bertanya.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Kekagetannya didasarkan pada pengalaman di Amerika Serikat yang sangat
berbeda karena tidak ada sesi tanya jawab yang diberikan kpeada masing-masing
kandidat untuk mendalami pikirannya sendiri melalui pertanyaan dari lawan
politikusnya. Debat Presiden ini kemudian diteruskan oleh warga masing-masing
dengan menggunakan ruang publik yang ada seperti Facebook untuk mendiskusikan
lebih lanjut pikiran-pikiran yang disampaikan dalam oleh calon presiden dan
calon wakil presiden masing-masing. </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Diskusi-diskusi di kalangan internalnya masing-masing inilah
yang paling menarik untuk dicermati. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Cara
diskusi yang menarik dengan menulis pernyataan pada status ternyata tidak
sekedar kata-kata kosong. Tulisan-tulisan di Facebook sebagai status adalah
hasil dari proses analisa tentang apa yang sedang terjadi dalam masyarakat dan
bagaimana diri sendiri menanggapinya. Argumentasi dibangun dari pembacaan
berita-berita yang datang sangat cepat untuk menguji setiap kejadian dan
pernyataan yang sedang terjadi dalam masyarakat terkait dengan apa yang
disebut, apa yang dilakukan, media apa yang dipakai oleh calon presiden dan
calon wakil presiden dalam mempertanggungjawabkan perkataan dan
perbuatan-perbuatan mereka pada masa lalu, sekarang dan akan datang. Kampanye
presiden dan wakil presiden 2014 membuat warganegara biasapun terlibat untuk
mengerti apa yang sedang terjadi dengan Indonesia saat ini. Mereka tidak mau
melepaskan Indonesia ditentukan oleh para elite politik, media massa dan
lembaga-lembaga survey, karena mereka mencari semua berita-berita dan
mengujinya dengan sangat cerdas.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Saya menulis saat ini karena<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>ingin menegaskan kepada tim sukses dari masing-masing kubu, bahwa
kampanye hitam, kampanye jelek tidak berguna. Meluruskan kampanye hitam dan
jelek bisa dilakukan oleh masing-masing kubu dengan mengklarifikasikan kepada
publik. Apabila terlihat bahwa ada pelanggaran termasuk pencemaran nama baik
yang berlebihan, maka kubu yang mencemarkan bisa melaporkan kepada Bawaslu.
Kampanye yang paling efektif adalah apabila warga masyarakat didorong untuk
berpikir kritis termasuk juga melakukan dialog dengan warga yang lain tentang
visi, misi dan program-program yang akan dilakukan oleh calon presiden dan
calon wakil presiden. Media sosial seperti Facebook telah memungkinkan warga
masyarakat untuk berdiskusi tentang alasan-alasan mengapa mereka mendukung
calon presiden dan calon wakil presiden tertentu.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Setiap warganegara akhirnya harus membuat keputusan tentang
siapa calon presiden dan calon wakil presiden yang didukungnya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Keputusan untuk membahasnya pada status di
Facebook adalah bagian dari pertanggungjawabannya terhadap masa depan
Indonesia.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Rumusan langsung, umum, bebas,
dan rahasia harus dimengerti secara benar, bahwa proses rahasia pada saat
pemungutan suara perlu dijaminkan untuk menjaga validalitas suara pemilih pada
saat mencoblos. Tetapi proses mendialogkan, mendiskusikan pandangan-pandangan
sepasang kandidat presiden dan wakil presiden tidak harus dilihat sebagai suatu
kerahasiaan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mengungkapkannya adalah
bagian dari kedewasaan pendidikan politik untuk mempersiapkan seorang warga
negara melakukan pemilihan resmi pada tanggal 9 Juli 2014. Karena itulah,
jadilah diri sendiri untuk setiap warganegara<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Indonesia sehingga memilih calon presiden dan wakil presiden RI periode
2014-2019 tanpa rasa takut, beradab, mengedepankan perdamaian <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan dilakukan berdasarkan hati nurani yang
Pancasilais.</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-30751261729272579652014-06-18T07:57:00.002-07:002014-06-18T12:35:45.468-07:00Jakarta berikanlah Jokowi kepada Indonesia! Mengkritisi Ahok: Logika SARA Menyesatkan!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Jakarta berikanlah Jokowi kepada Indonesia!</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Mengkritisi Ahok: Logika SARA Menyesatkan!</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Oleh Farsijana Adeney-Risakotta</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Masih segar dalam diri saya merasakan getaran pemilukada
(pemilihan kepala daerah) di Jakarta tanggal 20 September 2012. Saya pernah menulis
untuk "Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semua", pemilukada tersebut seolah
menghadirkan kesejukan demokrasi yang sudah lama mati. Pemilukada Jakarta
membawa kembali harapan kepada demokrasi di Indonesia. Ketika itu, ekskalasi
isu SARA menjulang tinggi. SARA kepanjangan dari Suku, Agama, Ras dan antar golong. Jokowi seorang muslim menggandeng seorang nasrani. Masyarakat
tidak dikacaukan hatinya, tidak dibuatkan bimbang karena PDIP bergandengan
dengan Gerinda, melawan Fauzi Bowo dan Nara yang didukung oleh partai Demokrat
dan partai-partai lainnya yang oleh tokoh partai Demokrat dikatakan didukung
semua partai (Republika, 21 Juli 2012). Ketika itu, SARA menjadi bom waktu
untuk menghancurkan cagub dan cawagub yang diusung oleh hanya partai PDIP dan
Gerinda. Sekalipun isu SARA gencar menghantam pemilihan gubernur dan wakil
gubernur, malahan Jokowi yang menggandeng Ahok seorang Kristen ternyatalah yang
dipilih oleh warga Jakarta. </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Dihantam badai SARA menyebabkan Jokowi sebagai Kepala Daerah
terpilih, gubernur sah meneruskan pendidikan politik untuk mendidik warga
Jakarta sebagai masyarakat Pancasila yang menjadi cita-cita bersama di
Indonesia. Ketika Lurah Susan Jasmine Zulkifli terpilih menjadi kepala daerah
di desa Lenteng Agung, beliau ditolak masyarakat karena alasannya seorang
Kristiani. Dialog yang digagaskan Jokowi dengan masyarakat telah mengubah
persepsi mereka sehingga akhirnya menerima ibu Susan sebagai Lurah di Lenteng Agung.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Tadi malam kami mendiskusikannya di<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>timeline saya di Facebook. Saya senang
mengangkat kemajuan pluralisme yang sedang mengubah Jakarta tetapi kemudian
juga sekarang sedang dihancurkan oleh politik minoritas yang menggunakan isu SARA baik oleh Ahok,sebagai pejabat sementara
Gubernur Jakarta maupun Prabowo Subianto, yang menjadi calon presiden.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pemberitaan Tempo mengagetkan saya yang
sedang jauh dari tanah air. Tempo tgl 17 Juni 2014 menuliskan artkel dengan
judul "Elektabilitas Jokowi Turun di DKI, Ini Kata Ahok", dipublikasikan
bertepatan dengan tersebarnya spanduk-spanduk yang menulis: “Jokowi tetap
Gubernur, Pilih Nomor 1” seperti diberitakan oleh Detikcom dan media elektronik
lainnya.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Saya katakan kepada masyarakat dunia maya, bahwa politik
minoritas yang dimainkan oleh Ahok menunjukkan kemunduran Jakarta, karena
pencapaiannya sudah lebih maju dengan kasus Lurah Susan. Ahok sendiri terlibat
dalam kebijakan gubernur Jokowi untuk penempatan pejabat sebagai pelayan publik
tidak berdasarkan agama, ras, tetapi kapasitasnya (right person in the right
place).<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ahok menggunakan keminoritasnya
untuk mendukung kepentingan partainya, Gerinda, yang mencalonkan Prabowo
Subianto menjadi presiden RI.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jadi
sebenarnya Ahok sedang menghancurkan cita-cita Pancasila karena lebih melayani
kepentingan partainya daripada keIndonesiaan yang katanya diperjuangkan oleh
partainya sendiri.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Spanduk-spanduk ini yang diserbarkan dengan sekaligus
didukung oleh "masyarakat" Jakarta adalah bentuk dari kampanye hitam. Mengapa
spanduk-spanduk ini baru muncul sekarang sesudah Debat Presiden kedua tanggal 15 Juni 2014? Mengapa ia tidak muncul ketika
pejabat dari Kementerian Dalam Negeri bertemu Jokowi di rumah dinas gubernur
untuk menyerahkan Keppres yang ditandatangani oleh Presiden SBY tentang
pemberhentian sementara Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta sampai pengumuman
resmi dikeluarkan oleh Komite Pemilihan Umum tentang pejabat Presiden dan Wakil
Presiden. Keppress yang ditandatangani tanggal 31 Mei disampaikan langsung
kepada Jokowi tanggal 1 Juni 2014.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Dengan melihat kronologis pemberhentian sementara Jokowi
sebagai gubernur Jakarta, sangat jelas kepada saya, bahwa pejabat gubernur
Jakarta, Ahok sebagai pejabat negara sedang bermain-main dengan isu SARA<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang bertujuan untuk kepentingannya sendiri
dan sekaligus memecahkan keindonesiaan yang sudah dibangunnya sendiri dengan
gubernur Jokowi. Ini adalah bentuk kampanye hitam karena mencantumkan kata
gubernur untuk Jokowi padahal sekarang ini yang menjadi gubernur adalah Ahok.
Sebagai seorang penjaga Indonesia dari upaya oknom yang sengaja menggunakan
SARA untuk memecahkan bangsa, saya mohon Bawaslu menindak dan menurunkan
spanduk-spanduk tersebut.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Bulan madu PDIP- Gerinda seolah-olah sudah berakhir.
Pencalonan Jokowi , gubernur Jakarta sebagai calon presiden <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>RI periode 2014-2019 yang diusung oleh PDIP,
Nasdem, Hanura, PKB ternyata harus memisahkan Jokowi dari pasangan wakil
gubernurnya, Ahok yang didukung oleh Gerinda. Pencalonan Jokowi sebagai calon presiden
yang berpasangan dengan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden harus
berhadapan dengan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan Hatta Rajasa
sebagai calon wakil presiden diusung oleh partai Gerinda dengan mendapat
dukungan dari Partai Golkar, PPP, PAN, PKS, PBB. Untuk melakukan masa kampanye,
Jokowi harus melakukan cuti dan telah mendapat surat pemberhentian sementara
seperti yang sudah dijelaskan di atas. </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Jadi Indonesia sedang dalam sorotan dunia saat ini. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pemilu presiden dan wakil presiden untuk
periode 2014-2019 akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014. Sejak tanggal 4
Juni sampai dengan tanggal 5 Juli 2014, kedua kubu calon presiden dan wakil presiden
sedang melakukan kampanye untuk menjelaskan kepada warga masyarakat tentang
visi dan misi dari masing-masing untuk bisa didukung oleh warga masyarakat di
seluruh Indonesia.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jalannya kampanye
seru. Masing-masing kubu harus bertemu dengan konstituennya di seluruh
Indonesia. Selama masa kampanye Komite Pemilihan Umum menetapkan 5 kali
penyelenggaraan debat presiden. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Tetapi kampanye dengan menggunakan isu SARA menunjukkan
warga Indonesia belum matang dalam berdemokrasi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ahok sebagai pejabat Gubernur Jakarta pantas mendapat
teguran dari Bawaslu karena dalam UU Pemilu sebagai pejabat negara dilarang
melakukan kampanye. Ahok ketika memberikan pernyataan di Tempo bukan dalam
kapasitas sebagai seorang anggota Gerinda, tetapi adalah pejabat untuk melayani
seluruh masyarakat Jakarta. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Penyataan
itu bersifat kampanye terselubung yang harus mendapat teguran dari
Bawaslu.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kalau Ahok mau berkampanye
harus mundur dari pejabat gubernur sebagaimana diatur dalam UU Pemilu yang
telah dilakukan oleh Jokowi. Karena itu sangat penting rakyat Indonesia
mengerti tentang politik yang bertujuan untuk melayani bangsa dan negara bukan
untuk memecah belahkan rakyat.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Sekalipun elektibalitas Jokowi menurun seperti dikatakan
oleh Ahok, tetapi menurut
saya, Indonesia bukan hanya Jakarta.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Indonesia ada pada 32 propinsi lainnya yang hak perhitungan suaranya
sama karena tidak menggunakan sistem elektoral seperti di Amerika Serikat. Jadi
seharusnya Jakarta melepaskan Jokowi untuk Indonesia.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Indonesia membutuhkan
Jokowi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk membangun bangsa dan negara
ke jalan yang benar bukan sekedar demi kekuasaan dan kerakusan para politikus.
Pencalonan Jokowi adalah kehendak rakyat bukan sekedar pilihan Megawati
Soekarnoputri. Jakarta tidak bisa menahan Indonesia untuk mendapatkan puteranya
yang terbaik memimpinnya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bukankah
Gerinda kecewa karena PDI-P tidak mendukung Prabowo Subianto menjadi capres?
Jadi sekarang jelas, politik SARA dimain-mainkan untuk memenangkan Prabowo
Subianto yang baru saja mengomentari tentang orang-orang Indonesia Timur cocok
jadi tentara? Tentang ini saya akan bahas pada tulisan terpisah, tetapi kedua
pemimpin ini, baik Ahok dan Prabowo Subianto bermain-main dengan SARA untuk
memecahkan bangsa pantas dipertanyakan sekarang. Apakah mereka pantas menjadi pelayanan publik bagi
masyarakat di Jakarta dan di Indonesia? </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-32221757962559438192014-06-01T20:46:00.006-07:002014-06-01T20:46:55.123-07:00Pancasila diuji pada saat penyerangan umat sedang beribadah tepat hari kelahirannya 69 tahun lalu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-5224231752054358542014-05-20T20:27:00.002-07:002014-05-21T07:04:40.160-07:00Menutup tanggal 20 Mei 2014, Mengelitik tanggungjawab Prabowo Subianto!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
<span title="Salah pilih presiden, berarti warga mengizinkan seorang seperti Prabowo Subianto melakukan revisi tanpa mengakui kebenaran tentang apa yang pernah dilakukannya kepada masyarakatnya.">
<br /><br />
</span><div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span title="Salah pilih presiden, berarti warga mengizinkan seorang seperti Prabowo Subianto melakukan revisi tanpa mengakui kebenaran tentang apa yang pernah dilakukannya kepada masyarakatnya."><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Menutup tanggal 20 Mei 2014, Mengelitik tanggungjawab Prabowo
Subianto!</span></span></div>
<span title="Salah pilih presiden, berarti warga mengizinkan seorang seperti Prabowo Subianto melakukan revisi tanpa mengakui kebenaran tentang apa yang pernah dilakukannya kepada masyarakatnya.">
<br /><br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Oleh Farsijana Adeney-Risakotta</span></div>
<br /><br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></div>
<br /><br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Terang dibalik pohon-pohon yang menghitam. Malam sudah
datang sekalipun kegelapan jatuh dari langit baru sekitar jam 8.30. Hati saya
gelisah. Sudah lama saya ngak menulis untuk blog Indonesiaku Indonesiamu
Indonesia untuk semua. Tulisan yang sama bisa juga dibaca dalam bahasa Inggeris
pada blog PIZZA. Tapi hanya malam ini saya kembali menarikan jemari di atas
tuts. Dulu saya pikir kata-kata saya akan kering karena proses verbalisasi seni
dilakukan dalam bentuk patung dan melukis yang mengambil seluruh tenaga saya. Saya untuk beberapa bulan ini sedang mengerjakan karya seni dengan tema Papua. Sebenarnya saya berbagi dalam bentuk komentar pada status saya di FB tentang kerja-kerja seni ini, tetapi akan lebih indah apabila saya menulis sebagai suatu bagian yang terintegrasi.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span></span></div>
<br /><br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Hanya malam ini kegelisahan yang sangat mendalam
menyungkirbalikan asumsi saya tentang otak kiri yang sedang mengendalikan proses
kreatifitas diri. Mungkin batas antara otak kiri dan kanan menjadi tipis ketika
saya tahu karya seni hanyalah alat menyuarakan keprihatinan. Kegelisahan saya
adalah keprihatinan. Tepat! Kegaluhan seperti malam yang datang merebut terang.
Biarkanlah saya menikmati lamanya siang yang mulai lebih panjang pada musim
semi daripada musim dingin.</span></div>
<br /><br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Malam pekat
mengintai di luar. Saya membiarkan angin segar menyusup dari bawah jendela
tetapi mempersilahkan malam tinggal di luar. Malam berjaga-jaga bersama
bunga-bunga putih mungil yang dalam bahasa Jerman disebut “meiglockchen”.
Seorang sahabat saya, Aurita yang tinggal di Jerman beberapa hari lalu
membagikan cerita keluarga tentang meiglockchen. Sekarang keharuman meiglockchen
masuk bersama udara segar ke dalam rumah. Tiga potong “meiglockchen” sudah
lebih dulu ada dalam vas bunga di atas meja makan. Saya memetik dan
menghiasinya untuk makan malam kami. Tapi bukan karena “meiglockchen” saya
menulis sekarang.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mengapa di tengah
harum wangi saya mencium bunga bangkai? Ada apa dengan keharuman itu sendiri?</span></div>
<br /><br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Hari ini tanggal 20 Mei 2014. Di Indonesia, sudah tanggal
21 Mei, tetapi masih beberapa jam lagi sebelum tanggal 20 Mei mundur berganti
tanggal 21. Apa yang dilakukan oleh saudara-saudari saya di Indonesia untuk
merayakan tanggal istimewa, 106 tahun hari Kebangkitan Nasional <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan 16 tahun hari Gerakan Reformasi.? <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hari ini, tanggal 20 orang-orang bisa
merenungkan tentang apa yang sedang terjadi 16 tahun<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lalu tetapi dengan sangat ironis kita juga
melihat sendiri, bahwa Prabowo Subianto yang membunuh rakyat dalam gerakan
Reformasi pada bulan yang sama, 16 tahun kemudian sedang menguatkan langkahnya
ke Istana Negara.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kita tergetar melihat
ambisi Prabowo Subianto untuk menjadi presiden Indonesia.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Padahal
16 tahun lalu Prabowo Subianto adalah Pangkostrad yang bertanggungjawab untuk
kekerasan yang terjadi di Jakarta. Pemerkosaan perempuan-perempuan Tionghoa,
penembakan mahasiswa Trisakti, yang sebelumnya diikuti dengan kasus penculikan
mahasiswa-mahasiswi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<br /><br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kompas tanggal<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>18
Desember 2012 menuliskan tentang pengakuan Prabowo yang menyesal tidak
melakukan kudeta kepada presiden Habibie. Perkataan Prabowo dibenarkan oleh
Habibie, yang menggambarkan bahwa adanya pergerakan TNI AD masuk ke arah
Kuningan dan menuju Istana Negara. Dalam buku <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Detik-Detik yang menentukan</i> <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>karya
BJ Habibie (2003), Wiranto dikatakan melaporkan tentang masukannya pasukan ke
Istana Negara.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Habibie kemudian
melakukan pertemuan tanggal 22 Mei 1998 di Istana Negara <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bersama Prabowo. Dalam pertemuan itu, Habibie
menuturkan argumentasinya untuk memecat Prabowo sebagai Pangkonstrad karena
dianggap menggerakkan pasukan AD untuk memasuki daerah yang bukan
kewenangannya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<br /><br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jadi kegelisahan saya sebenarnya terkait dengan nasib
Indonesia yang sedang termabuk karena membiarkan seorang mantan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pelanggaran HAM untuk menjadi Presiden
Indonesia. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jakarta Post pernah memuat
tulisan Aboeprijadi Santoso yang dalam kunjungannya ke desa Kraras kira-kira
300 meter dari kota Dili di Timor Leste, dimana terjadi pembunuhan masal kepada
masyarakat sipil tak bersenjata atas perintah presiden Soeharto, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang didukung oleh pejabat-pejabat teras AD
yaitu Benny Moerdani, Wiranto, Kiki Syahnakri dan Prabowo. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tetapi Prabowo dengan pasukannya Chandraka 8
yang melakukan pembasmian kepada 287 orang pada tanggal 17 September <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>1983.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pembunuhan
masal ini dianggap tindakan yang benar karena Indonesia merendam gerakan
masyarakat Timor Leste untuk menentukan nasib sendiri terpisah dari
Indonesia.<span style="mso-spacerun: yes;"> Terlampir tulisan Aboeprijadi Santoso di Jakarta Post.</span></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"><a href="http://mbox.thejakartapost.com/news/2013/12/20what-ever-happened-kraras-timor-leste-pak-prabowo.html">http://mbox.thejakartapost.com/news/2013/12/20what-ever-happened-kraras-timor-leste-pak-prabowo.html</a></span>. </span></div>
<br /><br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dalam tulisan yang sama di Kompas, tanggal 18 Desember
2012 dijelaskan bahwa Prabowo menerima pemecatan dari Habibie karena mengerti
Presiden pegang kekuasaan tertinggi atas angkatan perang. Menjadi Presiden
adalah langkah terakhir Prabowo Subianto untuk memperoleh kekuasaan tertinggi
termasuk angkatan perang. Sejarah pelanggaran HAM yang terjadi dalam perang
antara Indonesia dan Timor Leste <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hampir
dilupakan oleh masyarakat Indonesia.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Tetapi <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam sejarah perang Timor
Leste, masyarakat biasa masih terus mengingatnya. Hal yang sama juga terjadi
dengan sejarah Gerakan Reformasi yang berusia 16 tahun. Rakyat tidak melupakan
Prabowo Subianto karena <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>turut bertanggungjawab
terhadap kekerasan militer yang terjadi kepada masyarakat sipil.. Kekerasan
yang terjadi di seantero Indonesia, ada hubungan dengan konspirasi para elite
yang bermain-main dengan isu SARA untuk meremukkan warganya sendiri.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Siapakah yang harus bertanggungjawab! Jelas,
ia adalah Prabowo Subianto.</span></div>
<br /><br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Saya menulis kegelisahan ini karena yakin bahwa setiap
orang Indonesia punya hati nurani untuk menolak kekerasan yang dilakukan atas nama
negara terhadap warga biasa. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kekerasan
negara dipandang dari segi kepentingan negara dianggap sebagai penertiban
sehingga kehidupan rakyat tersia-siakan. Tetapi saya juga percaya, rakyat
semakin dewasa dan tanpa takut berupaya untuk mengerti apa yang sedang terjadi
dengan bangsanya. Tulisan ini adalah antidote untuk membantu kita semua sadar
dari keracunan yang ikut termakan tanpa disengaja.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Menulis antidote bertujuan untuk mendorong
rakyat sendiri untuk menggunakan hatinuraninya dalam memilih kandidat presiden
RI. Salah pilih presiden, berarti warga mengizinkan seorang seperti Prabowo
Subianto melakukan revisi sejarah tanpa mengakui kebenaran tentang apa yang pernah
dilakukannya kepada bangsa dan masyarakatnya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
</span><br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-25415555867179047802014-02-19T17:52:00.002-08:002014-02-19T17:52:36.167-08:00Ucapan belasungkawa dan dukungan terhadap tuntutan Dewan Adat Paniai<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #333333;"><span style="font-family: Calibri;"> Ucapan belasungkawa dan dukungan terhadap tuntutan Dewan Adat Paniai</span></span></div>
<div style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #333333;"><span style="font-family: Calibri;"> Oleh Farsijana Adeney-Risakotta</span></span></div>
<div style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #333333;"><span style="font-family: Calibri;"><br /></span></span></div>
<br />
<div style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #333333;"><span style="font-family: Calibri;">Petisi Warganegara NKRI untuk
Papua</span></span></div>
<br />
<div style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #333333;"><span style="font-family: Calibri;">Menyampaikan ucapan
belasungkawa kepada Dewan Adat dan warga masyarakat di Paniai atas kematian
yang tragis terhadap seorang warganegara NKRI bernama<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Yulianus Yeimo. Tubuhnya ditemukan meninggal
di dalam sungai Bontai, kampung Dagouto, Distrik Paniai Timur. Diduga ia
dibunuh kemudian jazadnya dibuang ke sungai. Luka-luka ditemukan di bagian
hidung, dada, muka dan goresan di beberapa tempat di dada. Alasan pembunuhan
tidak jelas tetapi diduga dibunuh oleh OTK (Orang Tidak Dikenal). Pada tanggal
18 Agustus 2012, Yulianus Yeimo disiksa oleh Aparat TNI karena dituduh merobek
bendera Merah Putih. Menurut berita yang dirilis oleh Dewan Adat Paniai,
Yulianus Yeimo sakit ingatan sejak tahun 2009. Kejadian perobekan bendera
terjadi ketika ybs melewati lapangan dan memberikan hormat kepada bendera.
Kemudian ybs menurunkan bendera dan merobeknya.</span></span></div>
<br />
<div style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #333333;"><span style="font-family: Calibri;">Atas kejadian tersebut Dewan
Adat Paniai menyampaikan tiga tuntutan. Petisi Warganegara NKRI untuk Papua
menulis tuntutan dari Dewan Adat Paniai.</span></span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Tuntutan kami adalah:</span></div>
<br />
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; font-style: normal; font-weight: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-list: l0 level1 lfo1;">Kapolda Papua dan PANGDAM
XVI Bumi Cendrawasih agar segera memerintah Kapolres Paniai dan DANDIM
Paniai, untuk mengusut tuntas pelaku kekerasan terhadap Yulianus Yeimo;</li>
<li style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; font-style: normal; font-weight: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-list: l0 level1 lfo1;">Kapolda Papua dan Pangdam
XVI Bumi Cendrawasih agar menghentikan operasi militer dengan jalan
patroli-patroli di Paniai, karena Paniai sudah aman dan terkendali.</li>
<li style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; font-style: normal; font-weight: normal; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-list: l0 level1 lfo1;">Kami meminta kepada
Pangdam XVI Bumi Cendrawasih agar personil yang berlebihan di Paniai
seperti<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kopasus, Paskhas, BIN, agar
ditarik dari Paniai.</li>
</ol>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Dari penjelasan yang ditulis oleh Dewan Adat Paniai, Petisi
Warganegara NKRI untuk Papua mendukung Dewan Adat Paniai untuk meminta
perhatian dari pemerintah pusat di Jakarta maupun di tanah Papua untuk segera
memberikan rasa aman kepada anggota masyarakat di tanah Papua.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Penegakan keamanan dan perdamaian di tanah Papua adalah hak
orang asli Papua, terutama menjelang Pemilu 2014 yang tinggal diambang pintu. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dukungan sesama warganegara untuk meminta
pemerintah pusat dan daerah memberikan keamanan dengan mengurangi aparat TNI
seperti yang disampaikan oleh Dewan Adat Paniai sangat diharapkan. Papua
merupakan daerah operasi militer yang terlama di dua sesudah Palestina, karena
itu dukungan warga dunia terhadap Papua sangat dibutuhkan. </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Sementar itu, pengerebekan dan penembahan kepada orang asli
Papua, warga sipil yang sedang beribadah di Gereja. Mereka ditembak oleh aparat
TNI.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kejadiannya di Gereja Indonesia di
Indonesia <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(GIDI) di jemaat Dodopaga, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan jemaat Kulirik di Kabupaten Puncak Jaya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Anggota Brimob dan Densus 88 mengepung warga
gereja dan gereja dibakar. Pendeta disiksa dan ditikam dengan pisau
sangkur.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Insiden ini menyebabkan dua
korban bernama<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Lurugwi Morib, yang
adalah Kepala Desa setempat dan Pamit Wonda sebagai Pendeta Jemaat. </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Petisi Warganegara NKRI untuk Papua mendesak pemerintah
pusat dan daerah untuk menyelesaikan kasus-kasus kekerasan dan HAM yang
ditetapkan dalam UU No.21 Tahun 2001 tentang pembentukan Komisi Kebenaran dan
Rekonsiliasi untuk segera mengakhiri konflik berkepanjangan yang diposisikan
sebagai konflik antara negara dengan rakyat. Argumentasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>negara bahwa orang asli Papua ingin merdeka
dari NKRI selalu dipergunakan sebagai legitimasi untuk melakukan pembunuhan dan
pelenyapan warganegara NKRI.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Argumentasi
ini harus dipertanyakan karena semakin banyak orang asli Papua yang dibunuh,
dimasuk dalam penjara dan mengalami penyiksaan. Mengapa Indonesia mendiamkan
dan menggunakan alasan tuntutan kemerdekaan Papua<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk membunuh warganegaranya sendiri?
Mengapa warga dunia diam? Mengapa PBB diam?</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Petisi Warganegara NKRI untuk Papua meminta perhatian
berbagai pihak untuk mengakhiri kebohongan publik yang sedang dijalankan oleh
pemerintah RI terhadap orang asli Papua. Tegakkanlah UU No.21 Tahun 2001 pasal
42 tentang pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi untuk mengakhiri
kekejaman negara beradab dan berdaulat terhadap warganegaranya sendiri.</span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
Sumber berita:</div>
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
1. <a href="http://samparianews.blogspot.com/2014/01/kekerasan-terhadap-yulianus-yeimo-di.html">Http://samparianews.blogspot.com/2014/01/kekerasan-terhadap-yulianus-yeimo-di.html</a></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
2. <a href="http://knpbnews.com/?p=3516">Http://knpbnews.com/?p=3516</a></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-15990737813354081732014-02-17T15:11:00.003-08:002014-02-17T15:11:43.251-08:00Ngalor Ngilor Nongkrong di Facebook: Dari Advokasi, Amal dan Perubahan Bangsa melalui Pemilu 2014<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Ngalor Ngilor Nongkrong di Facebook: Dari Advokasi, Amal dan
Perubahan Bangsa melalui Pemilu 2014.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Oleh Farsijana Adeney-Risakotta</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Sampai sekarang saya masih sulit duduk lama. Tulisan yang
panjang belum banyak saya selesaikan. Potongan-potongan tulisan lebih membantu
penyembuhan saya. Sambil berjalan atau tidur saya menyelesaikan
potongan-potongan tulisan tersebut.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Kesembuhan sesudah kecelakaan mengubah cara kerja dan berdampak terhadap
pengolahan aspirasi sahabat-sahabat di Indonesia. Saya seumpama seorang yang
sedang menyelam dan bekerja di bawah laut. Di dalam lautan atau di atas awan,
tidak penting bagi saya untuk bertanya di mana kabel-kabel jaringan komunikasi
digital dibentangkan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Manfaat yang
luarbiasa sedang terjadi adalah membangun kerja-kerja antara negara, daerah,
etnis, agama dan usia sedang mengubah cara berkomunikasi manusia saat ini. </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Istilah yang digunakan untuk menyebut komunitas dunia maya membuka
jalan untuk mengerti bentuk komunitas yang sangat berbeda dengan komunitas
dalam real time. Komunitas dunia maya berinteraksi dengan bahasa tulisan,
gambaran seperti foto atau lukisan dan suara dalam bentuk video.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Komunitas dunia maya melebihi istilah
perkampungan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dalam real time, suatu
kampung dipahami sebagai teritori yang proses memasukinya harus melalui
berbagai tahap yang berlapis-lapis. Pada komunitas dunia maya, kampungnya
sangat transparan. Interaksi bisa terjadi tanpa harus melewati proses
pertemanan. Karena dalam satu jaringan ada berbagai sub jaringan lain yang akan
terlibat dalam interaksi lebih luas atau tidak sama sekali.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Sejak tahun 2007 sesudah diundang oleh teman saya, Shawn
Landers, baru sekarang dalam situasi saya mengalami proses penyembuhan dari
kecelakaan, pemahaman yang sudah ada tentang komunitas dunia maya lebih
dioptimalkan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Facebook adalah hasil dari
kolaborasi sahabat-sahabat Fulbright yang sampai sekarang masih saling
menguatkan satu sama lain dalam kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk
saling memahami, kerja untuk keadilan dan perdamaian di dunia. Selain, Shawn
Landers yang berada di California, Maureen di Scotland, Harun di Pakistan,
Saheed di Afrika, telah memberikan inspirasi kepada saya untuk bekerja
menguatkan komunitas akar rumput yang ada di Indonesia.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Kerja bersama anak, pemuda dan perempuan di Yogyakarta,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan meluaskan dukungan kepada
sahabat-sahabat di luar Yogya, seperti di Maluku, Papua, Sumatera, Kalimatan
dan Sulawesi telah melahirkan keterhubungan kerja melalui Facebook.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Keterhubungan dibentuk karena ada kerja nyata
dalam komunitas di real time. Baru-baru ini, bersama dengan sahabat-sahabat
dari Sumatera Utara, Papua, Jakarta, NTT, Yogyakarta, secara bersama-sama
saling bahu membahu membangun dukungan untuk membantu pengungsi erupsi
Sinabung. Dukungan komunitas sosial maya diorganiser melalui Page Lelang Amal
untuk Pengungsi Sinabung yang pengelolanya adalah saya dan ibu Deva Alvina Br.
Sebayang. Tetapi gerakan bantuan sosial dari komunitas sosial maya bisa
mendapat dukungan dari berbagai pihak karena terbentuk sukarelawan-sukarelawan
yang disebut HUB. HUB adalah orang-orang yang menjadi kunci dalam penyebaran
berita tentang proses pengumpulan dana publik dari komunitas Dunia maya. Dengan
kerja keras dari HUB, seperti mba Vensca Virginia Ginsel yang membawa jaringan
Twitternya pada hari pertama Lelang Amal untuk Pengungsi Sinabung, telah
menghasilkan dana sebesar Rp 11.000.000,-<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Penambahan dana lain dilakukan melalui jaringan pertemanan dari berbagai
sahabat yang berada di dalam Indonesia maupun di seluruh dunia.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Pada hari Jumat, tanggal 14 Februari 2014, dana bantuan tersebut
yang langsung di kirim kepada bu Deva Alvina Br.Sebayang sudah diserahkan
kepada para pengungsi yang berada di Batukarang dan . Jeruk di tanah Karo.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pengumuman tentang donoratur dan proses
penyerahan bantuan bisa dilihat langsung pada page Lelang Amal untuk Pengungsi
Sinabung (<a href="http://www.facebook.com/pages/Lelang-Amal-Untuk-Pengungsi-Sinabung/241456166034803"><span style="color: blue;">http://www.facebook.com/pages/Lelang-Amal-Untuk-Pengungsi-Sinabung/241456166034803</span></a>).</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Sementara proses menolong pengungsi Sinabung dilakukan,
letusan Kelud telah menyadarkan kita bersama tentang pentingnya warga
masyarakat terlibat memperjuangan kepentingannya sendiri. Pengungsi Sinabung
perlu mengerti tentang peta daerah bahaya dari kontur fisik gunung Sinabung.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ketidakpengatahuannya berdampak terhadap
kewaspadaan masyarakat terhadap gunung berapi yang dapat menyebabkan mereka
cenderung takut. Padahal sebagai orang gunung, masyarakat hidup sehari-hari di
gunung, diri mereka adalah bagian dari gunung. Gunung telah memberikan banyak berkat
kepada masyarakat. Pengawalan dalam menguatkan pemahaman terhadap hak-haknya
dilakukan dalam nongkrong-nongkrong di Facebook. Saya sangat bersyukur bisa
bersama-sama dengan sahabat-sahabat di Indonesia melewati masa-masa kritis yang
sedang dialami di tanah air.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Kelud sebagai suatu fenomena vulkanologi ternyata
mengantarkan perluasan percakapan untuk memahami tindakan tafsir simbolik yang
menjelaskan tentang penamaan Kelud. Kelud dalam bahasa Jawa berarti bebersih.
Penamaannya dilakukan karena secara kenyataan ketika Kelud meletus, abunya juga
menutupi seluruh pulau Jawa. Masyarakat bersusah payah membersihkan daerahnya
masing-masing.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Kelud meletus sebelum Pemilu 2014 diartikan oleh masyarakat
dalam dunia nongkrong-nongkrong FB sebagai peringatan kepada Indonesia.
Tanggungjawab presiden SBY dalam membangun bangsa dan negara sedang diusi
melalui letusan Kelud.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Alasan-alasan
dimunculkan untuk menunjukkan bahwa kelud merupakan peringatan kepada bangsa
Indonesia.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sejak Reformasi sampai saat
ini persoalan keterpurukan Indonesia belum selesai. Indonesia masih mengalami
berbagai masalah yang kebanyakan orang melihat sebagai bagian dari kepemimpinan
Presiden SBY yang lemah. </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Wacana pemimpin alternatif mulai mengulir untuk dibahas.
Sekarang tinggal 51 hari sebelum Pemilu 2014, pada bulan April 2014. Dalam
pembahasan tsb, semakin jelas tentang sikap penolakan generasi muda untuk
menolak mengikuti Pemilu. Golong putih (Golput) tampil menguat disebabkan
karena harapan kepada kepemimpinan Indonesia yang baru tanpa sejarah kekerasan,
pelanggaran HAM dan Orde Baru terkesan menipis. Partai Demokrasi Perjuangan
Indonesia, yang saat ini mempunyai kandidat populer didukung oleh rakya
Indonesia, Yokowi ternyata masih belum jelas tentang keterlibatannya dalam
bursa Capres.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Apatisme terhadap generasi muda inilah mendorong saya untuk
mempersiapkan deretan pendidikan pemilih yang komunikatif kepada
sahabat-sahabat yang terjaring dalam komunitas sosial media Facebook.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tulisan ini sekalipun ditulis dalam kurun waktu yang lama karena
harus diketik sambil berdiri atau berjalan, saya upayanya untuk diperluas
melalui blog Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semua. Kiranya dari
tulisan ini akan ada kekuatan saya untuk menulis lebih banyak sambil menahan
kegelisan dari kesakitan tubuh demi kehidupan demokrasi di Indonesia.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Indonesia seperti bunga yang sangat indah
tetapi sekaligus rentan untuk dilindungi bersama. Kampanye kesadaran tentang
kerentanan Indonesia saya lakukan dengan melukis sambil menulis
potongan-potongan tesis statement yang bisa mendorong pemikiran dan diskusi
komunitas FB tentang tanggungjawab bersama membangun Indonesia. Perubahan
Indonesia ada di tanganmu sahabat saya</span><span style="font-family: Calibri;">!</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-88880472419311412282014-01-21T11:43:00.001-08:002014-01-21T11:47:21.386-08:00Kerentanan saya dan kelangsungan perjuangan Papua pada perayaan hari Martin Luther King<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJWe5CZKzvpswsLR_DiSA760dgWmCIiI5Y_zCe16vTXErOUCvo5ATeT6UcpYg6fAUOsmQzjkuOklz6ziTMNze9Mv3FBlAjBKJziMU1chwVsrggX5WracnVil3jZN3tFRQw1y3TR1vhVFM/s640/20140120_123648.jpg" height="180" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="320" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">With Lorie at Walker Center. I do not have to wear a body brace anymore!</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJWe5CZKzvpswsLR_DiSA760dgWmCIiI5Y_zCe16vTXErOUCvo5ATeT6UcpYg6fAUOsmQzjkuOklz6ziTMNze9Mv3FBlAjBKJziMU1chwVsrggX5WracnVil3jZN3tFRQw1y3TR1vhVFM/s1600/20140120_123648.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif";">Kerentanan</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif";"> </span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif";">saya dan</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif";"> </span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif";">kelangsungan</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif";"> </span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif";">perjuangan</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif";"> </span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif";">Papua pada perayaan hari Martin Luther King</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif";">Oleh Farsijana Adeney-Risakotta</span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Hari ini, 20 Januari 2014, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hari pertama saya mulai menulis lagi sesudah tanggal 11 Januari 2014 saya melepaskan body brace. Ketika body brace dipasang untuk menopang struktur tulang belakang, saya merasa tenang sementara menulis. Saya bersyukur semakin sehat. Sehari sebelum body brace dilepaskan, saya berenang di Kolam Renang Boston University. Dokter merekomendasikan supaya memasuki bulan ke tiga, saya bisa bergerak tanpa body brace. Body brace memberikan banyak proteksi kepada tubuh. Hari ini, pertama kali saya mengunjungi pusat rehabilitasi untuk memulai terapi. Sebelumnya saya lakukan sendiri di rumah, termasuk ketika berenang saya melakukan gerakan-gerakan untuk menguatkan kembali otot yang tidak berfungsi selama tulang belakang yang patah disembuhkan.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Kegiatan yang paling menyenangkan sesudah body brace dilepaskan adalah melukis. Gerakan menulis di laptop berbeda dengan gerakan melukis. Saya merasa tidak capek ketika melukis. Jadi saya memutuskan untuk melukis sejak memasuki tahun 2014. Saat ini saya menyelesaikan lukisan untuk mengingat perjuangan orang asli Papua di Indonesia. Saya menafsirkan cerita dari 12 tokoh Papua yang disunting oleh Farhardian, buku yang saya baca ketika keluar dari rumah sakit di Ventura.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tokoh-tokoh Papua lahir di daerah yang sangat indah. Saya sudah berjalan banyak di berbagai tempat, baik di Indonesia maupun di negara-negara lain, hanya Papua yang mengingatkan saya kepada negara bagian di sebelah barat dari USA, yaitu Oregon dan Washington. Kami dalam perjalanan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bulan Juli 2013 ke Boston di sebelah pantai timur, melewati dari Oregon dan Washington di bagian barat dari Berkeley, San Francisco, California. Saya selalu terkagum dengan keindahan dibalik gunung ada jalan raya dan kota kecil yang indah. </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Papua berbeda. Jalan raya yang menghubungkan daerah pedalaman dan pesisir belum tersedia sehingga satu-satu pengangkutan adalah menggunakan pesawat. Washington State di bagian timur sangat berkesan bagi saya, karena dari sinilah, apel Washington dikirim ke Indonesia. Kami bisa membeli apel Washington di Yogyakarta, kota di mana saya tinggal di pantai selatan pulau Jawa. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Perubahan kemajuan di Washington Timur di mulai sejak tahun 1930s ketika jalan raya mulai dibangun. Gunung dipotong untuk bisa menembusi perkampungan di belakangnya. Ketika kami melewati jalan raya di Washington Timur, saya membisik kepada diri sendiri, harusnya Papua dengan tekstur alam yang sama, gunung-gunung, lembah-lembah dan sungai bisa menikmati jalan-jalan raya seperti ini. Terutama sesudah Papua memberikan banyak kontribusi kepada perusahaan tambang terbesar di dunia yaitu, Freeport, suatu perusahaan Amerika Serikat.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Jadi ketika saya tidak bisa menulis dua minggu lalu karena ketidaknyamanan pada tubuh, saya melukis Papua dengan merasakan pengalaman perjalanan di Washington Timur maupun ketika saya ke Papua mengunjungi Jayapura, Biak, Serui dan Waropen. Melukis alam Papua yang melahirkan pemimpinnya mendorong saya merefleksikan secara mendalam suasana bathin orang asli Papua. </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Hari ini saya bercerita kepada therapis, Teresa Townsend tentang keinginan saya menulis lagi. Bisakah saya dibantu sehingga merasa nyaman menulis. Dengan bantuannya saya sekarang mengerti bahwa kenyamanan itu ada pada cara saya duduk. Ketika saya menggunakan body brace, saya duduk di separuh dari bagian tengah ke depan kursi. Saya merasa nyaman, sambil setiap 30 menit bisa berdiri untuk merenggangkan tubuh. Tetapi sesudah body brace dilepaskan, posisi duduk ini sangat tidak menyenangkan. Konsentrasi saya terganggu setiap 15 menit, saya mulai merasa sakit pada punggung dan lengan. Tadi pagi, terapis saya memperbaiki cara saya duduk.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Teresa menggulung handuk putih dan memberikan kepada saya untuk dipasangkan di bagian belakang dari tulang belakang supaya saya bisa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menyandarkan tubuh padanya yang akan menekan ke kursi. Sekarang saya melakukannya sambil mengetik tulisan ini. Kadang-kadang gulungan handuk meluncur dari bagian tengah punggung ke dudukan kursi bagian belakang. Saya berhenti memperbaikinya. Tetapi saya merasa tenang menulis sesudah praktek duduk yang benar untuk menguatkan otot yang lemah sesudah dua bulan lebih tidak berfungsi.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Sambil membandingkan otot kecil dari kaki seorang yang dibalut gibs selama beberapa bulan, terapis saya menjelaskan, kondisi otot tulang belakang saya yang juga kecil seperti otot kaki ketika dilepaskan dari gibs. Saya tidak pernah menyadarinya, karena sebelum kecelakaan, saya adalah seorang jogger. Saya lari seminggu 25 miles. Saya juga senam, dan menari. Tubuh saya sehat dan kuat untuk menanggung pekerjaan fisik seperti memacul pekarangan samping di rumah kami saat ini untuk membuat kompos. Dengan tubuh yang sehat ini saya mengendarai motor atau mobil ke desa-desa untuk mengajar perempuan di seluruh propinsi DI. Yogyakarta.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Saya juga bersyukur mendapat penjelasan yang penting sehingga saya bersama Teresa akan pelan-pelan bekerja bersama membangun kekuatan otot saya lagi. Tulang belakang T-11 dan L-4 yang patah sudah bertumbuh dengan baik sebagaimana dijelaskan oleh dokter ortopedik. Teresa juga dengan tersenyum menjelaskan tentang posisi tulang saya yang sangat baik. "Tidak ada masalah dengan tulang sekarang tetapi sekarang adalah waktunya untuk saya menahan diri membangun kembali kekuatan otot yang pernah ada",<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>demikian dikatakan oleh Teresa.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">"Saya siap", demikian saya mengatakan kepada Teresa. Teresa membuat video tentang latihan yang saya lakukan tadi sehingga saya bisa menonton diri sendiri sambil mengulangi gerakan dasar untuk menguatkan otot bagian punggung dan perut. Teresa juga menambah waktu saya untuk melakukan terapi selama 9 kali di dalam satu bulan latihan. Pelan-pelan tingkat <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kesulitan latihan otot ditambahkan. Selain berenang yang sangat disarankan, karena memberikan efek fleksibilitas untuk otot, saya disarankan menahan diri melakukan gerakan tubuh membungkuk yang mendalam seperti pada gerakan-gerakan Yoga. Teresa menjelaskannya karena saya mulai minggu depan akan mengikuti latihan yoga untuk penyembuhan. Teresa meminta saya menjelaskan kepada pelatih Yoga tentang kondisi tulang belakang saya yang masih perlu waktu untuk benar-benar menjadi kuat lagi seperti semula. Saya telah mengajarkan Yoga untuk meditasi kepada beberapa pemuda pada saat workshop tentang Gender dan homoseksualitas di Yogyakarta, tapi pelajaran Yogya penyembuhan yang berbeda. Saya menunggunya dan juga bahagia mempunyai komunitas untuk penyembuhan bersama. </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Menulis pengalaman mengupayakan penyembuhan sangat penting untuk saya, karena saya ingin bisa terus menulis, dan melukis untuk perjuangan penegakkan hak azasi manusia di Papua. Sesudah melakukan fisioterapi saya mengendarai kendaraan pulang untuk menghadiri acara ramah tamah untuk komunitas di Walker Center di mana kami tinggal saat ini. Pertemuan ini juga untuk memperingati<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kelahiran Martin Luther King yang dirayakan hari ini. Kelahirannya dirayakan sebagai hari Nasional di Amerika Serikat. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Terutama untuk masyarakat di Boston, Martin Luther King sangat khusus karena perjuangannya dimulai ketika ia masih menjadi mahasiswa teologi di Boston University.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sekalipun Martin Luther King ditembak, tetapi perjuangan untuk mengatasi diskriminasi hak-hak masyarakat sipil di Amerika Serikat sudah mendapat tempat dalam kesadaran politik bangsa ini. Martin Luther King mewarisi prinsip perjuangan anti kekerasan kepada masyarakat dari berbagai bangsa di Amerika Serikat. Perjuangan anti kekerasan harus dipilih sebagai strategi tanpa harus merasakan takut terhadap kemungkinan kekerasan yang akan dialami oleh tubuh.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Jadi dalam pertemuan tadi di antara komunitas Walker Center, saya merenungkan tentang kerentanan tubuh manusia. Kelembutan kepada tubuh sendiri perlu diberikan tempat kepada setiap orang yang kerja dalam membangun kesadaran mengatasi diskriminasi terhadap seseorang atau sekelompok orang yang berbeda karena ras, golongan, status sosial dan agama. Kerentanan dihayati dengan membiarkan penderitaan orang lain mengalir keluar dari tubuh sendiri yang sedang mengalami kesakitan. Saya jelaskan tentang pengalaman mengalirkan kerentanan saya untuk mengerti kerentanan yang sedang diperjuangan oleh saudara-saudara asli Papua. Saya bersyukur menerimanya dan masih terus bekerja keras untuk membangun kekuatan tubuh dari kerentanan yang terjadi.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Ketika saya semakin sembuh, saya makin terharu karena nasib saudara-i Papua belum juga berubah. Apakah yang saya lakukan, menulis, dan melukis memberikan makna kepada perubahan yang sedang menuju meraih hasilnya? Terbesit pertanyaan tentang akhir dari perjuangan itu? Hari ini saya lihat pada kerentanan Martin Luther King, saya dibangunkan lagi untuk meneruskan percaya saya dalam iman di mana saya akan melihat satu saat harapan itu terwujud. Seperti lagu "We shall overcome", lagu yang sangat mengiris-iris hati <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>semua orang yang berjuang untuk kesamaan hak-hak hidup di Amerika Serikat. Ya percaya hari ini, perjuangan saudara-saudara saya di Papua akan tampil sebagai hasil dari kesabaran bersama untuk tidak pernah putus asa meminta dunia Indonesia, dunia <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di Amerika Serikat dan di seluruh jagad raya menghadirkan keadilan dan perdamaian di Papua.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Di samping saya, seorang ibu berumur 99 tahun, Lorie. Lorie adalah pekerja sukarelawan untuk membantu mahasiswa asing menulis paper mereka supaya bisa mendapat nilai A. Dengan mata bangga dan berapi-api, Lorie menyayikan lagu-lagu perjuangan kesamaan hak-hak di Amerika Serikat selama gerakan masyarakat sipil yang dipimpin oleh Martin Luther King. Umurnya menjadi saksi tentang apa yang pernah terjadi dalam sejarah Amerika Serikat. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Lebih jauh, kematangannya untuk menggunakan kerentanananya melayani mahasiswa asing yang tinggal di Walker Center telah membuatnya bisa terus melayani sesama juga ketika ia sudah berusia 99 tahun. Perayaan ulang tahunnya ke-99 dilakukan pada tanggal 6 November 2013 yang pada saat itu saya sedang mondok di RS Ventura, California. Saya menunjukkan gelang pasien yang saya masih melilit lengan kiri saya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kepada Lorie. Ia tersenyum dan mengatakan, "God has plans for you dear!. Benar, Tuhan punya rencana untuk hidup setiap orang, saya merasa mengerti apa yang Tuhan ingin saya lakukan pada masa penyembuhan diri yaitu bersama dengan Papua saya sekaligus disembuhkan, dan Papua juga makin disembuhkan. Ini adalah iman, yang sesuatu yang saya lihat yang sekaligus menjawab keraguan saya tentang ketika saya semakin sembuh mengapa Papua belum berubah. Lorie benar! Tuhan sedang menyembuhkan saya juga menyembuhkan Papua dengan meluaskan suara orang asli Papua didengar ke seantero jagad raya.</span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Suami saya, pak Bernie juga berbagi pengalaman tentang masa pergerakan sipil yang ketika itu juga memunculkan gerakan black power dengan penekanan pada konflik sebagaimana digagaskan oleh Marcolm X. Sejarah diskriminasi terhadap orang Afrika Amerika memunculkan pilihan perjuangan politik yang mendasarkan pada konflik. Tetapi Martin Luther King berbeda. Dibesar dari tradisi Kristiani, ajaran anti kekerasan yang disadarkan pada kehidupan Kristus menjadi inspirasinya, demikian penjelasan dari seorang anggota lain dari komunitas Walker Center.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Alice, seorang mahasiswi di Boston College yang tinggal di Walker Center mengingatkan bahwa ajaran Martin Luther King menolong masyarakat untuk tidak takut juga terhadap kemungkinan kematian, karena ada harapan di balik kehidupan saat ini. Kekuatan anti kekerasan lahir dari Allah sendiri yang memberikan manusia kekuatan untuk menghadapi kemungkinan diperlakukan dengan kekerasan tanpa melawan balik.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kematian yang terjadi di Papua adalah peristiwa pembunuhan yang harus dihentikan. Teriakan untuk meminta penghentian terus diperdengarkan oleh pemimpin-pemimpin Papua tanpa rasa takut dan tidak menggunakan kekerasan. Inilah harapan yang berakar dalam iman para pemimpin yaitu mereka yang Kristiani, melihat Yesus sebagai pejuang yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bersama-sama dengan orang asli Papua bekerja untuk menegakan keadilan, kebenaran dan perdamaian.</span></div>
<br />
<div style="line-height: 17.25pt; margin: 0cm 0cm 7.5pt;">
<span lang="EN" style="color: #474747; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br /> We shall overcome, we shall overcome,<br /> We shall overcome someday;<br /> Oh, deep in my heart, I do believe, <br /> We shall overcome someday.<br /><br /> The Lord will see us through, The Lord will see us through,<br /> The Lord will see us through someday;<br /> Oh, deep in my heart, I do believe,<br /> We shall overcome someday.<br /><br /> We're on to victory, We're on to victory,<br /> We're on to victory someday;<br /> Oh, deep in my heart, I do believe,<br /> We're on to victory someday.<br /><br /> We'll walk hand in hand, we'll walk hand in hand,<br /> We'll walk hand in hand someday;<br /> Oh, deep in my heart, I do believe,<br /> We'll walk hand in hand someday.<br /><br /> We are not afraid, we are not afraid,<br /> We are not afraid today;<br /> Oh, deep in my heart, I do believe,<br /> We are not afraid today.<br /><br /> The truth shall make us free, the truth shall make us free,<br /> The truth shall make us free someday;<br /> Oh, deep in my heart, I do believe,<br /> The truth shall make us free someday.</span></div>
<div style="line-height: 17.25pt; margin: 0cm 0cm 7.5pt;">
<br /></div>
<div style="line-height: 17.25pt; margin: 0cm 0cm 7.5pt;">
<span style="color: #474747;">We shall live in peace, we shall live in peace,<br /> We shall live in peace someday;<br /> Oh, deep in my heart, I do believe,<br /> We shall live in peace someday.</span><span style="font-family: Calibri;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif";"> </span></div>
<br />
<div style="background: whitesmoke; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 6pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kami akan mengatasi , kami akan mengatasi<br /> Kami akan mengatasi suatu hari nanti ;<br /> Oh , jauh di dalam hati saya , saya percaya ,<br /> Kami akan mengatasi suatu hari nanti .<br /><br /> Tuhan akan melihat kita melalui , Tuhan akan melihat kita melalui ,<br /> Tuhan akan melihat kita melalui suatu hari nanti ;<br /> Oh , jauh di dalam hati saya , saya percaya ,<br /> Kami akan mengatasi suatu hari nanti .<br /><br /> Kami sedang menuju kemenangan , Kami menuju kemenangan ,<br /> Kami sedang menuju kemenangan suatu hari nanti ;<br /> Oh , jauh di dalam hati saya , saya percaya ,<br /> Kami sedang menuju kemenangan suatu hari nanti .<br /><br /> Kita akan berjalan bergandengan tangan , kita akan berjalan bergandengan tangan ,<br /> Kita akan berjalan bergandengan tangan suatu hari nanti ;<br /> Oh , jauh di dalam hati saya , saya percaya ,<br /> Kita akan berjalan bergandengan tangan suatu hari nanti .<br /><br /> Kami tidak takut , kami tidak takut ,<br /> Kami tidak takut hari ini ;<br /> Oh , jauh di dalam hati saya , saya percaya ,<br /> Kami tidak takut hari ini.<br /><br /> Kebenaran akan membuat kita bebas , kebenaran akan membuat kita bebas ,<br /> Kebenaran akan membuat kita bebas suatu hari nanti ;<br /> Oh , jauh di dalam hati saya , saya percaya ,<br /> Kebenaran akan membuat kita bebas suatu hari nanti .<br /><br /> Kita akan hidup dalam damai , kita akan hidup dalam damai ,<br /> Kita akan hidup di suatu hari nanti perdamaian;<br /> Oh , jauh di dalam hati saya , saya percaya ,<br /> Kita akan hidup di suatu hari nanti damai .</span></div>
<br />
<div style="line-height: 17.25pt; margin: 0cm 0cm 7.5pt;">
<span lang="EN" style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN;"><br /></span><span lang="EN" style="color: #474747; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span></div>
<br />
<div style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;"> "</span><span style="font-family: Calibri;">We shall over come", lagu Martin Luther King adalah bagian dari iman yang saya percaya orang asli Papua juga hidup di dalamnya. Seperti terlihat dari ke-12 tokoh Papua. Saya melukis mereka dan bergetar dengan cerita mendalam dari pejuangan mereka untuk semua orang yang adalah saudara-saudarinya sendiri di tanah Papua. Siapapun tidak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa mengambil perjuangan yang sudah bergulir, juga diri orang asli Papua sendiri. Tuhan sedang bersama dengan saudara-saudari dalam perjuangan keadilan dan perdamaian di tanah Papua. Amin</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-45620445195304194652014-01-12T19:30:00.001-08:002014-01-12T19:30:42.349-08:00Helena Matuan bertemu Tuhan ditanahnya Papua<p dir="ltr">Helena Matuan adalah satu dari 12 tokoh Papua dalam buku suntingan Charles Farhadian ( West Papua: Deiyai, 2007, hal 116-127). </p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIN9HecAfxWvTXzqvAK5dsqTmFXGJ1uNOXVuLLqLGgW39TzKyIPRqZBn1-uw1zgKCKNTNHtIQO-86FQADmGgD3xCbw-9rXDF06L8paDI5uhpkNI6AYfuHMSEzGclmkL7-BcL0garsqOuw/s1600/20140112_201935.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIN9HecAfxWvTXzqvAK5dsqTmFXGJ1uNOXVuLLqLGgW39TzKyIPRqZBn1-uw1zgKCKNTNHtIQO-86FQADmGgD3xCbw-9rXDF06L8paDI5uhpkNI6AYfuHMSEzGclmkL7-BcL0garsqOuw/s640/20140112_201935.jpg"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-77211797958517545222014-01-08T18:23:00.001-08:002014-01-08T18:24:46.548-08:00Kampung saya di lembah Baliem Papua dibakar.<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
Lukisan ini saya buat berdasarkan cerita dari salah tokoh Papua yaitu Uma Markus Kilungga. Beliau dilahir di dekat sungai Baliem di desa Silibi. Tahun 1977 tentara membakar kampungnya dan ayahnya meninggal. Kisahnya diambil dari buku yang disunting Charles Farhadian berjudul Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua (West Papua: Deiyai, 2007, hal 164-180). </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe-ypCVLZUYnosb76C7s1tf816jtKns0X4f5Nsyhp_djH0ajIBkl1CbclKCkYdIobQnt-1vgfCdo8V1rk-E9DVSncNVNsiNXADxtCSWonlw6ubiuv_XuVcVLGEJNY6JuQ1pgAVndAALVc/s1600/2014-01-07%25252022.12.45.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe-ypCVLZUYnosb76C7s1tf816jtKns0X4f5Nsyhp_djH0ajIBkl1CbclKCkYdIobQnt-1vgfCdo8V1rk-E9DVSncNVNsiNXADxtCSWonlw6ubiuv_XuVcVLGEJNY6JuQ1pgAVndAALVc/s640/2014-01-07%25252022.12.45.jpg" /> </a> </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-14124740337383893932014-01-06T20:55:00.001-08:002014-01-06T20:55:01.004-08:00Freeport dan Hanoi, Rumah Adat Papua<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD0y3DM7zeRpb7If6ZoagA9ksOUJIcUnitNKDWVZMiLw2TvkyIPOck39ZuEKtE3mrUKTutzQaR_9T_N4jAA1zbSyvpr-hlGiepDHKle-0sqNguX4Np5GvqdN_oSK8j6sT0Cu5gCxDou0U/s1600/20140106_231427.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD0y3DM7zeRpb7If6ZoagA9ksOUJIcUnitNKDWVZMiLw2TvkyIPOck39ZuEKtE3mrUKTutzQaR_9T_N4jAA1zbSyvpr-hlGiepDHKle-0sqNguX4Np5GvqdN_oSK8j6sT0Cu5gCxDou0U/s640/20140106_231427.jpg"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-20559786018959093272014-01-04T13:13:00.001-08:002014-01-04T13:13:55.488-08:00Requiem dari Biak, Papua, Indonesia. Ingatan Pembantaian 1 Juli 1998<p dir="ltr">Lukisan saya untuk menyuarakan lagu duka orang Papua. </p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUWEEZNBWIJofrHrBtKi4v2NcXEwOr9vyi-PIuKq_1XnDWte4YV7wXlWXbGLnyK7BuywYSdUQBl6ulQZx6rjGsEerVj1E5LKmscUdkXphBcn-3Ff3C08EiZWoJ1cO4q_242ZbcCQzZo38/s1600/20140104_105147.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUWEEZNBWIJofrHrBtKi4v2NcXEwOr9vyi-PIuKq_1XnDWte4YV7wXlWXbGLnyK7BuywYSdUQBl6ulQZx6rjGsEerVj1E5LKmscUdkXphBcn-3Ff3C08EiZWoJ1cO4q_242ZbcCQzZo38/s640/20140104_105147.jpg"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-40087927647044417912014-01-03T14:33:00.001-08:002014-01-03T14:33:25.209-08:00Papua dan Penjara dalam lukisan 1 Januari 2014. Suatu Refleksi Penggenapan!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQo8RjnZNGgJr_fUSE_1nYK3o5PZm08QYyc-pexOPG9b-tuS5LF9IBOQhhe4Uh8sTZ569-QcYq2iXEU3brtri1Nb__DFzezwTqZd6IHvyOUfTyIeW8P7zg5PEbMNkwyyMVjDn0WJWjr4k/s1600/20140103_171201.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQo8RjnZNGgJr_fUSE_1nYK3o5PZm08QYyc-pexOPG9b-tuS5LF9IBOQhhe4Uh8sTZ569-QcYq2iXEU3brtri1Nb__DFzezwTqZd6IHvyOUfTyIeW8P7zg5PEbMNkwyyMVjDn0WJWjr4k/s320/20140103_171201.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Papua dan Penjara dalam lukisan 1 Januari 2014 berada pada posisi pertama dalam pencarian Googling</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Papua dan Penjara dalam lukisan 1 Januari 2014.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Suatu Refleksi Penggenapan!<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Oleh Farsijana Adeney-Risakotta<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"></span><br />
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"></span><br />
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">“Biarkan lukisan berbicara dan menyentuh hati orang. Kalau
mau menulis pisahkan tulisan dari lukisan”, Kata suami saya. Saya ketika itu
melukis tanggal 31 Desember 2013 dan memberikan judul Justice for Papua untuk
lukisan yang sangat disukai suami sebelum diberikan judul. Hatinya gundah
ketika melihat lukisan saya. Semula suami berpikir saya melukis bunga dalam
vas. Lama diamati, dia baru sadar lukisan itu adalah turso manusia yang sedang
berteriak. <o:p></o:p></span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Saya melukis sebagai cara menyuarakan teriakan orang asli
Papua. Justice for Papua sebagai lukisan akhirnya saya publikasikan di blog tanpa
mendengar komentar suami saya. Lukisan itu, dari dekat terlihat sebagai kepala
orang Papua tetapi dari jauh seperti serangkaian bunga dalam vas. Orang Papua
sedang dirantai dengan besi hitam yang terlihat seperti vas bunga. Memang orang
Papua indah, diluar dan dalam. Ketulusan mereka bisa berubah menjadi ganas
ketika tahu sedang diperalat oleh seseorang. Ini ciri manusia di mana saja!<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Jadi nasihat suami saya pertimbangkan. Tanggal 1 Januari
2014 hati saya sangat gelisah. Kami sedang menonton Rose Bowl yang American
football yang dimainkan oleh universitas atau college di seluruh Amerika
Serikat. Kemudian saya mulai lihat dalam benak sendiri orang yang berada dalam penjara.
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Banyak sekali manusia berada pada satu <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bilik yang kecil. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mereka berdesak-desakan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Diantara mereka ada yang berteriak-teriak.
Mereka berteriak sampai tertidur.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sipir
tidak datang menenagkan mereka. Saya gelisah dengan gambaran penjara dalam
benak. Sedang menonton, saya menutup mata membaringkan kepada di pundak
suami.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Saya tertidur tetapi tubuh saya
terasa sakit tidur dalam posisi sambil menggunakan body brace.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jadi saya mohon permisi dari keluarga untuk
ke studio saya di mana saya mulai melukis gambaran yang ada dalam benak dan
perasaan saya.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Papua dan Penjara dalam lukisan 1 Januari 2014 adalah judul
yang saya berikan terpisah dari gambar itu sendiri. Saya putuskan untuk
mempublikasikannya tanpa menulis apa-apa pada lembaran lukisan tersebut. Saya
juga menunda penjelasan lukisan yang sudah saya persiapkan setelah
menyelesaikan tulisan tersebut. Sekalipun saya sangat ingin segera mempublikasikan
tulisan ini bersamaan dengan lukisan tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Apakah keadaan penjara di mana orang-orang Papua di tahan
seperti yang saya lihat dalam gambaran benak? Saya mempersiapkan kertas dan
perlengkapan lainnya untuk melukis.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Warna yang sudah ada tidak cocok dengan warna dalam perasaan saya.
Kemudian saya mengambil warna dasar kuning dan mencampurnya dengan warna
hitam.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Warna kuning juga saya campurkan
dengan warna merah, kuning dengan hijau, kuning dengan coklat. Kuning menjadi
warna dasar karena saya merasa orang Papua adalah wahyu yang diberikan Tuhan
kepada Indonesia untuk merefleksikan dirinya sendiri. Sebagai negara yang
beriman, beragama, Indonesia bisa mencerminkan keimanannya kepada Tuhan dari
caranya memperlakukan orang asli Papua. Mengapa orang Papua harus dipenjarakan karena
tuduhan mereka makar? <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Menurut Papuan Behind Bars, pada bulan November 2013, ada
537 kasus penangkapan rakyat bisa yang kemudian 71 orang dinyatakan sebagai
tahanan politik (tapol). <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Link: <a href="http://www.papuanbehindbars.org/?lang=id"><span style="color: blue;">http://www.papuanbehindbars.org/?lang=id</span></a><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Identifikasi terhadap penahanan mereka dihubungkan dengan
tuduhan makar, yaitu upaya warga masyarakat untuk menunjukkan sikap politik
pemisahan dari NKRI.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tanda makar yang
selalu dipakai sebagai alasan penuduhan adalah upaya pengorganisasian
masyarakat untuk berkumpul sehingga bisa menaikkan bendera Bintang Kejora. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tragedi Biak Berdarah yang melibatkan militer
menembak dari atas kapal ke arah pelabuhan Biak di mana masyarakat sedang
berkumpul menyebabkan puluhan orang meninggal. Sedangkan mereka yang selamat
diangkut ke dalam kapal dan ditenggelamkan di dalam laut. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Link <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><a href="http://tabloidjubi.com/2013/07/05/tragedi-biak-berdarah-diadili-di-australia"><span style="color: blue;">http://tabloidjubi.com/2013/07/05/tragedi-biak-berdarah-diadili-di-australia</span></a><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">and<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><a href="http://www.biak.tribunal.org/"><span style="color: blue;">http://www.biak.tribunal.org</span></a><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tragedi Biak berdarah terjadi pada tanggal 6 Juli 1998.
Orang asli Papua menolak lupa tragedi Biak berdarah. Peristiwa Biak berdarah
ini dimulai dari protes yang dilakukan oleh masyarakat. Dalam protes itu mereka
menaikan bendera yang kemudian menyebabkan pembantaian kepadanya. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Pengakuan pemerintah Indonesia terhadap ketidakadilan yang
dialami oleh orang asli Papua telah mendorong dihasilkannya UU No.21 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus Papua (Adeney-Risakotta, 2013). Dalam UU ini pemerintah
Indonesia menetapkan peraturan di tingkat nasional yang terkait dengan upaya
untuk menyelesaikan masalah Papua.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Bentuk penyelesaikan diletakkan dalam perspektif Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yang memungkinkan dan mengizinkan negara bersama warganegara
Indonesia, yaitu orang asli Papua terlibat dalam dialog untuk mendudukkan
sejarah intergrasi Papua. Untuk itu, Komisi Kebenaran dan Perdamaian ditetapkan
dalam UU Otonomi Khusus supaya bisa mengatur proses klarifikasi sejarah
tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Orang Papua juga diberikan kesempatan untuk menaikan bendera
Bintang Kejora bersama-sama dengan bendera Merah Putih. Bintang Kejora diterima
sebagai identitas orang Papua bukan sebagai tanda kedaulatan Papua yang
terpisah dengan NKRI karena secara hukum Papua adalah bagian dari NKRI.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Mengeruhnya konflik Papua diperburuk oleh rendahnya komitmen
Pemerintah Indonesia untuk memenuhi perundangan yang sudah ditetap. Pemerintah
SBY mungkin menganggap bahwa UU No.21 Tahun 2001 adalah produk dari
pemerintahan Presiden Megawati yang menandatanganinya sehingga mengabaikan
kepastian hukum yang ada pada perundangan tersebut. Orang asli Papua dilindungi
oleh UU No.21 Tahun 2001 karena Negara Republik Indonesia mengakui haknya untuk
melestarikan dan menghadirkan identitas suku Papua dalam kehidupan politik
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Republik Indonesia bahkan diwajibkan
untuk memfasilitasi upaya klarifikasi sejarah Papua.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Argumentasi lain yang sering muncul dalam berbagai ulasan
media ketika ditanyakan mengapa pemerintah tidak mau melakukan dialog adalah
untuk menghindari orang asli Papua meminta kemerdekaan. Sambil menyinggung
upaya LSM asing yang bekerja sedang mengkampanyekan ketidakadilan di tanah
Papua, pemerintah cenderung memang persoalan Papua yang dicoba dimunculkan di
tingkat nasional terkait dengan strategi negara-negara tertentu yang mempunyai
kepentingan ekonomi untuk mengeksploitasi Papua.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Maka pertanyaan lain muncul adalah apakah selama masa
integrasi Papua ke dalam NKRI termasuk ketika UU No 21 Tahun 2001 yang
memberikan pengalihan pengaturan daerah langsung dilakukan oleh daerah telah
berhasil mensejahterahkan rakyat Papua?<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Studi yang dilakukan oleh Centre For Public Policy and Management
Studies dari Universitas Katolik Parahyangan tiba pada kesimpulan bahwa
perundangan Otonomi Khusus yang menyebabkan adanya alokasi dana tambahan kepada
Papua, tidak sedikitpun mengubah kinerja otonomi daerah Papua yang ternyata
berada diurutkan paling terakhir dari seluruh propinsi di Indonesia. Akibatnya,
maksud pembangunan yang harusnya bisa dirasakan oleh orang asli Papua hanya
merupakan kue yang bisa dirasakan oleh para elit Papua dan pejabat pemerintah
di Jakarta.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Saya merenungkan semua ini ketika saya sedang menggambar
Papua dan Penjara. Ternyata penjara untuk menjebloskan orang asli Papua sangat
banyak di seluruh Papua. Tanahnya yang subur adalah milik orang Papua sekarang
seperti penjara, yang dikapling-kapling menurut sel masing-masing.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Istilah “penjara” tidak secara literer
seolah-olah terkait <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penjara di mana
orang-orang ditahan karena dianggap melakukan pelanggaran oleh negara.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Orang asli Papua tidak menghendaki grasi dari
Presiden, yang dikendali adalah kejujuran pemerintah Indonesia untuk memenuhi
tuntutan aturan hukum yang dihasilkan oleh pemerintah itu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Paling diherankan sesudah tragedi Biak Berdarah, kemudian
berbagai tragedi lainnya bermunculan, seperti Abepura berdarah tanggal 7
Desember 2000, Wasior berdarah tanggal 13 Juni 2001, Wamena berdarah tanggal 6 Oktober
2000 dan 4 April 2003, diikuti dengan pembunuhan Theys Hiyo Eluway serta
penghilangan sopir pribadinya, Aristoteles Masoka pada tanggal 10 November
2001. Pada tanggal 16 April 2006, terjadi lagi tragedi pelanggaran HAM.
Data-data tragedi ini dicatat baik oleh Komisi Nasional HAM yang berhasil
menghimpunnya kemudian menyerahkan kepada pengadilan tetapi sampai saat ini
tidak ditindaklanjutkan oleh pemerintah. Menurut catatan dari KONTRAS,
satu-satunya pelanggaran yang disidangkan adalah tragedi Abepura tanggal 7
April 2000 yang sudah disidangkan di Pengadilan HAM Makassar. Kasus-kasus
tragedi ini melibatkan aparat keamanan (TNI – Polri). <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Link: <a href="http://www.kontras.org/index.php?hal=siaran_pers&id=1033"><span style="color: blue;">http://www.kontras.org/index.php?hal=siaran_pers&id=1033</span></a><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Seperti dalam lukisan Papua dan Penjara, kebenaran secara
alamiah sedang mengikuti orang Papua. Daun-daun yang adalah napas kehidupan
ilahi bertumbuh ke arah orang asli Papu. Keadilan seperti daun yang tidak
pernah mati karena bertumbuh pada pohon yang berakar mendalam. Daun-daun
menerobos trali besi untuk menyentuh memberikan dorong kepada orang Papua.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Orang asli Papua dalam lukisan Papua dan
Penjara menjadi satu untuk meminta keadilan dari pemerintah. Kehidupan dan keadilan
adalah bagian dari iman yang tidak akan bisa diambil oleh siapapun termasuk
pemerintah RI. Maka bersatulah orang asli Papua dan sesama warganegara NKRI
untuk mendesak pemerintah RI memenuhi tuntutan hukum yang ada pada perundangan
negara RI.<o:p></o:p></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-22427731915247773102014-01-01T20:08:00.001-08:002014-01-04T13:14:13.866-08:00Papua dan Penjara dalam lukisan 1 Januari 2014<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Papua dan Penjara dalam lukisan 1 Januari 2014<br>
<br>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV-pZ7eVL9Gm3_KmFLVaSz3QohgICYS7xU_WtGg7F5emgTGXkthGSanAkdMqQi3PP9qllUQwrIv2Fpb0im5CbGD8sht1fBmH4pBUH-viNqbvLFpA043Cya6s8EUap2TxgJeBPnl74Ne9Y/s1600/20140101_181730.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV-pZ7eVL9Gm3_KmFLVaSz3QohgICYS7xU_WtGg7F5emgTGXkthGSanAkdMqQi3PP9qllUQwrIv2Fpb0im5CbGD8sht1fBmH4pBUH-viNqbvLFpA043Cya6s8EUap2TxgJeBPnl74Ne9Y/s320/20140101_181730.jpg" width="320"></a></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnlLsFStTsSja2Zf-blr6XQRw21wEdg4vgZ0TPwE_42QlYB64TiD7AExZIykiTMxF2ZFSd4czyuG4UiPc9lxrG_XWmXd5gcnlm9WnTXsFlasQ_C1dK2kdfCJD4DFK3Qtd8XNnuNcJgOeI/s1600/20140104_105618.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnlLsFStTsSja2Zf-blr6XQRw21wEdg4vgZ0TPwE_42QlYB64TiD7AExZIykiTMxF2ZFSd4czyuG4UiPc9lxrG_XWmXd5gcnlm9WnTXsFlasQ_C1dK2kdfCJD4DFK3Qtd8XNnuNcJgOeI/s640/20140104_105618.jpg"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-81396192444546978042013-12-31T13:21:00.001-08:002013-12-31T14:50:41.754-08:00Papua sebagai primadona politik Indonesia 2013<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq3pZg9N8R6_x9fGi8BHVP9pPSxYabeWtlSABsHZlkkZjjEgTyw21FV-o8Kmawr-XnJ4U3jLaKt1QH5JDNty8OUDDECOq_pPLdE48E3zQOBLBWRmCVJmTKeQ1s6LG2vluSgfFpILgfhyphenhyphenk/s1600/20131231_145716.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq3pZg9N8R6_x9fGi8BHVP9pPSxYabeWtlSABsHZlkkZjjEgTyw21FV-o8Kmawr-XnJ4U3jLaKt1QH5JDNty8OUDDECOq_pPLdE48E3zQOBLBWRmCVJmTKeQ1s6LG2vluSgfFpILgfhyphenhyphenk/s320/20131231_145716.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Papua sebagai primadona politik Indonesia 2013<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Oleh Farsijana Adeney-Risakotta<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Jarang dibayangkan ada orang yang bernama Papua.
Kadang-kadang kata Papua dipakai sebagai celotehan yang bersifat menegur
cenderung diskriminatif. Hahaha, tapi MOP Papua sangat laku karena kekhasannya
Papua. MOP Papua adalah cara melucu orang Papua. Dalam tekanan karena
ketidakadilan yang sedang terjadi di tanah Papua, orang Papua masih tetap bisa
melucu. Cara lelucon orang Papua disebut MOP Papua. Ini adalah karakteristik
orang Papua.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tahun 2013 sangat penting untuk Petisi Warganegara NKRI
untuk Papua karena Papua bisa menjadi nama diri yang setara dalam perjuangan
rakyat Palestina mencari keadilan. Untuk merenungkan perayaan Natal saya
menulis artikel yang membandingkan penghayatan orang-orang Palestina dan orang
Papua untuk meneruskan perjuangan mereka dengan mendapatkan kekuatan dari Yesus
Kristus.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Perjuangan penegakkan keadilan dan perdamaian Papua terus
mengalir seperti derasnya sungai yang dipenuhi dari beratnya volume hujan dalam
setahun. Semakin banyak ketidakadilan terjadi dengan orang Papua semakin banyak
orang Indonesia terpanggil untuk meminta pemerintah Indonesia bertanggungjawab
terhadap kekerasan yang terus terjadi di tanah Papua.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Di akhir tahun, kekerasan yang menyita perhatian masa
terlihat menurun. Tetapi penurunan kekerasan militer tidak sendirinya
menghilangkan ketakutan dalam masyarakat Papua. Saat ini ada sekitar seratus
orang Papua yang berada di penjara menunggu proses pengadilan. Sementara
persidangan sudah menetapkan lebih dari 50 orang dengan hukum penjara dengan
waktu 10 sampai dengan 20 tahun. Laporan ini dihimpun oleh Papua Behind Bars,
yaitu lembaga swadaya masyarakat orang asli Papua yang memberikan laporan
setiap bulan tentang penangkapan dan penjeblosan orang Papua ke penjara.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Mengakhir tahun 2013 tanpa melakukan tindakan penegakkan
keadilan dan perdamaian yang menjadi tanggungjawab pemerintah Indonesia,
sungguh sangat disayangkan. Papua adalah primadona politik Indonesia saat ini.
Saya sebut “primadona” politik karena persoalan keadilan dan perdamaian terkait
dengan meluruskan sejarah Papua dalam keindonesiaan yang belum diselesaikan
oleh pemerintah Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Kematian Nelson Mandela memberikan inspirasi untuk Indonesia
terpanggil meninjau kembali kewajiban moral kenegaraannya untuk membentuk
Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi. Sekalipun Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
telah dihapuskan sesudah pembentukannya menuaikan protes dari masyarakat yang
meminta Mahkamah Konstitusi untuk meninjau ulang, tetapi Papua dan Aceh
mempunyai dasar hukum untuk meminta pemerintah memfasilitasi pembentukan Komisi
Kebenaran dan Perdamaian.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Saya telah menulis tentang Papua sejak keluar dari rumah
sakit, dan saya akan terus menulis sampai keadilan dan kebenaran ditegakkan di
Papua. Hari ini saya memutuskan mulai melukis tentang Papua. Tahun 2013, ketika
pameran blog dan seni Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semua dilakukan
di Bentara Budaya Yogyakarta, saya menciptakan dua karya kawat terkait dengan
Papua yaitu “Bumi Torang Terbelah” dan “Hukum Rimba”. Hari ini saya melukis
orang Papua yang badannya dirantai dengan rambut keriting berwarna putih.
Tubuhnya merah dari teriakan karena ketidakadilan yang dialaminya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Orang Papua hidup pada tanah yang subur
dikelilingi lautan yang membiru mendalam.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Dulu Papua sama dengan daerah lainnya di Indonesia yang terisolasi.
Sekarang di Papua, sekalipun belum ada jalan raya yang mulus, tetapi semua
orang Papua tahu menggunakan internet. Papua bersama dengan sesama warganegara
NKRI dan warga dunia lainnya berjejaring untuk memperkuat perjuangan bersama
meminta pemerintah Indonesia menegakkan keadilan dan perdamaian di tanah Papua.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Petisi Warganegara NKRI untuk Papua sekarang berusia satu
setengah tahun. Dalam usia yang masih balita, Petisi Warganegara NKRI untuk
Papua terus melakukan penyebaran pendidikan tentang Papua, permasalahan konflik
dan upaya penyelesaiannya kepada sesama warganegara NKRI. Saat ini menutup
tahun 2013, ada 781 orang yang memberikan jempol sebagai tanda suka dan
sekaligus mendukung perjuangan bersama mendorong pemerintah Indonesia
menegakkan keadilan dan perdamaian di tanah Papua.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jumlah 781 <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pendukung Petisi Warganegara NKRI untuk Papua,
menurut statistik dari Google terdiri dari perempuan sebanyak 36% dan lelaki
sebanyak 64 % yang bukan secara langsung adalah teman-teman saya dari
Facebook.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sementara perhitungan tentang
jaringan saya dari Facebook dikatakan pendukung sebagai perempuan berkisar 46%
dan lelaki sekitar 54%. Artinya di antara pendukung Petisi Warganegara NKRI
untuk Papua, sekitar 10% dari pendukung pria tidak ada hubungan dengan
pertemanan langsung yang menunjukkan komitmen mereka sungguh-sungguh pada
persoalan penegakkan keadilan dan perdamaian di tanah Papua. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sementara sekitar 10% pendukung dari kalangan
perempuan punya hubungan langsung dengan pertemanan dalam jaringan Facebook.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Baik mereka yang berada dalam jaringan pertemanan di
Facebook maupun yang tidak, ternyata para pendukung Petisi Warganegara NKRI
untuk Papua berasal dari Indonesia sebanyak (737 orang), Amerika Serikat 12 orang,
Malaysia sebanyak 7 orang, Belanda sebanyak 5 orang, Jerman sebanyak 4 orang,
Singapura sebanyak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>2 orang,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Canada sebanyak 2 orang, Norwegia sebanyak 1
orang dan Jepang sebanyak 1 orang. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Melalui tulisan ini, saya ingin menyampaikan terima kasih
kepada para pendukung Petisi Warganegara NKRI untuk Papua seperti pencirian
yang sudah saya jelaskan di atas. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pada
artikel yang terpisah saya juga telah menyampaikan terima kasih kepada Google
yang telah mendukung perluasan gerakan perdamaian ini. Saya juga menyampaikan
terima kasih kepada bung Nano Apituley yang bersama-sama dengan saya
memoderator Petisi Warganegara NKRI untuk Papua. Harapan kami semua bahwa
pengalaman pengawalan kebijakan pemerintah RI akan diteruskan sampai keadilan
dan perdamaian di tegakkan di tanah Papua. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jika itu akan menjadi pekerjaan rumah dari pemerintah
Indonesia, maka baiklah dipenuhi dalam tahun depan, 2014. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Selamat merayakan Tahun Baru 2014, tahun mendatang ada
sekarang dalam semangat untuk meneruskan perjalanan yang sudah dimulai sampai
tiba di tujuan yang direncanakan, yaitu perdamaian untuk semua anak bangsa
Indonesia. Tetap kuat dan bersemangat dalam keceriaan MOP Papua melepaskan
tahun 2013 dan meneruskan perlayaran ke tahun 2014. Tuhan berserta kita semua. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<o:p><span style="font-family: Calibri;"> </span></o:p></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-76503744225702123882013-12-31T08:25:00.000-08:002013-12-31T08:39:58.848-08:00Google Promosikan Perdamaian Dunia. Go Google! Selamat Tahun Baru 2014!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxJ4oo7hf4zEaLoDNF_KLk88EyNEyQlCKC9J-i3wfhM_3s0fKD1NviV8wcEw_9-ypWKJYdQK0WwurssZuaS9XRN78-SBrSQHy9lrIJovdTKOJfz6U8DWLqdkDZvWHQY_Ob_lNYRAjtk_Q/s1600/20131231_111737.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxJ4oo7hf4zEaLoDNF_KLk88EyNEyQlCKC9J-i3wfhM_3s0fKD1NviV8wcEw_9-ypWKJYdQK0WwurssZuaS9XRN78-SBrSQHy9lrIJovdTKOJfz6U8DWLqdkDZvWHQY_Ob_lNYRAjtk_Q/s320/20131231_111737.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"></span><br />
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Google Promosikan Perdamian Dunia.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Go Google! Selamat Tahun Baru 2014!<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Oleh Farsijana Adeney-Risakotta<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Segera tahun 2013 berlalu. Menjelang pergantian tahun,
ketika jam, menit dan detik terus bergerak mengubah, saya ingin menulis artikel
ini. Tahun 2013, saya merayakan 2 tahun blog Indonesiaku Indonesiamu Indonesia
untuk semua dan setahunn Page Petisi Warganegara NKRI untuk Papua.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Perayaan itu saya tandai dengan melakukan
Pameran blog dan Seni Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semua di Bentara
Budaya Yogyakarta.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ide melakukan pameran
tersebut adalah membagikan pergerakan perdamaian dan toleransi hidup berbangsa
dan bernegara dari dunia maya ke “real time”. Yogyakarta menjadi kota yang
nyata menebarkan pergerakan perdamaian dan keadilan kepada sesama warganegara
NKRI di tanah Papua. Pelaksanaan pameran yang berlangsung selama sepuluh hari
dalam rangka merayakan hari Gerakan Reformasi di Indonesia, juga menyampaikan
pesan perdamaian dari perjuangan saudara-saudari Palestina. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Saya tak menyangka bahwa pergerakan yang dimulai dari dunia
maya di kembalikan dalam “real time” ke komunitas di Yogyakarta sekarang masih
diteruskan sampai ke Boston. Saya sesudah kecelakaan mobil, mempunyai banyak
kesempatan untuk menulis tentang perjuangan keadilan dan perdamaian di Papua
dengan menggali semangat gerakan perdamaian yang telah dicatat dalam sejarah
bersama, peristiwa pameran blog dan seni Indonesiaku Indonesiamu Indonesia
untuk semua.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kesadaran saya makin kuat
sesudah tercelik bahwa pergerakan ini dimungkinkan karena GOOGLE.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Kejadiannya sangat mengharukan. Sehari sesudah perayaan
Natal, kami masih di Berkeley, California, pagi hari ketika saya mau
mempersiapkan tulisan terbaru, saya kaget membaca berita tentang hadiah Natal
dari Google. Saya membuka <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tanda merah
berkedip-kedip itu dan sangat kaget ketika saya mengklik ternyata Google
membuat video dengan lagu untuk summary dari kegiatan saya tahun 2013.
Dokumennya belum pernah dipublikasikan sebagai video. Jadi saya menulis
pengantar untuk video tersebut kemudian mengklik tanda “Share” untuk bisa
berbagi ke jaringan Google + maupun lainnya. Ini kata pengantar saya yang
ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggeris.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span class="hps"><span style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">“Good morning, friends around
the world. Hope you are all having a good time<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>with your families and networks during this holiday season. </span></span><span class="hps"><span lang="EN" style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN;">Google gives</span></span><span lang="EN" style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN;"> <span class="hps">surprise</span> <span class="hps">and</span> <span class="hps">Christmas gifts</span> <span class="hps">to
the world.</span> <span class="hps">I</span> <span class="hps">woke up</span> <span class="hps">and</span> <span class="hps">was surprised to</span> <span class="hps">receive</span>
<span class="hps">an automatic</span> <span class="hps">video</span> <span class="hps">seen on</span> <span class="hps">google</span> <span class="hps">+</span>
</span><span style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">on </span><span class="hps"><span lang="EN" style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN;">me</span></span><span lang="EN" style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN;">. <span class="hps">Google</span> <span class="hps">has deployed</span> <span class="hps">a
call</span> <span class="hps">for peace</span> <span class="hps">and</span> <span class="hps">justice</span> <span class="hps">in the</span> <span class="hps">human
struggle</span> <span class="hps">in the</span> <span class="hps">world</span>, as <span class="hps">I use</span> <span class="hps">the blog</span> <span class="hps">and</span>
<span class="hps">google</span> <span class="hps">+</span> <span class="hps">to</span>
<span class="hps">write</span> <span class="hps">my</span> <span class="hps">anxiety</span>
<span class="hps">about</span> <span class="hps">violence</span>, <span class="hps">war</span>
</span><span style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">that </span><span class="hps"><span lang="EN" style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN;">continues to</span></span><span lang="EN" style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN;"> <span class="hps">happen in</span> <span class="hps">this</span> <span class="hps">world</span>.
<span class="hps">As</span> <span class="hps">an</span> <span class="hps">Indonesian</span>,
<span class="hps">I am grateful to</span> <span class="hps">Google</span>. <span class="hps">Christmas</span> <span class="hps">gift</span> <span class="hps">from</span>
<span class="hps">Google</span> <span class="hps">I</span> <span class="hps">want</span>
<span class="hps">to share with</span> <span class="hps">all those</span> <span class="hps">affordable</span> <span class="hps">by</span> <span class="hps">the
virtual world</span> <span class="hps">relationship</span>. <span class="hps">We
all</span> <span class="hps">want to live</span> <span class="hps">a just</span>, <span class="hps">prosperous</span> <span class="hps">and</span> <span class="hps">peaceful</span>
<span class="hps">place in</span> <span class="hps">the</span> <span class="hps">world</span>.
<span class="hps">I congratulate</span> <span class="hps">the Christmas</span> <span class="hps">and</span> <span class="hps">New Year</span> <span class="hps">to</span> <span class="hps">all</span> <span class="hps">my sisters</span></span><span class="hps"><span style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> and brother</span></span><span lang="EN" style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN;">, <span class="hps">our fellow human beings</span> <span class="hps">who</span>
<span class="hps">live</span> <span class="hps">in</span> <span class="hps">different</span>
<span class="hps">parts of the world</span> <span class="hps">but</span> <span class="hps">connected by</span> <span class="hps">Google</span>. <span class="hps">Thank
you</span> <span class="hps">Google</span>! <span class="hps">Greetings</span> <span class="hps">of peace</span>.</span><span style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> Visit my English blog <a href="http://www.farsijanaforpizza.blogspot.com/"><span style="color: blue;">http://www.farsijanaforpizza.blogspot.com</span></a>
or Indonesian blog <a href="http://www.farsijanaindonesiauntuksemua.blogspot.com/"><span style="color: blue;">http://www.farsijanaindonesiauntuksemua.blogspot.com</span></a>.
Getting my notification through my Tweets <Farsijana
Adeney-R@FarsijanaAR><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Selamat pagi, sahabat-sahabat di seluruh dunia. Harap
sahabat-sahabat sedang menikmati bersama keluarga dan jejaringnya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>selama liburan panjang ini.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Google memberikan kejutan dan hadiah Natal
kepada dunia. Saya bangun dan terkejut mendapat video otomatis yang terlihat
pada google + saya. Google telah menyebarkan panggilan perdamaian dan keadilan
dalam perjuangan manusia di dunia sebagaimana saya gunakan blog dan google +
untuk menulis kegelisahan saya tentang kekerasan, perang yang terus terjadi
dalam dunia ini. Sebagai seorang Indonesia, saya berterima kasih kepada Google.
Hadiah Natal dari Google saya ingin bagikan kepada semua orang yang terjangkau
oleh hubungan dunia maya. Kita semua ingin hidup yang adil, sejahtera dan damai
terjadi di dunia ini. Saya mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru untuk semua
saudara saya, sesama manusia yang tinggal di belahan dunia berbeda tetapi
dihubungkan oleh Google. Terima kasih Google! Salam damai. Silahkan kunjungi
blog saya dalam bahasa Inggeris <a href="http://www.farsijanaforpizza.blogspot.com/"><span style="color: blue;">http://www.farsijanaforpizza.blogspot.com</span></a>
atau dalam bahasa Indonesia <a href="http://www.farsijanaindonesiauntuksemua.blogspot.com/"><span style="color: blue;">http://www.farsijanaindonesiauntuksemua.blogspot.com</span></a>
Dapatkan pemberitahuan dari saya melalui Twitter saya <Farsijana
Adeney-R@FarsijanaAR>”.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Dunia berubah dari gerakan sosial yang dilakukan sejak
Gandhi berada di Afrika Selatan dan menulis pada majalah-majalah independen
untuk memperluas kesadaran masyarakat tentang kolonialisme dan pembebasan
darinya. Sekarang pergerakan yang sama bisa dilakukan dengan lebih sistematis
melintasi bangsa, negara, etnis, agama menyentuh nurani umat manusia karena
ketersediaan teknologi komputer dan jaringan yang luar biasa di abad milinium
ini. Google telah berperan sangat besar dalam pengembangan sistem jaringan yang
memungkinkan gerakan-gerakan perdamaian di seluruh jagad raya saling mengikat
untuk menghadirkan wajah ramah dan kasih umat manusia. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Sisi gelap dari kemanusiaan manusia yang terjadi dalam riel
time dengan sangat gampang mengkorupsi manusia karena dinding itu juga tersedia
dalam dunia maya. Jaringan komputer digunakan untuk menebarkan kebencian antara
sesama umat manusia, memuaskan ego sang manusia, memusatkan diri pada
seksualitas manusia, membohongi dan merampok hak manusia untuk tenang pada
dirinya sendiri. Segi positif dari jaringan komputer menjadi sangat sia-sia
ketika secara tiba-tiba di ruang dari layar pribadi muncul iklan-iklan yang
memaksa untuk melihat dan membelinya. Sesudah proses integrasi sistem penulisan
saya, melalui blogger dengan google + dan fasilitasi lainnya yang dioperasikan
oleh Google, saya merasa harus berterima kasih tetapi juga panik karena terus
dikejar-kejar untuk meminta izin foto-foto dipamerkan ke dunia maya. Foto-foto
yang saya tidak pilih dalam smarthphone saya seolah-olah sudah dikuasai oleh
Google. Saya ingat teman saya mengatakan bahwa perkembangan teknologi informasi
sangat menggampangkan kaum difabel untuk menggerakkan dirinya dengan warga
dunia senasib untuk meneruskan perjuangan hak-hak mereka, tetapi sekaligus
membuat menakutkan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Orang ngeri apabila
hak-hak privasinya direbut oleh sistem intervensi dari teknologi canggih yang
bisa masuk dalam sistem seseorang dan mendesak supaya materi yang ditemukannya
harus dipublikasikan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Penghargaan saya kepada Google dalam mendorong gerakan
sosial melalui jaringan maya, seperti Facebook, Google +, Twitter, dan
fasilitas lainnya sangat besar. Saya hampir tidak pernah membayangkan
sebelumnya, bahwa dalam dua tahun lebih, pembaca blog saya, Indonesiaku
Indonesiamu Indonesia untuk semua telah mencapai 31.000 orang. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pembaca blog saya datang dari Indonesia,
Amerika Serikat, Perancis, Belanda, Jerman, Finlandia, Rusia, Inggeris,
Australia, Malaysia, Singapore, Jepang dan sebagainya. Blog saya dalam bahasa
Inggeris, PIZZA (Peace Incredible Zoom Zone Authenticity) yang baru saja
diluncurkan ketika saya tiba di Boston sekarang ini sudah mencapai pembaca
lebih dari 3000 orang. Bringing PIZZA to Boston adalah komitmen saya untuk
meneruskan gerakan perdamaian dari Yogyakarta ke Boston. Boston terpilih
sebagai salah satu dari 10 gambar terbaik tahun 2013. Pemilihan foto Boston
bukan karena di sini adalah pusat pendidikan dunia karena adanya
universitas-universitas TOP di dunia tetapi karena pada bulan April 2013
terjadi bom yang menyebabkan pelari maraton dan penonton meninggal dan
luka-luka. Foto terbaik dari Boston tahun ini adalah jeritan luka akibat bom
yang dialami oleh salah satu pelari maraton. Menjelang penutupan tahun 2013,
melalui media maya, dengan sangat cepat berita bom di Rusia menebarkan
ketakutan ke seantero dunia, terutama kontingen-kontingen dari berbagai negara
yang akan menghadiri Olempiadi di Rusia. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Dunia terus makin menua, tetapi ketegangan kekuasaan dari
warga dunia belum berhenti. Ketegangan diperburuk sesudah teknologi yang
diciptakan dengan tujuan membawakan kebahagian kepada umat manusia menjadi alat
untuk menghancurkan diri sendiri. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Banyak
analisis telah menjelaskan asal mula ketegangan abad 21 sebagai bagian dari
warisan dunia kuno.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kekuasaan manusia
yang berakar pada dirinya masih menerapkan sifat imperialisme dalam pergerakan
membangun perdamaian di abad modern ini. Imperialme menyebabkan agama dijadikan
kambing hitam dan pengikutnya diadudombakan. Imperialme agama sebenarnya jauh
dari sifat agama-agama yang cinta perdamaian dan mengakui hak-hak setara
manusia di hadapan Allah.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Google dan berbagai sistem jaringan komputer akan terus
dipanggil untuk<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>membangun komitmen pada
dunia manusia yang adil, sejahtera dan damai. Saya menulis ini untuk berterima
kasih kepada Google karena blogger saya menjadi alat penyampaian perdamaian di
muka bumi. Sekarang saya makin sadar, pameran blog dan seni Indonesiaku
Indonesiamu Indonesia untuk semua juga sedang dipamerkan secara publik di
seluruh dunia karena dimungkinkan oleh Google.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Sebagai hadiahnya, saya melukis tanda perdamaian yang didorong oleh
Google. Huruf “G” dari Google saya berikan tanda pohon kecil, yang berarti pertumbuhan
dalam bahasa Indonesia. Google akan terus bertumbuh menyampaikan perdamaian di
seluruh dunia. Saya memberikan judul blog saya PIZZA yang kepanjangan dari
Peace Incredible Zoom Zone Authenticity, adalah merupakan bagian dari produk
Google untuk perdamaian dunia. Pada “Zone” Google, dengan kemampuan melakukan
Zoom terhadap berbagai peristiwa di dunia, perdamaian menjadi gerakan yang
sangat asli dan luarbiasa penting untuk diperjuangkan terus oleh seluruh
lapisan manusia tanpa pembedaan di muka bumi.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Selamat Tahun Baru 2014, bersama Google, umat manusia
memasuki arena perdamaian<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dari real time
zone ke cyber zone kembali lagi ke real time. Gerakan perdamaian harus berakar
pada manusia, pada komunitas, saya melakukannya dan kemudian menuliskan
cerita-ceritanya untuk memberikan keyakinan kepada dunia bahwa perdamaian
adalah berkat Tuhan yang diberikan kepada semua manusia tanpa perbedaan, yang
haknya untuk diakui dan diketahui supaya bisa diperjuangkan dalam cara perdamaian
untuk mewariskan keindahan cara Tuhan meneruskan penciptaan di dunia ini. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Inilah hadiah dari perjalanan tahun 2013 yang
akan diteruskan pada tahun 2014. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-58787095551669623962013-12-30T19:21:00.000-08:002013-12-31T05:27:45.536-08:00Catatan untuk 2013, Mama Kura-kura dan Perdamaian<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6MD01Lx0trJzsvHfmBLSbijQoY4qpJWF1To12nAsGsf7IDPwaEQjs7fjkN_fZC67XqMSR_Pz-ms9dSeUJDAoKs4d19COsjTVpO6A5EDbrZhUPRCLoj0-wOSxQXfffSZAdn7tkJMVD3IY/s1600/20131230_160730.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6MD01Lx0trJzsvHfmBLSbijQoY4qpJWF1To12nAsGsf7IDPwaEQjs7fjkN_fZC67XqMSR_Pz-ms9dSeUJDAoKs4d19COsjTVpO6A5EDbrZhUPRCLoj0-wOSxQXfffSZAdn7tkJMVD3IY/s320/20131230_160730.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"></span><br />
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"></span><br />
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Catatan untuk 2013, Mama Kura-Kura dan Perdamaian<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Oleh Farsijana Adeney-Risakotta<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tahun 2013 segera berlalu. Tahun berganti, bumi tetap
berotasi. Saya masih menggunakan body brace, berjalan pelan-pelan seperti mama
kura-kura. Hari ini sesudah hampir 2 bulan penuh, saya memasak makanan siang.
Biasanya kami makan sandwich dan buah di siang hari. Tetapi saya masak karena
ada tamu dari jauh, seorang Indonesia, mahasiswa ICRS Yogya yang membantu saya
membawa kiriman dari Yogya. Saya masak brown rice, ikan yang dibumbui bawang
putih, kunyit, sereh dan lada hitam digoreng dengan "butter", dan pear panggang.
Sayurannya saya sebut buncis, ketimun dimasak dengan tomat, bawang bombai dan
bawang putih panggang. </span><br />
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Teknik pembuatan sayur diinspirasi dari roasted tomatoes
orang Inggeris, cara masak ketimun orang Halmahera, roasted garlic and onion
ala Italian and California saute green beans. Ide roasted pear dari<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>the best restaurant di New Haven ketika
menjamu suami merayakn hari ulang tahunnya. Semuanya dipakai untuk membuat
sayur enak sehat itu. tulah Farsijana's meals. Saya menjelaskan ketika semua
bertanya tentang penampilannya yang cerah dan tidak biasa.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Saya masak makanan dengan sistem bakar karena saya suka
harum alami dari bau sayuran yang dipanggang. Nasi terdiri dari beras dan
biji-bijian yang sudah siap dalam paket brown rice medley produksi dari Trade
Joe. Kami menikmati makan siang. Saya pergi istirahat, meninggalkan suami masih
bercerita dengan pak Andreas Susanto.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Sekarang saya mau menulis tentang mama kura-kura untuk
mengakhiri tahun 2013. Saya sudah memikirkan tentang topik ini lebih lama,
sejak saya rela dipanggil sebagai mama kura-kura. Sebenarnya sebutan mama
kura-kura dimulai sejak saya masih di Ventura County Medical Center ketika saya
diharuskan menggunakan body brace setiap keluar dari tempat tidur. Body brace dibuat
dari campuran bahan plastik, karet busa dan nilon.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tekstur dari body brace adalah bahan licin,
padat, keras dan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berbunyi ketika
diketuk-ketuk. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Karena sifatnya yang
padat, seperti kulit kura-kura.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Saya harus menggunakkannya supaya tulang belakang (T-11) dan
(L-4) sembuh. Dua bulan lalu, kami mengalami kecelakaan, mobil hancur, hampir
terbakar, tetapi Tuhan menyelamatkan kami. Saya tahu sejak dua hari sesudah
keluar dari rumah sakit, tentang maksud Tuhan untuk saya menulis selama masa
penyembuhan, karena hanya jari-jari tangan saya yang bisa dengan ringan
mengetik. Saya menulis tentang penderitaan saudara-saudari saya di tanah Papua.
Sejak itu saya sudah menulis lebih dari 28 artikel dalam bahasa Indonesia dan
28 artikel yang sama diterjemahkan dalam bahasa Inggeris.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Kekuatan yang saya terima, adalah kekuatan seekor kura-kura.
Saya sudah lama menyukai kura-kura, kira-kira 13 tahun lalu, sesudah saya
kembali dari perayaan milinium dengan suami di pulau Bunaken dan Lihaga, di Sulawesi
Utara. Pada saat itu, saya terpesona kepada keindahan kura-kura di dasar laut
di sekitar pulau Bunaken sebelum kami berkemah merayakan pergantian milinium di
pulau Lihaga. Pulau Bunaken adalah pulau turis di mana orang dari seluruh dunia
datang untuk menikmati keindahan bawah laut. Di sini saya juga menikmati
keanggunan ikan Napoleon.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Sesudah saya kembali ke Yogyakarta, saya memutuskan
memelihara dua kura-kura kecil yang saya berikan nama Buna dan Buni untuk
mengingatkan saya kepada Bunaken di mana saya melihat kura-kura besar di dasar
laut ketika saya sedang snorkling di tengah lautan mendalam sesudah dilepaskan
oleh kapal yang membawa rombongan penyelam. Saya ingat sangat takut karena
tidak ada tempat berpijak, tetapi saya bisa snorkling sampai kapal kembali
menyemput kami, kira-kira sejam lamanya.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Buna dan Buni hidup bersama kami beberapa tahun di kolam
depan rumah kami di Yogyakarta.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Suatu
saat kami sedang di Amerika Serikat untuk waktu lama, kami pulang mendapat
berita bahwa kedua kura-kura kecil meninggalkan kolam ketika air kolam penuh
pada waktu hujan. Saya sangat sedih mendengarnya, tetapi tidak terburu-buru
menggantikan Buna dan Buni. Saya senang menonton Buni dan Buna bekerjasama
ketika mereka bergiliran akan berjemuran di atas kayu mangrove yang kami
letakkan di dalam kolam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span> </div>
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Kira-kira hampir setahun kemudian sesudah kedua kura-kura
kecil pergi, saya memutuskan memelihara lagi dua kura-kura kecil yang sampai
saat ini masih berada di rumah kami. Saya memberikan nama mereka, Bumi dan
Buma. Saya masih ingin nama yang mirip dengan Buni dan Buna, jadi kedua pasang
kura-kura baru itu saya berikan nama Bumi dan Buma.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bumi dalam bahasa Indonesia berarti “earth”
dalam bahasa Inggeris. Bumi dalam kosa kata rumpun barat dihubungkan dengan
sifat-sifat feminim karena itu, kura-kura betina saya sebut Bumi. Tapi menurut
saya, bumi harus memiliki kedua komponen gender, sehingga saya berikan nama
Buma kepada pejantan kura-kura, tubuhnya lebih kecil dibandingkan dengan Bumi, betina
kura-kura.<o:p></o:p></span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Saya makin mengerti keterhubungan antara kura-kura yang saya
lihat di dalam laut Bunaken di Sulawesi Utara, dengan kura-kura kecil saya yang
bernama Bumi sesudah kami berada di Cina. Kura-kura dalam realitas ada
hubungannya secara kosmik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"></span> </div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Di Xian, kota kuno Cina yang
terkenal sebagai pusat perjalanan sultra dari timur ke barat, saya dikejutkan
dengan filosofis bahwa bumi yang manusia hidup sebenarnya dipegang oleh
kura-kura. Bahkan di mesjid besar, the Great Mosque di Xian, ada dua kura-kura
yang memikul dua loh batu bertulisan Cina yang memuat Sahada. Islam
kontektualisasi di Cina <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>seperti terlihat
pada mesjid, menempatkan kura-kura sebagai<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>ciptaan Tuhan yang pertama-tama membawa Sahadat yaitu pernyataan
keyakinan.<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Sahadatnya pada batu pertama, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Saya bersaksi bahwa tiada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ilah" title="Ilah"><span style="color: blue;">Ilah</span></a>
selain <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Allah" title="Allah"><span style="color: blue;">Allah</span></a>. Pada batu kedua “ dan saya bersaksi bahwa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad" title="Muhammad"><span style="color: blue;">Muhammad</span></a> adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rasul" title="Rasul"><span style="color: blue;">rasul</span></a>
(utusan) Allah”.<o:p></o:p></span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p>D</o:p></span><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">ua batu yang diukir sebagai dua loh batu Sahadat
mengingatkan saya kepada dua batu loh Musa yang dipilih Allah untuk menerima
sepuluh perintah dari Tuhan. Kesepuluh perintah Tuhan ini disebut Hukum Torah dalam
bahasa Ibrani. Sampai sekarang dalam ibadah orang Yahudi, Hukum Torah
dikeluarkan, digiring dan dibacakan kepada jemaat Yahudi.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hukum Torah juga dibacakan dalam tradisi
Kristiani sebagai bagian dari perincian hukum yang diturunkan Tuhan kepada
manusia.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jangan ada
padamu Allah lain dihadapanku<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jangan
membuat patung untuk disembah<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jangan
menyebut nama Tuhan dengan sembarangan<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kuduskanlah
hari Sabat<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Hormatilah
Orangtuamu<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jangan
membunuh<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jangan
berzinah<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">8.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jangan
mencuri<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">9.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jangan
berdusta<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN;"><span style="mso-list: Ignore;">10.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jangan
mengingini milik orang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span> </div>
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sebagai seorang Kristiani, mengamati kedua loh batu
yang dibawa kura-kura, saya telah merefleksikan dua loh batu dari hukum Musa,
yang membuat membawa saya kepada dua hukum yang disampaikan Yesus Kristus yaitu
Kasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dan kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pengalaman saya mengerti kura-kura dan menamakannya
sebagai Bumi sebelum saya ke Xian, kemudian menguatkan saya tentang ziarah
manusia menuju kepada Allah. </span><br />
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span><br />
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Suatu hari sesudah saya pulang dari kantor dan
diteruskan dengan kerja mengunjungi kelompok di akar rumput, saya sangat
gelisah tanpa alasan. Kegelisahan itu mendorong saya menulis doa dan posting di
blog saya, sehingga kapan saja saya merasa gelisah saya akan beristirahat di
dalam tangan Tuhan. Saya memilih kura-kura yang sedang memikul dua batu sahadat
sebagai foto dari blog saya yang berjudul “Farsijana’s journey to God”.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Saya memilih foto itu dengan sangat sadar
tentang kata-kata Sahadat yang tertulis pada batu itu. <o:p></o:p></span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt 18pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p><a href="http://farsijanajourneytogod.blogspot.com/2011/04/understanding-myself-bringing-to-god.html">http://farsijanajourneytogod.blogspot.com/2011/04/understanding-myself-bringing-to-god.html</a></o:p></span></div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt 18pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Mungkin akan ada banyak kebingungan seolah-olah dengan
meletakan kedua batu yang berisi Sahadat Islam berarti saya berkeyakinan sama
seperti ummah pada umumnya. Jawaban ini agaknya terlalu sederhana. Saya seorang
Kristiani, yang melihat kebenaran dalam ekspresi ummah Islam di the Great
Mosque yang mengingatkan saya tentang pengalaman sendiri menamakan kura-kura
sebagai “Bumi” yang kemudian saya mengerti bahwa ada pandangan bahwa kura-kura
berfungsi memegang bumi. Apakah penamaan kura-kura kecil saya adalah suatu
kebetulan, saya tidak tahu, tetapi saya mengakui keterhubungan antara
pengertian saya tentang Bumi dengan Kura-kura sama seperti yang terjadi dengan
ummah Islam di Xian yang melihat kura-kura juga mengakui dan membawa sahadat
pada punggungnya? Dalam benak muslim Xian, kura-kura berubah peran membawa
sahadat karena itulah keyakinan yang membawa ummah Islam melihat Allah sang
Pencipta bumi. Kura-kura membawa sahadat menunjukkan adanya transformasi dalam
pengertian ummah Islam tentang Pencipta dunia yaitu Allah.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt 18pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sekarang saya menghayati diri saya sebagai seorang
kura-kura, saya mengizinkan diri sendiri memanggil saya sebagai mama turtle.
Manusia perlu simbol. Kecelakaan yang kami alami memungkinkan saya menggunakan
perisai, jalan lambat. Sifat-sifat baru yang ada pada diri sendiri adalah
bagian dari karakter yang ada pada kura-kura. Karakter ini saya sudah terima
lama sekali sebelum kecelakaan terjadi.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Saya sudah dipersiapkan untuk mengerti kekuatan kura-kura baik yang saya
temukan dalam mitologi Cina, maupun sehari-hari saya bergaul dengan kura-kura
di kolam di rumah saya.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt 18pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bersama dengan anak-anak yang setiap hari Sabtu datang
di rumah kami untuk menari, saya membawa mereka ke tempat konservasi kura-kura.
Saya mendukung kegiatan anak-anak dan sekaligus anak-anak muda yang peduli
kepada kura-kura. Ketika kami tiba di pantai Samas, anak-anak diberikan
berbagai kegiatan, seperti penjelasan tentang hubungan tanggungjawab mereka di
kota dengan pelestarian alam, terutama lingkungan yang membawa air dari sungai
ke pantai. Anak-anak dinasihati untuk tidak membuat sampah pelastik di dalam
sungai karena akan terhanyut ke laut di mana sangat mudah dimakan oleh
kura-kura yang menyangka plastik seperti ubur-ubur. Kemudian anak-anak di bawah
ke kolam perawatan dimana perawatan pemulihan diberikan kepada anak kura-kura
yang ditangkap anggota kemudian mengalami luka yang perlu disembuhkan. Di kolam
perawatan inilah anak kura-kura dipulihkan sampai siap dilepaskan kembali ke
laut.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt 18pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Saya mengajarkan tarian kura-kura kepada anak-anak di
depan kolam perawatan tsb karena ada halaman berpasir yang cukup luas. Saya
meminta anak-anak membayangkan gerakan ombak yang membawa mama kura-kura dari
lautan ke pantai untuk mencari lokasi bertelur. Ombak yang bergulung-gulung
dilewatinya pelan-pelan. Mama kura-kura merayap menghindari sinar mentari untuk
mencari lokasi bertelur. Kami menari dan tarian ini menjadi salah satu tarian
yang disukai anak-anak.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt 18pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pada saat saya sakit saat ini, saya menarikan kembali
tarian kura-kura. Perbedaannya sangat terasa. Sekarang saya merasakan benar-benar
seperti mama kura-kura. Gerakan lambat melewati goncangan ombak sambil terus
bergerak ke arah pantai mencari tempat aman untuk menetaskan telur-telur
menjadi tanda tentang situasi saya saat ini. Saya bergerak pelan untuk terus
menulis karena dalam cara yang aman inilah saya menulis dengan bimbingan Tuhan
untuk menyuarakan penderitaan dari sesama warganegara NKRI di Papua terhadap
kekerasan yang terjadi selama ini kepada mereka.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 10pt 18pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Saya tuangkan imajinasi saya tentang mama kura-kura
yang membawa globe di punggungnya bergerak sambil menebarkan perdamaian.
Mukanya yang bahagia merupakan anugerah dari Tuhan sehingga tanggungjawab
menebarkan perdamaian dilakukan dengan sukacita yang gemilang tanpa rasa lelah.
Ketika mama kura-kura melewati setiap daerah, seolah-olah seluruh alam semesta
dengan warna-warna yang indah dan cerah menyambutnya. Matahari dan bulan keluar
menemaninya. Perdamaian disambut dan diterima sebagai kekuatan dalam diri
sendiri, karena dari sini, pendamaian dalam Tuhan bisa menolong saya untuk
terus menulis dan bergerak dengan bimbinganNya untuk menyuarakan keadilan dan
hidup yang rukun di antara sesama warganegara dan bangsa di seluruh dunia. <o:p></o:p></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-50910884224281068432013-12-26T21:35:00.001-08:002013-12-26T22:47:40.981-08:00Hadiah Natal, Mengenal Bonnie Lewkowicz dan Paul Church<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Hadiah Natal, Mengenal Bonnie Lewkowicz dan Paul Church<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Oleh Farsijana Adeney-Risakotta<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Besok kami kembali ke Boston. Natal mengizinkan saya berbagi
kebahagiaan bersama dengan keluarga di Berkeley. Selama 10 hari kami bisa
memperbaharui tali persaudaraan di antara keluarga. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Suami saya dipanggil grandpanesia oleh
cucu-cucunya. Menghabiskan waktu bersama mereka dan anak-anak adalah berkat.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Berkat lain yang saya ingin tulis adalah tentang Bonnie.
Bonnie dan Paul adalah tetangga dari Rina dan Glen di Berkeley. Saya menulis
artikel ini di rumah Bonnie yang mengundang kami tinggal dengan mereka selama
kami di Berkeley pada saat merayakan Natal. Rumah mereka saling bersebelahan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Saya ingat pada bulan September 2011 ketika ibunda dari
suami saya meninggal, Bonnie memberikan kue yang saya kemudian membuatnya di
Indonesia. Kue itu dibuat dari apel, yang dicampur dengan kayu manis. Tetapi
kue ini bukan applie pie melainkan Jewish apple tart. Campuran kue menggunakan
orange juice dan potongan walnut. Ketika kue ini dimasak, dapur saya berbau
enak sekali. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Saya buat kue ini untuk
acara-acara besar di rumah saya di Yogyakarta atau diberikan sebagai hadiah. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Bonnie seorang Yahudi yang hidup berdampingan dengan
keluarga Kristiani, Rina dan Glen. Saya pernah diajak untuk mendengar paduan
suara dari kelompok Bonnie, terdiri dari orang-orang Yahudi yang sedang <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>melakukan gladik resiki <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebelum mereka tampil pada acara panggung
gembira di musim panas di Solano, California. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Musiknya sangat gembira, sehingga orang-orang yang menyanyi
bisa menari-nari juga sekaligus. Saya pada waktu itu tidak bisa memenuhi
undangan Bonnie untuk menonton mereka bernyanyi. Setiap tahun di Berkeley,
selama musim panas ada banyak kegiatan untuk masyarakat umum, di taman-taman
dan juga di beberapa pusat pertokoan di sepanjang jalan. Salah satu yang paling saya sukai adalah
Solana Stroll Street Festival.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pada
festival ini, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>orang-orang bisa menari,
menyanyi sambil makan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Suami dan saya
pernah menari dengan kelompok Swing pada suatu saat jalan-jalan menikmati
festival di Solano. </span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tetapi suatu waktu, sesudah ibunda Ruth dimakamkan, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>saya menghabiskan waktu seharian dengan Bonnie
ke pasar petani yang <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengambil lokasi di
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tengah kota Berkeley, CA. Saya sangat
bahagia belajar tentang gerakan petani dan tanggungjawab masyarakat untuk
melindungi tanaman dan produksi lokal yang dihasilkan dari petani di sekitar
Berkeley. Di pasar ini, pengunjung bisa beli keju yang enak, dengan berbagai
campuran eksotik yang tidak pernah dijual di supermarket. Kami juga bisa
merasakan berbagai makanan yang dijual murah, oleh orang-orang yang berasal
dari berbagai dunia. Saya ingat menikmati seorang musisi perempuan bermain
biola di sini.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Berkeley dan masyarakatnya, sangat khusus. Boston dikatakan
Berkeleynya di pantai timur Amerika Serikat. Tapi keduanya punya keindahan dan
kekuatan sendiri. Di Berkeley ada banyak hal yang kuat muncul dari masyarakat
sebagai suatu gerakan sebelum menyebarkan ke seluruh Amerika Serikat. Gerakan
yang paling berhasil adalah gerakan aksesitas kepada anggota masyarakat yang
difabel. Bonnie dan suami, Paul adalah pengerak yang sangat militan untuk
menegakkan hak-hak anggota masyarakat yang difabel.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Paul yang segera akan pensiun bekerja di pemerintah kota
khusus mengatur kebijakan yang terkait dengan disabilitas. Mereka membuat
jalan-jalan untuk memberikan akses kepada anggota masyarakat yang difabel.
Rumah Bonnie dan Paul terletak di bukit kecil di bagian selatan dari kota
Berkeley. Dari sini, kami ke pusat kota. Saya berjalan kira-kira 25 menit dan
Bonnie mengendarai kursi rodanya tanpa ada penghalang. Seluruh kota Berkeley
mempunyai akses kepada kursi roda. Ramp ke dalam ruang-ruangan untuk masuk ke
semua bangun publik harus dibuat sehingga anggota masyarakat difabel juga bisa
mendapat kesempatan untuk menghadiri kuliah, berbelanja, ke rumah sakit dll
sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Lebih
mengagumkan lagi, adalah Bonnie telah menulis beberapa buku tentang aksesitas
untuk difabel ke taman-taman kota atau juga taman nasional sehingga mereka bisa
menikmati alam. Untuk sahabat-sahabat yang ingin melihat bukunya, Bonnie
memberikan link sehingga bisa diakses gratis. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Courier New"; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
</span><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Courier New"; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><a href="http://www.wheelingcalscoast.org/download/A-Wheelchair_Riders_Guide-San_Francisco_Bay_and_Nearby_Coast.pdf" target="_blank"><span style="color: blue;">http://www.wheelingcalscoast.org/download/A-Wheelchair_Riders_Guide-San_Francisco_Bay_and_Nearby_Coast.pdf</span></a></span><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Saya bercerita kepada Bonnie tentang pengalaman mistis
melihat bulan dikelilingi leh lingkaran biru. Ketika itu kami sedang berkemah
di Grand Teton, Wyoming yaitu suatu taman nasional dengan pemandangan menghadap gunung
yang berbentuk payudara perempuan. Karena itu disebut dalam bahasa Perancis
oleh seorang ekspedisi dari Prancis dengan sebutan Grand Teton. Kami berkemah
dekat danau dengna pemandangan ke Grand Teton. Malam terakhir kami di sana,
ketika semua sedang tidur, saya sesudah api unggun mati, pindah ke dalam mobil
untuk menonton bintang-bintang. Saya kaget karena ternyata selama lebih dari
dua jam saya lihat dengan sangat dekat bulan yang dikelilingi cahaya biru. Saya
mengucak mata karena tidak percaya. Bulan itu masih di sana dalam lingkaran
biru.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Bonnie mengatakan kepada saya apakah pernah mendengar <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lagu <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“Ones
in blue moon”, yang berarti sesuatu yang tidak biasa terjadi dalam hidup tetapi
memang itu terjadi. Kami bercerita tentang banyak hal yang terjadi dalam hidup
kami. Bonnie melakukan banyak hal untuk membela orang-orang difabel.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ia juga menunjukkan tentang kerjanya untuk menguji
diskriminasi kebijakan pembangunan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>kepada orang-orang difabel. Hanya orang-orang difabel yang bisa
memperjuangkan hak-haknya. Tujuannya supaya masyarakat memberikan penghormatan
kepada mereka yang difabel.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Bonnie bisa mengendarai kendaraannya tanpa harus dibantu
oleh siapapun. Kursi rodanya masuk ke dalam mobil dan ia duduk dibelakang stir
dengan sangat percaya diri. Suatu malam Bonnie mengatakan akan ke pesta seorang
temannya, dan ia memutuskan menggunakan mobil. Tetapi sehari-hari, Bonnie cukup
puas mengendarai kursi rodanya ke mana-mana di seluruh kota Berkeley. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Ketika kami baru bertemu kembali, saya ingin mencium pipinya. Tetapi
Bonnie katakan, ia bisa menaikan kursi rodanya supaya saya tidak harus
membungkuk karena sedang memakai body brace. Bonnie juga memasak sendiri
makanannya. Saya sangat kagum dengan keahliannya memasak termasuk membuat kue
bronies yang dibagikan kepada Rina, ketika kami baru tiba. Memasak sama indahnya dengan menulis, begitu yang dikatakan Bonnie.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgANHhB3C8Av4zIOdDzf0KJPQea6R9An3OgHxdWOb7BlrLAADC-_7CpI4zXq-Tkk014qOpIzaEiDIXthmzxAxzfIuzFnE2XytkQvs_iCfUeVZXn0_BL3oCSLTVwInTzTaQOpHY8Yrzh8YY/s1600/20131223_101838.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgANHhB3C8Av4zIOdDzf0KJPQea6R9An3OgHxdWOb7BlrLAADC-_7CpI4zXq-Tkk014qOpIzaEiDIXthmzxAxzfIuzFnE2XytkQvs_iCfUeVZXn0_BL3oCSLTVwInTzTaQOpHY8Yrzh8YY/s320/20131223_101838.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> Bonnie sedang memasak </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Saya sudah ke rumah Bonnie sebelum Rina meminta Bonnie
menerima kami di rumahnya karena rumah mereka terlalu padat dengan tamu lainnya.
Ketika kami datang, suami saya yang belum pernah ke rumah Bonnie sangat
terkagum-kagum dengan pilihan barang-barang seni yang diletakkan di rumahnya.
Bonnie dan Paul punya jiwa seni yang tinggi.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Di kamar yang kami tempati ada tujuh bebek yang dibuat dari
kayu. Ayah Paul seorang seniman kayu. Saya katakan kepada mereka bahwa itulah
nasib saya bisa tinggal bersama bebek-bebek. Untuk hadiah Natal saya melukis
kelinci dan kaktus kepada mereka. Mengapa kaktus dengan pemandangan salju?
Depan rumah mereka ada kaktus. Tetapi saya tidak tahu bahwa mereka suka
kelinci. Ini hanya perasaan saya saja. Kemudian saya melukis kelinci. Mereka
sangat suka sekali. Ternyata di kamar yang kami tempat ada satu patung keramik terbuat berbentuk kelinci. Bonnie senang bahwa saya melukis kelinci sekalipun
tidak lihat ada kelinci yang tersembunyi di sudut ruang dari kamar tidur yang
kami sedang tempati. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span class="hps"><span style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Pada sore hari</span></span><span style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> <span class="hps">sebelum</span> <span class="hps">malam</span> <span class="hps">pada</span> <span class="hps">malam Natal</span>, sekitar <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>jam<span class="hps">14:00</span>, <span class="hps">Bonnie</span> <span class="hps">sedang mencari</span> suami saya, pak
Bernie <span class="hps">untuk mengundang</span> <span class="hps">ke pertemuan</span>
<span class="hps">tetangga</span> <span class="hps">yang sedang menyiapkan</span> <span class="hps">lilin</span> <span class="hps">yang disebut</span> <span class="hps">"</span>luminaria"
<span class="hps">di sepanjang</span> <span class="hps">trotoar di kampungnya</span>.
<span class="hps">Saya sangat senang</span> <span class="hps">untuk pergi dengan</span>
<span class="hps">Bonnie</span> <span class="hps">karena suami saya</span> <span class="hps">tidak ada di rumah</span> <span class="hps">pada saat itu</span>. <span class="hps">Pada pertemuan tersebut</span> <span class="hps">saya bisa melihat</span>
<span class="hps">Bonnie</span>, <span class="hps">seorang Yahudi yang</span> <span class="hps">sangat lembut</span> <span class="hps">hidup</span> <span class="hps">bersama-sama</span>
<span class="hps">untuk membangun</span> <span class="hps">sebuah komunitas</span> <span class="hps">saling menghormati</span> <span class="hps">di lingkungannya</span> <span class="hps">dan</span> <span class="hps">Berkeley. <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtiUtPUQdXyWCLmHM2dRTHyX4IGj8wE8zSvp7BbLR6lNPwkYyBs32kZy2y8dmcN1eKgi3_Qd_lolTVe9l9aE4xFLTqXiNeolJAwic7iDC1UAycVhLvEUHLalm2ZlynmTEj9iydGIi2E1Y/s1600/20131224_151606.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtiUtPUQdXyWCLmHM2dRTHyX4IGj8wE8zSvp7BbLR6lNPwkYyBs32kZy2y8dmcN1eKgi3_Qd_lolTVe9l9aE4xFLTqXiNeolJAwic7iDC1UAycVhLvEUHLalm2ZlynmTEj9iydGIi2E1Y/s320/20131224_151606.jpg" width="180" /></a></div>
<br />
<br />
Bonnie sedang membantu membawa tas luminaria keliling <br />
kampungnya Berkeley <br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span class="hps"><span style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Bahkan</span></span><span style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> <span class="hps">cahaya lilin</span> <span class="hps">kecil</span>
<span class="hps">akan terus</span> <span class="hps">bersinar</span> <span class="hps">sebagai kekuatan</span> <span class="hps">yang ada di</span> <span class="hps">Bonnie</span>. <span class="hps">Terima kasih</span> <span class="hps">Bonnie</span>
<span class="hps">dan</span> <span class="hps">Paul</span> <span class="hps">untuk
berbagi</span> <span class="hps">hadiah Natal</span> <span class="hps">dengan saya</span>
<span class="hps">sehingga saya bisa</span> <span class="hps">berbagi dengan</span>
<span class="hps">teman-teman saya</span> <span class="hps">di</span> <span class="hps">Indonesia</span> <span class="hps">dan</span> <span class="hps">di
mana-mana</span> <span class="hps">di dunia.</span> Saya<span class="hps"> sedang
menunggu</span> <span class="hps">Bonnie</span> <span class="hps">dan</span> <span class="hps">Paul</span> <span class="hps">untuk melakukan perjalanan ke</span> <span class="hps">Indonesia</span>, <span class="hps">karena</span> <span class="hps">di
rumah kami</span>, <span class="hps">kami membuat</span> <span class="hps">jalan
untuk kursi roda</span> <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa <span class="hps"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>masuk</span> <span class="hps">ke
rumah kami</span>. <span class="hps">Juga</span> <span class="hps">akses</span> <span class="hps">untuk kursi roda</span> sudah mulai terlihat <span class="hps">di
jalan-jalan</span> <span class="hps">kota</span> <span class="hps">di</span> <span class="hps">Yogyakarta</span>. <span class="hps">Hidupmu <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>adalah</span> <span class="hps">sebuah</span> <span class="hps">kegembiraan</span> <span class="hps">yang selalu</span> <span class="hps">berbagi dengan orang lain</span> <span class="hps">sehingga</span> <span class="hps">cinta</span> <span class="hps">selalu</span> <span class="hps">baru
setiap</span> <span class="hps">hari. Silahkan melihat website Bonnie dengan gerakan komunitas difabel yang berjalan di seluruh California dan juga di seluruh dunia</span>.</span><span style="font-family: Calibri;"> <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Courier New"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Access Northern California - <a href="http://accessnca.org/" target="_blank"><span style="color: blue;">http://accessnca.org/</span></a></span><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> dan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Courier New"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Wheeling California's Coast - <a href="http://www.wheelingcalscoast.org/" target="_blank"><span style="color: blue;">http://www.wheelingcalscoast.org/</span></a></span><span style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<span class="hps"><span style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Saya menulis untuk</span></span><span style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"> <span class="hps">mengucapkan terima kasih kepada</span>
<span class="hps">Bonnie</span>, <span class="hps">teman saya yang</span> <span class="hps">memungkinkan saya untuk</span> <span class="hps">tinggal bersama dia</span>
<span class="hps">dan suaminya</span> <span class="hps">untuk belajar tentang</span>
<span class="hps">bagaimana mereka hidup</span> <span class="hps">dengan banyak</span>
<span class="hps">rahmat</span>, cinta dan kasih <span class="hps">untuk berbagi</span>
<span class="hps">dengan orang-orang</span>. <span class="hps">Bonnie</span> <span class="hps">juga</span> <span class="hps">seorang penari</span> <span class="hps">yang
menciptakan</span> <span class="hps">sebuah perusahaan</span> <span class="hps">menari</span>
<span class="hps">untuk melayani</span> <span class="hps">komunitas besar</span> <span class="hps">di sekelilingnya</span>. <span class="hps">Di</span> <span class="hps">ruang
kami</span> <span class="hps">tidur</span>, kami <span class="hps">mengatur meja</span> <span class="hps">di mana</span> <span class="hps">saya
bisa mengetik</span> <span class="hps">dan melukis<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sambil duduk</span> <span class="hps">di</span>
<span class="hps">kursi roda</span> <span class="hps">nya</span>. <span class="hps">Dia</span>
<span class="hps">menggunakan kursi roda</span> <span class="hps">ini</span> <span class="hps">untuk menari</span>.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pada
profil Axis Dance Company akan terlihat Bonnie dengan kursi rodanya sedang
menari (</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Courier New"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><a href="http://www.axisdance.org/" target="_blank"><span style="color: blue;">http://www.axisdance.org</span></a></span><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">)</span><span style="color: #222222; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br />
<br />
<span class="hps">Bonnie menjadi difabel </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span class="hps">ketika dia berumur</span> <span class="hps">15</span> <span class="hps">tahun setelah</span> <span class="hps">mobil
hancur yang</span> <span class="hps">mematahkan</span> <span class="hps">lehernya</span>.
<span class="hps">Suaminya</span>, <span class="hps">Paulus juga</span> <span class="hps">mengalami kecelakaan mobil</span> sehingga melumpuhkannya. <span class="hps">Jadi mereka</span> <span class="hps">setuju bahwa</span> <span class="hps">Allah</span> <span class="hps">memiliki rencana</span> <span class="hps">bagi
kami karena kami</span> <span class="hps">keluar</span> <span class="hps">dari</span>
<span class="hps">kecelakaan</span> <span class="hps">mobil kami di</span> <span class="hps">Ventura</span> <span class="hps">tanpa</span> <span class="hps"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kesakitan yang fatal pada</span> <span class="hps">tubuh kami</span>. <span class="hps">Saya</span> <span class="hps">berterima
kasih kepada Tuhan</span> <span class="hps">untuk memiliki kesempatan</span> bisa
<span class="hps">menulis tentang</span> <span class="hps">kisah</span> <span class="hps">Bonnie</span> <span class="hps">seseorang</span> <span class="hps">bertahan
hidup</span> <span class="hps">yang terus</span> <span class="hps">berbagi semangatnya</span>
<span class="hps">kepada orang lain</span>. <span class="hps">Semuanya</span> <span class="hps">memiliki</span> <span class="hps">waktu sendiri</span> <span class="hps">dan</span>
<span class="hps">sekarang saatnya</span> <span class="hps">saya</span> <span class="hps">untuk mempublikasikan</span> <span class="hps">cerita ini</span> <span class="hps">untuk memperkuat</span> <span class="hps">semua</span> <span class="hps">orang
di seluruh dunia</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-2340431453819416532013-12-24T14:56:00.004-08:002013-12-24T15:00:57.383-08:00Yesus Kristus dalam refleksi Palestina dan Papua untuk berkat Natal bagi perdamaian di dunia!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Yesus Kristus dalam refleksi Palestina dan Papua untuk
berkat Natal bagi perdamaian di dunia!<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Oleh Farsijana Adeney-Risakotta<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Natal tahun ini sangat istimewa kepada saya. Natal berarti
lahir. Kata Natal masuk dalam bahasa Indonesia melalui bahasa Portugis yang
berarti lahir. Kata Natal berakar pada bahasa Latin, Dieas Natalis yang juga
digunakan dalam bahasa Indonesia pada saat pelaksanaan hari kelahiran suatu
universitas, disebut merayakan Dies Natalis. Istilah Natal dalam bahasa
Inggeris, Christmas berakar pada bahasa Inggeris kuno yaitu Cristesmaesse<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yaitu ibadah yang dilakukan oleh gereja untuk
merayakan hari kelahiran Yesus Kristus. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Hari Natal adalah hari istimewa buat umat Kristian di
seluruh dunia. Pada hari ini, seluruh kemegahan kemanusiaan manusia seolah-olah
tidak bermakna apa-apa. Makanan enak yang disiapkan oleh keluarga, yang
ditawarkan oleh restoran terkenal termasuk perayaan di hotel-hotel seolah-olah
hambar. Musik-musik yang bernyanyi di konser-konser termasuk di gereja-gereja
seolah-olah belum memberikan kelegaan kepada manusia.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Semuanya menjadi sia-sia apabila perayaan itu
tidak menggetarkan dengan sejarah kehidupan manusia sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Di Indonesia, gereja yang paling penuh adalah pada saat
Natal. Selain Natal, umat Kristiani juga berbondong-bondong menghadiri
kebaktian Paskah. Tetapi Natal sangat penting karena pada saat itu, setiap
orang dihadapkan kepada kelahiran dirinya sendiri. Siapapun manusia, apapun
latar belakangnya, dengan aliran agama yang berbeda, keyakinan ideologi yang
bertentangan dari arus utama masyarakat, ketika diperhadapkan pada pusat
dirinya, pertanyaan yang sering muncul adalah apa tujuan kelahiran saya?<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Natal mengingatkan tentang tujuan kelahiran umat manusia.
Kelahiran Yesus Kristus, sebagai bayi yang kudus dianugerahkan oleh Allah,
kepada manusia supaya dari sini manusia bisa menggambarkan berulang-ulang kali
perjalanan kehidupannya sendiri di muka bumi. Sejak menjadi bayi, Yesus Kristus
telah berhadapan dengan tragedi, dilahirkan di kandang binatang sebagaimana
dipahami oleh tradisi Kristiani. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tradisi Islam menuliskan dalam kitab Maryam,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Isa Al-Masih dilahirkan di bawah pohon palem,
bayi yang kuat ini dilahirkan dari perempuan suci, yang kuat, Maryam. Hanya ibu
Maryam dengan bayi Isa Al-Masih terbaring tanpa tanda-tanda kemegahan seperti
digambarkan pada Alkitab di mana ada orang-orang Majus, yang datang membawa
persembahan sebagai tanda penghormatan kepada bayi Kristus yaitu sang Raja
Penyelamat dunia.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Ketika semua kekuasaan dan kekuatan manusia tidak berarti
sama sekali, di sanalah kemahakuasaan Allah menjadi sangat kuat.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Baik tradisi Kristiani dan tradisi Islam
menggambarkan tentang penyertaan Allah kepada ibu Maryam. Maryam dalam tradisi
Kristiani menyanyikan berita sukacita tentang misi Allah dalam tubuhnya yang tanpa
mempunyai seorang suami akan melahirkan seorang bayi kudus, yang diberikan nama
Yesus Kristus.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Maryam bernyanyi
memuliakan kebesaran Allah, menuturkan kemegahan semesta raya. Kemuliaan Allah
yang tidak tertandingi sedang dilakukan kepada dirinya, seorang perempuan,
Maryam untuk membawa perdamaian kepada dunia ini.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Perdamaian menjadi berita yang sangat penting dari Allah
kepada umat manusia. Ribuan tahun, puluhan ribu tahun, milyaran tahun,
perdamaian menjadi pergumulan manusia. Manusia harus berlayar bahwa dirinya
adalah ciptaan Allah yang memiliki hati Allah sehingga bisa berhenti untuk
mengagumi keluarbiasaan langit, kengerian alam di bawah tanah, keindahan bulan
dan bintang dan kekuatan teriknya mentari. Di bawah salju yang tebal,
menguapkan panas tanah sehingga burung-burung dengan kaki-kaki mungil bisa
berlari-lari.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Untuk Natal tahun ini saya melukis kartu-kartu Natal untuk
merayakan sukacita saya. Kartu-kartu ini saya akan kirimkan kepada berbagai
orang, mereka yang mendoakan saya ketika kecelakaan kenderaan menimpa pada kami
sehingga tulang belakang saya patah. Kartu Natal pertama yang saya lukiskan
adalah burung kardinal di atas pohon yang ditutupi salju. Salju juga menutupi
tanah. Sesudah saya diberikan body brace untuk melindungi penguatan T-11 dan
L-4, tulang belakang yang dikatakan oleh dokter tidak bisa lagi bertumbuh
kecuali otot-ototnya dikuatkan untuk mendukung posturnya yang tegak, saya hanya
bisa menulis.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pada ruang kerja saya
terpampang pemandangan kebun belakang dari rumah kami di Boston. Di sinilah
saya mengamati burung-burung kecil, termasuk kardinal yang indah dengan warna
merahnya yang kuat di antara salju memutih yang berkilauan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Burung-burung kecil yang kuat, kemanakah mereka berumah
ketika badai salju datang?<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Saya selalu
melihat-lihat mencari tahu kemanakah burung-burung kecil ketika potong-potongan
salju seperti kapas dari yang kecil makin membesar menutupi tanah.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Saya pergi tidur sesudah malam turun dan
salju masih jatuh. Pagi-pagi saya bangun membuka jendela kamar ingin melihat
salju segar yang halus di tangan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hati
saya bersorak, burung-burung kecil seperti sedang menunggu saya. Mereka sudah
lebih dulu memuliakan Allah sang Pencipta. Bersiulanlah mereka, burung-burung
kecil yang saya terus gambarkan dalam hati sampai saya melukis setiap garisan
membentuk rupa mereka. Burung-burung kecil adalah bukti penyertaan Tuhan kepada
saya.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgePSclQBy0GvNbWeZSIlfZhYkJBRyPNBtcna0EvzXRG2bJdg8vBp0Q5o2pFw3cnEiYJlwhE4o2KuhvEN8CD2dkp7up4bJhmjRkAUpnujqI3AbIF9pWZahXg9LhROcoxXtIaVbkpBbNzfA/s1600/2013-12-18+14.49.25.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgePSclQBy0GvNbWeZSIlfZhYkJBRyPNBtcna0EvzXRG2bJdg8vBp0Q5o2pFw3cnEiYJlwhE4o2KuhvEN8CD2dkp7up4bJhmjRkAUpnujqI3AbIF9pWZahXg9LhROcoxXtIaVbkpBbNzfA/s320/2013-12-18+14.49.25.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> Lukisan saya: Burung kardinal dan salju</o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Bayi Yesus Kristus adalah tanda kesucian yang diperlukan
oleh umat manusia untuk mengisi hati mereka. Kesakitan yang dirasakan oleh
manusia, hanya bisa disembuhkan dalam cinta kasih Yesus Kristus. Saya ingat doa
dari Amelia Jigabalom, seorang tokoh perempuan yang berjuang untuk keadilan di
Papua. Amelia Jigabalom dan semua orang Papua mendapatkan kekuatan dari Yesus
Kristus yang adalah prajurit kepada mereka. Yesus Kristus menjadi penegakan
keadilan dan kebenaran untuk mereka terus berjuang menegakkan keadilan dan
kebenaran. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tak berbeda dengan saudara-saudari di Palestina, mereka juga
mendapatkan kekuatan dari Yesus Kristus. Pagi ini, saya membaca dari koran
Israel, The Time of Isreal tentang artikel yang ditulis oleh Raphael Ahren.
Dalam artikel ini, Raphael Ahren mempertanyakan keabsahan sejarah karena
Atoritas Palestina, Presiden Mahmoud Abbas<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>mengklaim bahwa Yesus Kristus adalah seorang Palestina. Raphael Ahren
mengatakan bahwa Presiden Mahmoud Abbas tidak mengerti sejarah Yesus Kristus
yang sebenarnya adalah seorang Yahudi.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Presiden Mahmoud Abbas mengatakan Yesus Kristus seorang Palestina, untuk
menjelaskan bahwa Israel menjadi penyebab pengusiran orang Kristen, yaitu orang
Palestina dari tanah suci, Yerusalem. Raphael Ahren mengatakan bahwa Palestina
sedang menulis kembali sejarah Yesus Kristus. Untuk mengingatkan Presiden
Mahmoud Abbas, Raphael Ahren menulis judul artikelnya “Israel to Abbas: No,
Jesus was not a Palestinian”.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sambil
mengejek, Ahren mengatakan bahwa Presiden Abbas mungkin ingin pelukan dari
Santa Klaus karena kesalahan yang dilakukannya itu.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Link: <a href="http://www.timesofisrael.com/israel-pans-outrageous-rewriting-of-christian-by-abbas"><span style="color: blue;">http://www.timesofisrael.com/israel-pans-outrageous-rewriting-of-christian-by-abbas</span></a><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Sehari sebelum Natal 2013, Presiden Abbas mengatakan Yesus
Kristus adalah seorang Palestina, sama saja dengan para pejuang Papua yang juga
menganggap Yesus Kristus adalah orang Papua, seorang prajurit.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Yesus Kristus bagian dari sejarah Islam
maupun Kristiani yang membawa kabar perdamaian kepada mereka yang lemah, tidak
berkuasa. Orang-orang yang terpinggir, mereka yang memperjuangkan keadilan
untuk mendapat hak-hak dasar kehidupan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>yang dihilang oleh yang berkuasa. Mereka mendapatkan kekuatan dari Yesus
Kristus, sang bayi yang sejak lahir sudah menghadapi tragedi yang darinya
kehidupan benar dan utuh dibangun sendiri oleh Allah, sang Pemilik hidup
sehingga Yesus Kristus bisa melayani dan melakukan keajaiban dalam dunia yang
tidak adil. Dunia sekarang kehilangan maknanya apabila tidak melihat kerja
Allah yang tetap menguatkan mereka yang lemah, tidak berdaya oleh kekuasaan
yang lebih besar dari dirinya.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Saya menulis untuk menguatkan diri sendiri yang sedang
dibalut oleh perisai, dan bersyukur karena kekuatan Yesus Kristus berada
bersama-sama dengan saudara-saudari saya di Papua maupun saudara-i saya di
Palestina. Ketika tangan kanan saya dibalut gibs karena sikunya bergeser, saya
melukis tentang perdamaian di Gaza. Lukisan itu sangat mengharukan hati saya,
karena saya seperti mendapat penerangan mendalam tentang kesuciaan dari tanah
suci yang menjadi sumber penderitaan manusia. Saya melukis sambil meneteskan
airmata saya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dalam bayangan saya, saya
melihat di bawah tanah tidak ada batas-batas yang dibuat oleh manusia di atas
tanah. Di bawah tanah dan di atas langit hanya ada kesucian, kekudusan yang
diperlukan oleh manusia untuk hidup di dunia ini. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Untuk merayakan Natal tahun 2013, saya ingin menunjukkan
lukisan berjudul “Tuhan berdamai di Gaza, Palestina!”. Lukisan ini bersama
dengan lukisan, foto, patung, dan tulisan kritik di pamerkan di Bentara Budaya
Yogyakarta pada bulan Mei 2013. Lukisan ini adalah visualisasi dari puisi saya.
Saya hadirkan baik puisi maupun foto dari lukisan saya dengan judul Tuhan
berdamai di Gaza, Palestina!<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Aksesitas ke puisi Tuhan berdamai di Gaza, Palestina! dipublikasikan
di blog “Indonesiaku Indonesiamu Indonesia untuk semua” pada tanggal 18 November
2012, yang bisa dilihat pada
<a href="http://farsijanaindonesiauntuksemua.blogspot.com/2012/11/tuhan-berdamai-di-gaza.html">http://farsijanaindonesiauntuksemua.blogspot.com/2012/11/tuhan-berdamai-di-gaza.html</a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span> </div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Saya salinkan kembali:<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tuhan berdamai di Gaza, Palestina!<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="color: #585858; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Hujan lebat semalam<br />
sunyi senyap<br />
semua makhluk terlelap<br />
senapas Sang Pencipta<br />
bersama merebah<br />
saling menjagai<br />
<br />
Tuhan, Engkaukah di sana<br />
berbaring dengan<br />
anak-anak<br />
di Gaza <br />
bersisian dengan<br />
perempuan <br />
diTimur Tengah<br />
Tuhan, Engkaukah di sana<br />
dengan Palestina<br />
<br />
Menjelang subuh<br />
suara adzan <br />
menjagai saya<br />
di sini<br />
mengingat <br />
berita perang<br />
di Gaza<br />
dalam doa <br />
saya menyebut namaMu<br />
Tuhan, Engkau di sana<br />
senapas dengan mereka!<br />
<br />
Hujan mereda<br />
tanah masih basah<br />
laron beterbangan<br />
sekali hidup<br />
sesudah musim berganti<br />
laron rapuh<br />
sayap patah<br />
sebelum lemas<br />
lenyap<br />
tak membekas<br />
<br />
Tuhan, Engkaukah di sana<br />
menitiskan<br />
cinta kasih<br />
melembutkan hati<br />
semua makhluk <br />
hidup saling menjagai<br />
<br />
Seperti laron<br />
beterbangan ke arah jalanan<br />
mendarat kemudian tergilas<br />
seperti manusia<br />
berlarian menghindari diri<br />
dari serangan<br />
senjata modern<br />
mereka sudah hilang<br />
sebelum tiba di tempat aman<br />
<br />
Saya bisa apa untuk<br />
mereka<br />
Palestina<br />
kecuali menulis puisi<br />
meneguhkan jiwa<br />
segeralah<br />
Tuhan, ku mohon <br />
hentikanlah perang di sana<br />
bukankah Engkaupun<br />
ingin damai?<br />
<br />
Terima kasih Tuhan!</span><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Sedangkan lukisan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>saya berjudul “Tuhan berdamai di Gaza,
Palestina!” yang merupakan visualisasi dari puisi <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan judul yang sama bisa dilihat pada <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>link
<a href="http://www.pinterest.com/pin/535083999447586878/">http://www.pinterest.com/pin/535083999447586878/</a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span> </div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Dunia memerlukan perdamaian sehingga semua umat beragama,
dengan berbagai manusia lain yang hanya mempercayai nilai-nilai humanis juga
bisa hidup secara damai. Inilah harapan Natal untuk suatu kelahiran yang
memberikan resolusi bagi perjalanan tahun baru yang semua orang sedang
menghadapinya. Resolusi Tahun Baru adalah menjadikan bumi ini perdamaian untuk
sesama, terutama menghentikan perang yang menyebabkan orang-orang kecil seperti
di Papua dan Palestina mengalami penderitaan. Natal membawa pemerintah yang
berkuasa seperti di Israel dan di Indonesia untuk melakukan negosiasi dengan
Palestina dan Papua. Kiranya kekuatan damai Natal tahun 2013 memberikan
perdamaian di tahun 2014 untuk kita semua. <o:p></o:p></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-26572165974991110242013-12-23T17:59:00.000-08:002013-12-24T08:12:28.099-08:00Mengucapkan Selamat Natal, catatan untuk Umat Muslim di Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Mengucapkan Selamat Natal, catatan untuk Umat Muslim di
Indonesia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Oleh Farsijana Adeney-Risakotta<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"></span> </div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Saat ini sahabat-sahabat saya di Indonesia sedang
mendiskusikan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang pengucapan selamat
Natal kepada umat Kristiani.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Saya,
seorang Kristiani yang bekerja dengan sesama warganegara Indonesia, dengan
perempuan, pemuda, anak-anak, mereka dari berbagai kalangan. Kebahagiaan saya
adalah berbagi ilmu dan pendalaman keseharian hidup manusia di berbagai tempat
di mana saya berada. Saya menulis perjumpaan kebersehajaan sesama manusia,
dalam penceritaan melalui tuturan lisan maupun tulisan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Saya menghayati kehidupan orang-orang yang saya jumpai untuk
mengerti perjalanan pergolakan hidup mereka.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Saya terkagum-kagum menemukan kekuatan yang mengalir keluar dalam
tampilan diri setiap insan manusia. Kekuatan itu seperti napas, manusia
mengakarkan diri dalam kenapasan dengan Sang Pencipta. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Saya juga tersentuh karena dalam perjumpaan
itu, setiap sahabat tampil dengan ketulusan menghadirkan imannya untuk
menghidupkan persahabatan dan persaudaraan yang terbina sehari-hari.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Fatwa MUI terkait dengan larangan pengucapan selamat Natal
dirilis pada tahun 1984. Pada saat itu Ketua MUI adalah Buya Hamka. Sebelum
tahun 1984, tidak ada larangan pengucapan selamat Natal. Sebagai orang
beragama, penjelasan dari lembaga keagamaan seperti MUI diterima dalam
penghormatan karena memberikan tuntunan kepada umat Islam. Mengapa Fatwanya
baru muncul tahun 1984 sangat ditentukan oleh berbagai faktor diantaranya
pendalaman iman yang perlu diketahui oleh umat tentang ajaran Islam itu
sendiri? Tekanan kepada Fatwa adalah larangan untuk menghadiri ibadah Natal. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Pada perayaan Natal tahun 2012 saya diundang ke Gereja Kristen Jawa (GKJ)
di Kulon Progo. Saya sangat terharu ketika Sekretaris Bupati, seorang Muslim
menghadiri acara perayaan Natal yang dilakukan di gereja. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sebagai seorang Muslim, imannya sendiri yang
berakar pada Al-Qur’an menjadi dasarnya untuk merefleksikan pemahaman Islam
tentang Yesus Kristus.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Penguraian Al-Qur’an
dilakukan dengan sangat mendalam, sehingga saya merasa pada saat itu
sebenarnya, Natal sedang dirayakan baik oleh umat Kristiani maupun umat Muslim
yang selain pejabat pemerintah dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"></span><br />
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Perayaan yang indah, menyentuh hati nurani
yang mendalam bagi setiap insan manusia. Karena baik umat Kristiani dan Muslim sebenarnya merefleksikan tentang kesucian dari kelahiran bayi Yesus Kristus yang menginspirasikan komunitas mereka untuk hidup juga dalam kesucian dan ketulusan seperti seorang bayi kudus. Kedalaman iman tidak menjadi hambatan
untuk saling mengerti satu sama lain, bahkan sebagai jalan untuk saling
meneguhkan, malahan membawa pendamaian kepada mereka. Keluarga, tetangga, desa dan seluruh kabupaten bisa hidup rukun. </span><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Perbedaan Islam dan Kristen dan Yahudi dijelaskan dalam
Al-Qur’an (lihat Adeney-Risakotta, 2009). Islam mempercayai bahwa keajaiban
Allah dinyatakan pada pewahyuan FirmanNya dalam Al-Quran. Melalui nabi Muhammad
SAW, umat Muslim percaya, keselamatan Allah kepada manusia bisa digenapi. Nabi
Muhammad SAW dipercayai oleh Islam sebagai nabi terakhir.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sementara dalam kekristenan, Alkitab yang
diturunkan tidak menyebut tentang nabi Muhamaad SAW, karena memang pewahyuan
Alkitab terjadi lebih dulu dari Al-Qur’an. Penafsiran umat Muslim terhadap Alkitba menunjukkan tentang penubuatan nabi Muhammad SAW. Pembacaan yang sama juga dilakukan oleh umat Kristiani terhadap Kitab Suci Yahudi, yang ditafsirkan telah menubuatkan tentang Yesus Kristus. Tetapi umat Kristiani
mempercayai bahwa keajaiban Allah bukan pada Alkitab tetapi kepada Yesus
Kristus, yang kesuciannya melebihi manusia pertama, Adam, melaluinya
keselamatan Allah digenapi. Kesucian Kristus menyebabkan mujizat-mujizat
terjadi dan mujizat terbesar dari Allah kepada dunia ini adalah memberikan
Yesus Kristus, dilahirkan, melayani manusia, mati dan bangkit untuk membawa
keselamatan kepada umat manusia.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Ketika umat Kristiani merayakan Natal, umat Kristiani
merayakan kedatangan perdamaian Allah ke dalam dunia melalui kelahiran Yesus
Kristus.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Imanuel, berarti Allah beserta
kita, Allah yang menjadi manusia dan tinggal dalam cara manusia supaya
mengenalkan kepada manusia jalanNya kembali kepada Allah. Alkitab menggambarkan
kelahiran Yesus Kristus di dalam kandang binatang, ketika Maria dan tunangannya, Yusuf dalam
perjalanan untuk mengikuti sensus penduduk di Mesir. </span><br />
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"></span><br />
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Penggambaran Yesus yang jauh dari
kemegahan juga ditulis dalam Kitab Maryam dalam Al-Qur’an.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Yesus dilahirkan dari seorang perempuan yang
dipilih oleh Allah, perempuan kudus yang namanya menjadi salah satu kitab dalam
Al-Qur’an. Kedua Kitab Suci menggambarkan kelahiran Yesus Kristus yang jauh dalam cara normal umat manusia dilahirkan untuk menunjukkan kemahakuasaan dan keajaiban Allah yang berkuasa untuk memberikan hidup kepadaNya untuk membawa perdamaian di dalam dunia.</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Pelarangan Fatwa MUI didasarkan pada pewahyuan Al-Qur’an
yang mengakui Yesus Kristus sebagai nabi bukan sebagai Tuhan. Pelarangan Fatwa
MUI dilakukan untuk memelihara iman umat muslim sehingga tidak bertentangan
dengan ajaran Islam. Sekalipun, Al-Quran menurunkan wahyu yang sangat mirip
dengan Alkitab tentang bayi Isa Al-Masih yang dilahirkan dari seorang perawan
bernama Maryam dan adalah suci sehingga dalam kehidupannya di bumi banyak
melakukan mujizat-mujizat. Untuk mengerti lebih lanjut tentang Firman Allah
dalam Alkitab dan Al-Qur’an, terkait dengan Yesus Kristus, saya ingin
menghubungkan dengan artikel saya yang berjudul “Natal: Perbandingan
pemberitaan dalam Alkitab dan Alquran untuk analisis konspirasi Advent di
Amerika </span><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Serikat?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><a href="http://farsijanaindonesiauntuksemua.blogspot.com/2013/12/natal-perbandingan-pemberitaan-dalam.html">http://farsijanaindonesiauntuksemua.blogspot.com/2013/12/natal-perbandingan-pemberitaan-dalam.html</a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"></span> </div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Jadi sekarang apabila sahabat-sahabat Muslim menyampaikan
selamat Natal kepada sesama manusianya, saudara-i atau sahabat-sahabatnya, saya
pikir keputusan itu sudah dilakukan dengan pengertian yang sangat mendalam,
berakar pada Islam sendiri. Melalui Islam, Allah mewahyukan cinta kasihNya
kepada umat manusia untuk saling mengasihi, menghormati dan menguatkan dalam
jalan Allah. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Sehingga, pengucapan selamat Natal kepada umat Kristiani, menurut
saya, umat Muslim tidak akan mengurangi sedikitpun imannya kepada Allah seperti
yang diajarkan dalam Islam. Mengucapkan selamat Natal kepada sesama warganegara
di Indonesia, mereka yang beragama Kristiani, menurut saya sama seperti
Indonesia menerima keragamanan keagamaan, termasuk kekristenan menjadi bagian
dari mosaik keindahan penciptaan Allah seperti yang difirmankan dalam Al-Quran.
Adalah suatu kebahagiaan sesama umat beragama hidup dalam kerukunan untuk
mempraktek ajaran suci yang diturunkan Allah supaya manusia mengikutinya. <o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Seperti semua orang Kristiani, merayakan Natal
mengingatkan kami tentang kesucian dan kemanusiaan Yesus Kristus yang bersedia
hidup dalam penderitaan manusia supaya semakin banyak hikmat, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pertolongan dan anugerah Allah datang
menyelamatkanNya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sukacita dalam
perayaan Natal seringkali kemudian disamakan dengan acara pesta pora yang
menghentikan manusia pada titik kesenangan tanpa tanggungjawab kepada sesama
yang berkekurangan. Perayaan Natal adalah menghadirkan kembali mujizat Allah
yang bekerja menyembuhkan manusia, baik dalam keluarga, masyarakat maupun dalam
negara untuk membangun keadilan dan perdamaian sehingga semua orang mendapat
kesempatan mengalami sukacita sejati yang berada pada imannya kepada Allah. Selamat
merayakan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-32628839655543570072013-12-23T17:07:00.001-08:002013-12-23T17:07:32.773-08:00Natal: Perbandingan pemberitaan dalam Alkitab dan Alquran untuk analisis konspirasi Advent di Amerika Serikat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin: 3pt 0cm 9.6pt; mso-outline-level: 1;">
<b><span style="color: black; font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 18.0pt;">Natal: Perbandingan pemberitaan dalam Alkitab dan Alquran untuk analisis
konspirasi Advent di Amerika Serikat? </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Oleh Farsijana Adeney-Risakotta* </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
<br />
Sebelum perayaan Natal pada tanggal 25 Desember, umat Kristen di <br />
seluruh dunia mempersiapkan diri dalam masa yang disebut Advent. Kata <br />
Advent berasal dari bahasa Yunani yang berarti “kedatangan”. Masa <br />
advent dimulai pada awal bulan Desember, 24 hari sebelum hari Natal. <br />
Ada empat minggu masa advent dalam kalender gerejawi. Pada masa ini, <br />
umat Kristiani berkumpul untuk merenungkan kembali pemulihan jalan <br />
Allah ke dunia ini melalui kelahiran Yesus Kristus. <br />
<br />
Tradisi perayaan berbeda-beda sesuai dengan tempat, alam dan budaya di <br />
mana umat Kristiani hidup. Tetapi sifat utama masa advent adalah <br />
penghayatan dan ucapan syukur terhadap karya sukacita Allah dalam <br />
kelahiran Yesus Kristus. Tekanan terhadap karya sukacita Allah kepada <br />
dunia melalui kelahiran Yesus Kristus tidak saja dicatat dalam Alkitab <br />
tetapi juga ditulis sebagai wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW <br />
seperti tertulis dalam Alquran (Al. 3:45-48 ). Ada perbedaan cerita <br />
kelahiran Yesus dalam Alkitab dengan yang tertulis di Alquran. <br />
<br />
Cerita kelahiran Yesus dalam Alkitab dicatat pada keempat buku Injil <br />
(Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Keempat buku Injil ini juga <br />
memberikan tekanan yang berbeda-beda. Akan tetapi secara umum, ke empat <br />
kitab ini menuliskan kelahiran Yesus Kristus yang menekankan kronologis <br />
kelahiran Yesus. Persiapan kelahiran Yesus dimulai ketika malaikat <br />
bertemu dengan Zakariah, ayahanda calon bayi yang akan diberi nama <br />
Yohanes sebagai pembuka jalan untuk kedatangan Yesus. Malaikat kemudian <br />
bertemu dengan Maria untuk menjelaskan rencana Allah memilihnya sebagai <br />
ibu dari bayi suci yang akan diberikan nama Yesus. Malaikat juga <br />
bertemu dengan tunangan Maria, Yusuf, sang tukang kayu yang berencana <br />
untuk menyingkirkan Maria diam-diam karena didapatkan tunangannya <br />
hamil. Malaikat meminta Yusuf untuk menerima Maria yang sedang <br />
mengandung secara Roh Kudus bayi suci yang adalah anak Allah yang suci. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pada saat Yesus dilahirkan malaikat memberitahu berita gembira ini <br />
kepada para gembala di padang untuk segera pergi melihat bayi Yesus <br />
yang dilahirkan di kandang binatang pada suatu rumah di kota Betlehem. <br />
Tiga orang bijak Timur yaitu Balthazar, Melchior, dan Caspar, membaca <br />
tanda kelahiran Yesus melalui bintang Betlehem dan memohon penjelasan <br />
tentang kebenaran petunjuk bintang tersebut dari raja Herodes. Herodes <br />
kaget dan menjadi sangat marah sehingga memaklumkan pembunuhan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">s</span><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">emua anak-anak
bayi. Tetapi malaikat kembali datang dalam mimpi kepada </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Yusuf sehingg ia bisa
mengungsikan Maria dan bayi Yesus ke Mesir dari </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">upaya pembunuhan Herodus
terhadap anak-anak bayi. Sesudah Herodes</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> meninggal, malaikat kembali
mengunjungi Yusuf dalam mimpi ketika ia dan <br />
keluarganya masih di Mesir. Malaikat memberitahu bahwa Yusuf bisa <br />
membawa Maria dan bayi Yesus kembali ke kampung halamannya di Nazareth. <br />
<br />
Dalam Alquran cerita kelahiran Yesus atau Isa Al Masih dimulai dengan <br />
cerita tentang pengabulan doa Zakariah dan isterinya karena diusia <br />
udzur isterinya bisa hamil. Jahya (Johanes Pembaptis) dilahirkan <br />
sebagai jalan pembuka untuk kedatangan Yesus. Kemudian malaikat bertemu <br />
dengan Maria. Maria hanya satu-satunya perempuan yang namanya disebut <br />
dalam Alquran dan ada 30 Surah menyebut namanya (Ayub: 2007, 120). <br />
Hanya Maria yang namanya disebut lebih dari 30 Surah. Pertemuan <br />
malaikat dengan Maria adalah untuk menjelaskan bahwa ia akan menerima <br />
hadiah dari Allah yaitu bayi lelaki yang suci (Al. 19:19). Kata yang <br />
dipergunakan dalam Alquran adalah “ibn” (anak lelaki) . Tetapi Maria <br />
bertanya kepada malaikat bagaimanakah ia bisa mengandung karena ia <br />
belum bersuami (Al. 19:20). Pertanyaan Maria dijawab malaikat bahwa ia <br />
dipilih Allah menjadi pelayan Allah. Nama Yusuf, sang tukang kayu, <br />
suami Maria yang disebut dalam Alkitab tidak muncul dalam cerita <br />
Alquran. Pada saat Yesus dilahirkan, Maria menjauhkan diri dari kota <br />
dan melahirkan Yesus di bawah pohon palem. <br />
<br />
Perbedaan-perbedaan di antara cerita kelahiran Yesus dalam Alkitab dan <br />
di dalam Alquran terkait dengan pandangan-pandangan teologi dalam <br />
tradisi Kristiani dan Islam. Tradisi Kristiani percaya Yesus yang <br />
dilahirkan suci adalah inkarnasi Allah dalam hidup manusia. Mujizat <br />
kelahiran Yesus adalah tanda kepedulian Allah kepada dunia yang <br />
diciptakanNya. Kekuatan dan Roh Allah diteruskan dalam kehidupan Yesus <br />
melalui pelayananNya di dunia ini. Bagian dari penerusan Roh Allah <br />
dalam diri Yesus Kristus menyebabkan Yesus adalah bagian dari kekuatan <br />
dan Roh Allah itu sendiri. <br />
<br />
Tanpa mengurangi penghormatan kepada Yesus, Islam memandang Yesus <br />
Kristus sebagai seorang nabi. Penciptaan Yesus identik dengan Adam , <br />
manusia pertama yang diciptakan Allah. Islam percaya bahwa Adam <br />
diciptakan dari debu dan Allah meniupkan napas kehidupannya sehingga ia <br />
hidup (Al. 3:59). Sama seperti Adam, Yesus diciptakan melalui napas <br />
Allah. Pandangan penciptaan Adam yang diwahyukan dalam Alquran adalah <br />
juga pandangan yang tertulis dalam kitab Yahudi (Tanakh) yang juga <br />
diakui dalam tradisi Kristiani sebagai Alkitab Perjanjian Lama. Dalam <br />
cara Allah menciptakan Yesus yang sama dengan cara penciptaan Adam, <br />
tetapi hanya Yesus yang suci, karena Ia tidak tergoda setan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Keistimewaan Yesus menunjukkan kedekatanNya dengan Allah. Karena itu <br />
Yesus menyembuhkan orang sakit dan melakukan banyak mujizat dalam <br />
pelayananNya di dunia (Al.3:49). Akan tetapi Islam memperingatkan bahwa <br />
menyembah Yesus yang sejajar dengan Allah adalah tanda penyembahan <br />
berhala. Alquran menggunakan kata “walad” yang berarti “keturunan”, <br />
“anak” untuk mengkritik tradisi Kristen yang mengangap Yesus adalah <br />
anak Allah (Ayub: 2007, 118). <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="background: whitesmoke; margin: 0cm 0cm 10pt; vertical-align: top;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Di tengah perbedaan-perbedaan pandangan yang ada dalam tradisi <br />
Kristiani dan Islam tentang dosa asal manusia, kematian dan kebangkitan <br />
Yesus, kesamaan dari cerita kelahiran Yesus yang nampak dalam kedua <br />
tradisi ini terkait dengan pertama, cerita tentang mujizat yang <br />
dilakukan Allah karena Ia adalah Allah, sang Pencipta. Kedua tradisi <br />
Kristen dan Islam mengakui Allah adalah Allah dan mujizat itu adalah <br />
sang bayi, Yesus Kristus. Kesamaan kedua, adanya pengakuan bahwa <br />
perempuan dipergunakan Allah, yaitu Maria, sebagai subyek untuk <br />
menerima sekaligus meneruskan mujizat yang diturunkan dari Allah <br />
sebagai bentuk dari karya suci Allah untuk memperbaharui perjanjian <br />
dengan manusia. <br style="mso-special-character: line-break;" />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style="mso-special-character: line-break;" />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dalam masa advent, saya merenungkan kembali tentang maksud Allah <br />
dengan memberikan mujizat terbesar dalam sejarah manusia melalui <br />
kelahiran Yesus Kristus. Saya merenungkan kedua sumber cerita ini <br />
dengan mata hati yang terbuka. Sebagai pengikut Yesus Kristus, saya <br />
coba mengerti apa yang dimengerti oleh Islam tentang kelahiran Yesus. <br />
Mahmood Ayub, seorang intelektual Islam dari Universitas Temple di <br />
Philadelphia, dalam bukunya berjudul “A Muslim View of Christianity” <br />
(2007) menjelaskan bahwa penggambaran Yesus dalam Alquran adalah sangat istimewa.
Hanya Yesus dari semua nabi yang diakui oleh Islam, <br />
digambarkan dalam kekuatan dan rupa yang sangat dekat dengan Allah. <br />
Yesus suci dan bebas dari godaan setan (Al.21:91; 66:12). Kesucian <br />
Yesus dipelihara dalam Alquran. <br />
<br />
Bahkan Islam juga percaya bahwa hanya Allah dan Yesus yang tahu tentang <br />
hari kebangkitan. Tetapi yang paling mengesankan bagi saya, adalah <br />
memikirkan kata-kata Ayub bahwa dalam relasi Kristen dan Islam <br />
sebenarnya ada kekuatan dimana Kristen diingatkan tentang Allah sebagai <br />
Allah dan Islam dikuatkan bahwa kebenaran adalah Allah (Ayub: 2005, <br />
131). Umat Kristiani bersyukur mempunyai saudara sepupu Islam yang <br />
mengingatkan tentang jalan keselamatan dalam Allah. Tetapi memahami <br />
Allah dalam pekerjaan, pelayanan dan penderitaan Yesus Kristus <br />
mengartikan tentang Allah yang datang meraih manusia. Allah menyentuh <br />
manusia dalam cara manusia. Allah dalam Yesus Kristus menunjukkan jalan <br />
bagaimana manusia bisa mencapai Allah. <br />
<br />
Saya bayangkan perubahan kebijakan menunjukkan bahwa sebagai agama <br />
minoritas pada saat jaman Romawi, kesempatan untuk menyatakan perayaan <br />
ibadah bersama belum dimungkinkan. Tetapi sesudah agama Kristen menjadi <br />
agama mayoritas bahkan disyaratkan sebagai bagian dari kebijakan <br />
negara, pada saat itu diperlukan ungkapan identitas yang dapat <br />
dirayakan secara bersama. Penggambilan tradisi pra Kristen sebagai <br />
bentuk dari perayaan Natal menunjukkan upaya kontekstualisasi yang <br />
dilakukan dalam gereja. Proses kontektualisasi ini seringkali menjauh <br />
dari makna agama itu sendiri. Disinilah penting sekali nasihat dari <br />
Mahmood Ayub untuk dipakai sebagai alat analisa yang mendorong orang <br />
beragama untuk belajar menggunakan ungkapan agama yang tepat daripada <br />
sekedar bahasa politik agama. <br />
<br />
Tanggapan tentang karya sukacita Allah ini ditandai oleh umat <br />
Kristiani dengan banyak cara. Tanda sukacita nampak dalam pelaksanaan <br />
puasa yang diikuti dengan penghayatan Firmah Allah seperti biasa <br />
dilakukan beberapa tradisi gereja. Kegiatan ibadah dipusatkan di gereja <br />
maupun dalam kebaktian di rumah-rumah keluarga Kristen. Sukacita Natal <br />
dipresentasikan dalam bentuk drama, teater, musik konser, lagu-lagu dan <br />
tindakan kasih yang disharingkan dalam keluarga, maupun masyarakat <br />
luas. Suasana sukacita yang menjadi inti kelahiran Yesus Kristus sudah <br />
lama mengalami pergeseran. Gambaran baik dalam Alkitab maupun Alquran <br />
tentang kelahiran Yesus jauh dari kenyataan modern saat ini. <br />
<br />
<br />
Sukacita sejati dari Allah itu sudah dicuri oleh alam modern yang <br />
seolah-olah hanya menampilkan sifat-sifat konsumerisme. Sekarang ini di <br />
Amerika Serikat ada gerakan yang disebut “konspirasi advent”. Gerakan <br />
ini bertujuan untuk memurnikan makna Natal. Dipelopori oleh kelompok <br />
Kristen Injili di AS, gerakan ini mendorong umat Kristiani mengurangi <br />
pembelanjaan hadiah-hadiah mewah yang akan diberikan dalam pertukaran <br />
hadiah di antara keluarga dan kenalan dekat. Kapitalisme menangkap <br />
gambaran perayaan sebagai produk kapitalis seperti nampak dari berbagai <br />
iklan yang tersebar di mana-mana. <br />
<br />
Dunia lupa sebenarnya maksud Allah dalam kelahiran Yesus. Saya <br />
merenungkan Kitab Injil, Matius yang menuliskan tentang perjalanan <br />
Yusuf dan Maria yang sedang hamil ke Betlehem. Mereka ke Betlehem <br />
karena mereka adalah warga negara yang bertanggungjawab dan harus <br />
mengikuti sensus kependudukan pada waktu itu. Sejak masih di rahim <br />
Maria, Yesus sudah dituntun untuk bertanggungjawab sebagai seorang anak <br />
sekaligus sebagai seorang warga negara. Kelahiran Yesus membuka jalan <br />
kepada pembaharuan Allah untuk bersama dengan manusia memperbaiki <br />
relasi-relasi sosial yang timpang menjadi adil dan bermartabat. <br />
Pelayanan Yesus dalam dunia sangat jelas di mata saya, adalah sebagai <br />
pelayan dari seorang warga negara yang turut bertanggungjawab <br />
menyadarkan pemerintah dan bangsanya untuk melakukan keadilan dan <br />
perdamaian seperti yang difirmankan Allah. Bahkan dalam pelayanan Yesus <br />
ketika ditanyakan bagaimana pandanganNya terhadap Kaisar, Yesus <br />
mengatakan: “Berikanlah apa yang menjadi hak Kaisar dan apa yang <br />
menjadi hak Allah” (Lukas 20:25). <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style="mso-special-character: line-break;" />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Memang dibutuhkan waktu yang berabad-abad sebelum politik negara </span><br />
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">dipisahkan
dari pengaruh agama mayoritas. <br />
Ajaran Kristiani seperti nampak dalam tindakan etika politik Yesus <br />
untuk berabad-abad terkubur. Inspirasi dari pemisahan baru terlihat <br />
ketika negara-negara Eropa merefleksikan dampak dari kekuasaan agama <br />
yang bisa bersifat tirani. Agama yang mengandung nilai-nilai suci <br />
ternyata bisa membunuh, menghancurkan kehidupan manusia. Perang <br />
kekuasaan di Eropa melibatkan politik negara berdasarkan afiliasi <br />
agama. Pengalaman negara Eropa inilah yang mendorong revolusi <br />
pembebasan negara muda di Amerika Serikat dan membawa angin pembaharuan ke Perancis
sehingga menghasilkan revolusi Perancis. Pemisahan negara dari gereja menjadi
fondasi demokrasi di Amerika Serikat dan menginspirasikan pembentukan
negara-negara kesatuan sesudah perang <br />
dunia kedua. <br />
<br />
Tetapi debat tentang “permurnian Natal” yang digagaskan oleh kelompok <br />
Injili konservasi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa pengaruh <br />
kelompok mayoritas tetap terasa dalam wacana negara. Karena itu sangat <br />
penting dalam masyarakat tersedia ruang diskusi untuk menyeimbangkan <br />
tujuan politik bersama dengan praktek jangka pendek dari target politik <br />
yang sedang dicapai oleh kelompok-kelompok tertentu. Debat advent <br />
konspirasi sebagai pesan Natal sebenarnya belum menyentuhkan isu <br />
pembaharuan yang harus dikedepankan dalam proses bermasyarakat dan <br />
bernegara di Amerika Serikat. Seperti juga Idul Fitri, atau perayaan <br />
keagamaan lainnya, ada banyak sukacita yang hendak dibagikan bersama <br />
dalam keluarga. Orang Kristen Indonesia tidak mengenal acara tukar <br />
menukar hadiah. Tradisi ini hanya ada di Amerika Serikat. Pada <br />
rata-rata keluarga di AS, memberikan hadiah kepada keluarga hanya pada <br />
waktu hari ulang tahun dan Natal. Jadi gugatan tentang konspirasi <br />
Advent sebenarnya angin politik saja. <br />
<br />
Ada banyak isu-isu sosial yang lebih besar daripada sekedar upaya <br />
pemurnian Natal. Salah satu contoh pelambatan pembaharuan kebijakan <br />
keadilan yang sedang dilakukan oleh Kelompok Injili Konservasi di <br />
Amerika Serikat adalah menahan upaya pemerintahan presiden Obama <br />
mereformasi kebijakan kesehatan nasional. Kaum Injili dalam gerakan <br />
konspirasi advent menyatakan bahwa orang Kristen dapat mengubah dunia <br />
ketika uang yang seharusnya dipakai untuk pembelian hadiah diberikan <br />
sebagai donasi bagi program-program kemanusiaan di seluruh dunia. <br />
Kata-kata ini kedengaran sangat suci tetapi ia tidak cukup untuk <br />
menolong banyak orang miskin warganegara Amerika Serikat yang hidupnya <br />
terancam karena tidak mempunyai akses terhadap pelayanan kesehatan <br />
sesuai dengan jangkauannya. Dialog terbuka untuk mengimbangi pikiran <br />
dan praktek politik kelompok Injili konservasi dilakukan dengan sangat <br />
seru oleh kelompok Kristen yang terbuka (progresif), termasuk juga <br />
menanggapi debat “konspirasi advent”. <br />
<br />
Konspirasi advent untuk menolak pembelian hadiah-hadiah Natal <br />
adalah bahasa politik daripada bahasa iman yang menunjukkan penghayatan <br />
Kristiani tentang kerja kemanusiaan Allah dalam kelahiran Yesus <br />
Kristus. Pembelaan kaum Injil terhadap gerakan permurnian perayaan <br />
Natal bukanlah pembelaan iman seperti nampak dalam makna kelahiran <br />
Yesus. Sukacita keadilan dalam makna kelahiran Yesus ditenggelamkan <br />
dalam kepentingan manusia yang lebih besar yaitu untuk memanipulasi <br />
umat Kristiani untuk terlibat dalam pembelaan simbolik dengan <br />
menghilangkan inti keadilan yang lebih besar yang diperlukan dalam <br />
pembaharuan kebijakan negara untuk kemakmuran bersama. <br />
<br />
Sebagai seorang Kristen Indonesia, contoh perdebatan konspirasi <br />
advent yang sedang hangat di Amerika Serikat mendorong saya menulis <br />
refleksi ini, terutama bertanya apa makna perayaan kelahiran Yesus <br />
Kristus bagi dunia. Bagaimanakah saya sebagai seorang Kristen <br />
bertanggungjawab terhadap Allah dalam menjawab <br />
permasalahan-permasalahan di dalam dunia seperti yang juga dihadapi <br />
oleh Yesus selama masa pelayanannya di dunia? Setiap kelahiran anak <br />
manusia mempunyai makna untuk orang tua supaya anak tersebut mampu <br />
hidup dalam cara Allah. Cara Allah menyatakan keadilan dan perdamaian <br />
seperti yang diwahyukan baik dalam Alkitab dan Alquran mendorong bangsa <br />
Indonesia untuk membangun tanggungjawab bersama. <br style="mso-special-character: line-break;" />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style="mso-special-character: line-break;" />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Masyarakat Indonesia hidup dalam berbagai budaya dan agama yang <br />
beragam. Cinta kasih Allah yang melebihi pengotakan yang dilakukan oleh <br />
manusia karena hubungan darah dan agama, kiranya memberikan inspirasi <br />
kepada kita semua sebagai sesama warga negara membangun persaudaraan <br />
sejati. Sehingga kita membangun negara tanpa pandang bulu siapakah <br />
agama, adat, suku dan ras. Kesamaan dalam perjuangan keadilan dan <br />
perdamaian yang menjadi napas dari Islam, Kristen, Hindu, Budhis, <br />
Kongfucu di Indonesia menjadi inspirasi bagi umat dan kehidupan bersama <br />
sebagai warganegara yang sejajar di mata sang Pencipta. Inilah berita <br />
sukacita penyelamatan dan pembaharuan kehidupan manusia sebagaimana <br />
yang dipercayai dalam tradisi Kristiani. <br />
<br />
Saya menyampaikan selamat Natal kepada saudari/a Kristiani yang saya <br />
kasihi. Selamat Natal 2009. Kepada saudari/a non Kristiani yang saya <br />
cintai selamat memasuki Tahun Baru 2010. Selamat Tahun Baru 2010. <br />
Imanuel, Tuhan bersama kita semua, inilah iman yang menguatkan hidup <br />
kita. Kita tidak pernah sendirian, tetapi berjalan dalam kerendahan <br />
hati, keadilan dan perdamaian dengan Allah menuju hari dan masa depan <br />
bersama. Amin. <br />
<br />
<br />
*Farsijana Adeney-Risakotta, aktivis akar rumput, teolog dan antropolog, sedang
menjadi tamu <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pada Pusat Studi Islam di
Graduate Theological Union, Berkeley, California, USA. Artikel ini ditulis dan
dipublikasikan oleh Spiritual Indonesia Online yang diambil dari catatan saya didistribusikan
dalam jaringan maya pada tanggal 24 Desember 2009. Sekarang saya ingin posting
artikel ini di blog dalam bahasa Inggeris </span><span class="longtext"><span style="background: white; color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><a href="http://farsijanaforpizza.blogspot.com/"><span style="color: blue;">http://farsijanaforpizza.blogspot.com</span></a>
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></span><span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">dan blog dalam bahasa Indonesia </span><span class="longtext"><span style="background: white; color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><a href="http://farsijanaindonesiauntuksemua.blogspot.com/"><span style="color: blue;">http://farsijanaindonesiauntuksemua.blogspot.com</span></a><o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-48467854930392900842013-12-22T22:48:00.002-08:002013-12-22T23:55:14.235-08:00Merayakan Hari Ibu, Menguraikan Politik Perempuan Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuOj-MdAZtSoL2kj5CnpZ0uznlZ0PxLv_f90uojO6VVEz3hV7ylWbi63nBO1BAuq-ASAa52q9ewZem5-gjXvxxArAHKwu5q0mY0vXFsgJklWgw8lj-U3anRpLR8a8t__KwCKC6prjgDpk/s1600/2013-01-11+11.40.31.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuOj-MdAZtSoL2kj5CnpZ0uznlZ0PxLv_f90uojO6VVEz3hV7ylWbi63nBO1BAuq-ASAa52q9ewZem5-gjXvxxArAHKwu5q0mY0vXFsgJklWgw8lj-U3anRpLR8a8t__KwCKC6prjgDpk/s320/2013-01-11+11.40.31.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAqz1yHOV0Ziq9o-ZZw4ICVl1vrBZpxSVkaeOldCsrbuZT8loFfB4PFOkHqCk3tarTvb50un7785jzhXWvaVCf_hmcq8x_j-hCgYS0zJd5CkKFWTejV5tXNBXuydVxICgrVY0twvRhyphenhyphenVI/s1600/2013-01-19+12.27.31.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAqz1yHOV0Ziq9o-ZZw4ICVl1vrBZpxSVkaeOldCsrbuZT8loFfB4PFOkHqCk3tarTvb50un7785jzhXWvaVCf_hmcq8x_j-hCgYS0zJd5CkKFWTejV5tXNBXuydVxICgrVY0twvRhyphenhyphenVI/s320/2013-01-19+12.27.31.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Kedua foto menunjukkan suasana belajar di akar rumput<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Merayakan Hari Ibu, Menguraikan Politik Perempuan Indonesia<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Oleh Farsijana Adeney-Risakotta<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Hari ini, sebelum berlalu, tanggal 22 Desember adalah hari
Ibu. Saya gelisah dari kemarin untuk menuangkan suara saya yang mengganggu
tidur. California tidak seperti Boston, sehingga sesudah semua orang berbaring
dibawah selimutnya, heather dimatikan. Saya sudah bangun pagi-pagi tetapi
terlalu dingin untuk mulai menulis. Siang ini sesudah selesai menghadiri ibadah
minggu advent ke-4 di First Presbyterian Church di Berkeley, saya minta suami
membawa saya kembali ke rumah supaya bisa memulai menulis tulisan ini. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sementara menulis saya harus berhenti untuk
bergabung dengan keluarga. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kegelisahan
saya adalah bagaimana saya memaknai hari Ibu tahun ini? <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tahun lalu, pada hari Ibu, saya menyelenggarakan Sarasehan
di kantor DPRD untuk menghadirkan wakil rakyat, terutama legislator perempuan,
senator dari Yogyakarta yaitu Gusti Kanjen Ratu Hemas, dan masyarakat sipil di
Yogyakarta untuk membahas bersama-sama topik “Pemberdayaan masyarakat sipil dan
wakil rakyat dalam pemberantasan korupsi”. Tujuan penyelenggaraan kegiatan
tersebut adalah mendorong komitmen wakil rakyat untuk membangun forum
masyarakat sipil yang secara bersama sehingga bisa mengontrol kerja-kerja
legislator dalam penganggaran dan pelaksanaan program yang dilakukan oleh
pemerintah.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Tahun ini saya berada di Amerika Serikat
sehingga kesempatan sekarang saya ingin membandingkan perayaan hari Ibu di sini
dengan yang dilakukan di Indonesia.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Di
Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia, perayaan hari Ibu dilakukan
pada minggu ke-2 di bulan Mei.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pada saat
itu perempuan-perempuan yang adalah ibu dalam keluarga diberikan kesempatan
untuk menerima pelayanan dan penguatan dari anggota keluarganya. Biasanya mereka
dibebaskan dari tugas-tugas harian pada hari Ibu.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Di Amerika Serikat, keluarga-keluarga tidak
mempunyai pekerja rumah tangga, sehingga pekerjaan domestik dilakukan oleh ibu,
bapak dan anak-anak secara bergantian. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Sementara perayaan hari ibu di Indonesia
terkait dengan perayaan penyelenggaraan Kongres Pertama Perempuan Indonesia
yang berlangsung tahun 1928 di Yogyakarta. Tahun 1928 adalah tahun yang penting
bagi orang-orang Indonesia yang pada saat itu sedang dijajah oleh Belanda.
Pemuda-pemuda yang berasal dari daerah-daerah melakukan Kongres Pemuda dan
menaikan ikrar yang terkenal yang disebut Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928, isinya<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Kami putra dan putri Indonesia, mengaku
bertumpah darah jang satu, tanah Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Kami putra dan putri Indonesia mengaku
berbangsa jang satu, bangsa Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Dua bulan kemudian, perempuan-perempuan
yang tergabung dalam berbagai organisasi agama, sekuler melakukan pertemuan
untuk membahas tentang peran perempuan dalam perjuangan pembebasan Indonesia
dari penjajahan Belanda.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Organisasi
perempuan yang hadir pada pelaksanaan Kongres Perempuan Pertama berjumlah 30
yang berasal dari Jawa dan Sumatera.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Kongres Perempuan ini menjadi sangat penting karena dilakukan pembahasan
tentang peningkatan pendidikan kepada perempuan dan aksesitas perempuan untuk
belajar. Kongres mendorong supaya pemerintah kolonial memberikan penambahan
sekolah kepada perempuan dan intensif beasiswa supaya perempuan bisa belajar.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Mimpi perempuan-perempuan masa perjuangan
terhadap perempuan Indonesia supaya bisa pintar sehingga mampu membuat
keputusan penting untuk hidupnya.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Apabila perempuan pintar maka kemungkinan mereka terperangkap sebagai
korban poligami bisa dikurangi. Begitu harapan para perempuan peserta Kongres
Pertama Perempuan Indonesia. Kongres Pertama Perempuan Indonesia menjadi anjang
di mana mereka bisa memikirkan persoalan yang ada dalam keluarga yang
menentukan perjalanan bangsanya ke depan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Kesadaran kesetaraan dalam perempuan
Indonesia tampil kuat sekalipun semangat perjuangan mereka dilakukan tanpa kata
“feminisme”.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Perempuan-perempuan dari
berbagai latar belakang berkumpul untuk mencari jalan keluar.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Saya bayangkan mereka datang mengendarai
kapal dari Sumatera kemudian melanjutkan dengan kereta api ke Yogyakarta.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Perempuan-perempuan di Yogyakarta yang
mempunyai kesempatan untuk mendapat pendidikan melalui pendidikan Taman Siswa
yang diprakarsai oleh Ki Hajar Dewantara membuka pintu kotanya untuk menerima
perempuan-perempuan dari seluruh Jawa dan Sumatera berkongres.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pendidikan adalah jendela untuk perempuan
bisa mengatasi permasalahan-permasalahan dalam keluarga dan masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Penekanan perayaan hari Ibu sebagai suatu
gerakan politik perempuan Indonesia sering kali melupakan tentang peran diri
perempuan sendiri sebagai agen perubahan bagi sesamanya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Perempuan-perempuan Taman Siswa yang dididik
untuk mengerti tentang kekuatan pada dirinya seperti dilakukan dalam metode
Taman Siswa, yaitu menjadi teladan apabila berada diposisi depan, membangun
kemauan apabila berada di tengah dan berada di belakang dengan terus memberikan
dukungan. Suasana pembelajaran yang setara telah menolong perempuan-perempuan
melihat kekuatan pada dirinya sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Suasana inilah yang mewarnai Kongres Pertama
Perempuan Indonesia tanggal 22 Desember 1928. Perbedaan status sosial, agama,
aliran politik tidak menjadi hambatan untuk perempuan duduk bersama membahas
tentang persoalan mereka yaitu kenyataan perempuan lain di seluruh nusantara
yang masih buta huruf.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Apabila perempuan
bisa membaca mereka akan bisa terlibat membuat keputusan sendiri. Perempuan
membuat mimpi pada dirinya sendiri selain memberikan tubuhnya dalam pernikahan.
Kekuatan mimpi perempuan akan mengalirkan keindahan apabila perempuan mengerti
keinginan dan mampu menyampaikan kepada keluarga, sesama dan masyarakat di
sekitarnya. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Perempuan-perempuan yang hadir pada
Kongres di Yogyakarta terinspirasi dengan kisah-kisah perempuan lain yang
terlahir dalam masa penjajahan tetapi mampu melakukan perlawanan karena
ketidakadilan yang dilakukan kepada warga di sekitarnya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kartini, namanya pada waktu itu sudah
terkenal.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kisahnya yang tragis meninggal
sesudah melahirkan dan meninggalkan catatan dirinya yang memberontak terhadap
struktur masyarakat ningrat yang melestarikan poligami digunakan sebagai contoh
untuk mengupas banyak cerita senasib di antara perempuan-perempuan di seluruh
nusantara.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Harapan besar terlihat pada tokoh-tokoh
perempuan dari daerah-daerah yang memimpin perang atas Belanda, Cut Nyak Dhien,
Christina Martha Tiahahu, Nyai Ageng Serang.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Tokoh-tokoh perempuan ini sangat mencintai masyarakatnya yang berada
dalam kungkungan penjajahan. Mereka berdiri menegakkan keadilan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pena adalah alat perjuangan mereka, tetapi
juga kecekatan, kecerdasan dalam membangun taktik perang membuat penjajah
kewalahan untuk berhadapan dengan mereka.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Saya ingat ketika mengunjungi rumah Cut
Nyak Dhien di Aceh. Dengan keyakinan dalam iman Islam, Cut Nyak Dhien
menyatakan perang terhadap Belanda. Rumahnya dipenuhi dengan doa-doa dalam
bahasa Arab yang memberikan kekuatannya untuk meneruskan perjuangan melawan
Belanda. Suami pertamanya meninggal ditembak Belanda, kemudian Cut Nyak Dhien
menikah dengan Teuku Umar yang juga lebih dulu meninggal ditembak Belanda. Tidak
ada pilihan lain, Cut Nyak Dhien bersumpah, dengan recong kecilnya ia
menyatakan perlawanan kepada Belanda sampai akhir hayatnya.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Merayakan hari Ibu, menguraikan politik
perempuan Indonesia, adalah membela hati perempuan-perempuan pejuang dalam sejarah
Indonesia. Mereka hidup bukan untuk dirinya sendiri.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mereka tidak mempunyai media maya seperti
sekarang ini. Mereka berada di perbatasan terdepan melawan kebodohan perempuan
sesamanya, melawan eksploitasi dan diskriminasi yang dilakukan oleh penjajah.
Hidup mereka sangat sederhana.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Sekarang perempuan Indonesia, sekalipun
masih terus berjuang mengisi partisipasi perempuan dalam politik, termasuk
merepresentasikan perempuan lain dalam jabatan-jabatan politik negara, nasibnya
semakin baik. Tetapi apakah demikian wajah perempuan Indonesia sesungguhnya.
Komnas Perempuan menerbitkan laporan rutin tahunan yang masih memperlihatkan
angka kekerasan yang tinggi di kalangan perempuan Indonesia.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kekerasan yang terjadi karena konflik-konflik
sosial di dalam masyarakat menyebabkan perempuan menjadi korban. Kekerasan
dalam rumah tangga masih sangat tinggi sekalipun perempuan-perempuan aktivis
dan parlemen sudah berhasil mendorong lahirnya UU Penghapusan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Menguraikan politik perempuan Indonesia,
memang tidak bisa sekedar berhenti pada penjelasan berapa jumlah perempuan yang
duduk pada jabatan politik di parlemen, pemerintahan, atau perempuan yang
sering memberikan ceramah untuk membuat kebijakan politik tetapi kasus-kasus
kekerasan terus menguat dalam masyarakat.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Menguraikan politik perempuan Indonesia, adalah memikirkan secara
strategis tentang pendidikan politik yang paling sederhana dilakukan kepada
seluruh perempuan Indonesia. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Saya di sela tugas-tugas pengajaran,
dalam pelayanan bersama Koalisi Perempuan Indonesia mengendarai sepeda motor
menjumpai perempuan-perempuan di desa terpencil untuk secara bersama-sama
membahas UU PKDRT yang dihasilkan oleh negara untuk melindungi perempuan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Memfasilitasi perempuan di Gunung Kidul yang
mempunyai tingkat bunuh diri tertinggi di Indonesia, supaya mereka bisa
berbicara, memang memerlukan penghayatan untuk mengerti pergumulan
perempuan-perempuan biasa ini. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Saya tinggal bersama mereka, mendengar
cerita-cerita mereka, ke ladang dengan mereka, mengunjungi tempat-tempat di
mana mereka bekerja sebelum pelatihan pendidikan pembahasan UU PKDRT dimulai.
Kami bernyanyi bersama-sama. Kami menjelaskan satu demi satu kendala-kendala
yang mereka hadapi dalam hubungan suami istri. Simulasi dilakukan ketika mereka
masih sungkan untuk menceritakan pengalamannya sendiri. Ketika tiba-tiba
semakin jelas terbentang dalam benak mereka tentang penderitaan dan harapan
keluar darinya, mereka bisa merancang sendiri urutan tindakan mengatasi krisis
ketika terjadi suatu kekerasan di dalam desa sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14pt;">Perempuan akar rumput adalah fondasi
pergerakan perempuan Indonesia. Perempuan-perempuan ini bukan sekedar
memberikan hak perwakilannya kepada perempuan-perempuan yang berkapasitas untuk
mewakilinya membuat perundangan yang berpihak kepadanya. Perempuan-perempuan
akar rumput inilah sebenarnya inti dari pergerakan politik perempuan Indonesia.
Perempuan-perempuan akar rumput mengingatkan perempuan-perempuan politikus
menggunakan keterwakilan yang diterima dari masyarakat dengan bertanggungjawab
sehingga tidak terjebak pada kelemahan manusia terjerat korupsi sehingga perjuangan
mereka dari rumah negara harus berpindah ke rumah tahanan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Perempuan-perempuan akar rumput inilah
harusnya menjadi pencerahan perempuan politikus untuk mengingat panggilan
sejati mereka melayani sesama warganegara yang diperjuangkannya. Kepada
merekalah, saya ingin memberikan selamat hari Ibu. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<o:p><span style="font-family: Calibri;"> </span></o:p></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179689202040960689.post-5636905615990934432013-12-21T13:58:00.000-08:002013-12-22T06:35:31.303-08:00Bagian III: Pengakuan Pemerintah Indonesia dan Relevansi Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi bagi pelanggaran HAM di Papua!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="color: #585858; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Bagian
III: <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pengakuan Pemerintah Indonesia dan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Relevansi Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
bagi pelanggaran HAM di Papua! <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="color: #585858; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Oleh
Farsijana Adeney-Risakotta<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="color: #585858; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Menulis
tentang Papua adalah nasib saya. Saya berjanji akan menulis terus sampai
keadilan dan perdamaian terwujud di tanah Papua. Tetapi menulis tentang topik
ini, sesudah tulisan saya tentang Nelson Mandela yang diberikan judul Bagian I:
Selamat Jalan Nelson Mandela, Bapak Pelangi Manusia dipublikasikan pada tanggal
6 Desember 2013, saya harus melewati berbagai tulisan lainnya sebelum akhirnya
tiba pada Bagian III ini. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Perjalanan
panjang melewati lorong-lorong pemahaman tentang sejatinya konflik Papua harus
saya lakukan karena tulisan ini bukan sekedar informasi seperti dilakukan oleh
jurnalis, tetapi adalah bagian dari komitmen saya sebagai moderator Petisi
Warganegara NKRI untuk Papua mengupas setiap lapisan dari sejarah Indonesia sehingga
secara bersama bisa disembuhkan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sejarah
yang melibatkan kekerasan menyebabkan trauma kepada semua pihak yang berada
dalam konflik tersebut.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jadi inilah
tulisan yang judulnya sudah saya cantumkan sejak saya menulis untuk mengucapkan
selamat jalan kepada Nelson Mandela yang meninggalkan kepada dunia adanya
harapan manusia dilepaskan dari lingkaran kekerasan dan memulihkan harkat umat
manusia di hadapan Sang Pencipta. Sekalipun demikian tulisan ini bukan terminal
akhir saya.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="color: #585858; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Dalam
tulisan lainnya, saya sudah menjelaskan tentang konteks yang melahirkan Komisi
Kebenaran dan Rekonsiliasi di Afrika Selatan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pengalihan kekuasaan yang dilakukan di Afrika
Selatan tanpa pertumpahan darah menjadi inspirasi kepada perdamaian di dunia.
Kenyataan ini membantah semua teori yang menjelaskan bahwa demokrasi sangat
mahal karena meminta banyak korban. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Afrika
Selatan, dalam kendali Nelson Mandela bisa membuktikan kepada dunia tentang
kenyataan yang berbeda dari argumentasi politik yang selalu dipakai untuk menjelaskan
tentang pertumpahan darah pada saat terjadi pengalihan kedaulatan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Akumulasi konflik yang sudah terjadi dalam
masyarakat menjadi dasar analisis untuk meramalkan kecenderungan peningkatan
kekerasan yang puncaknya bisa terlihat dalam pengalihan kedaulatan. <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="color: #585858; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Nelson
Mandela ternyata bisa menadirkan titik puncak kekerasan kemudian mengalihkan
kekuatan penolakan dan berbagai ekspresi ketakutan ke dalam kebijakan
pengendali masyarakat untuk tidak terpovokasi pada berbagai bentuk teror yang
ada di lingkungan mereka.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pengendalian
kerusuhan massal dilakukan untuk menjaminkan terjadinya pemutusan
kekerasan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sistem pengendalian keamanan
dirancang sehingga masyarakat yang mengalami ketidakadilan karena kekerasan
terjadi sehingga kehilangan anggota keluarga atau sesama rekan seperjuangan
memiliki kepastian tentang adanya penegakan hukum.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berada di tengah-tengah pemetaan kondisi
sosial politik ekonomi masyarakat yang sedang mengalami keterancaman
disintegrasi dan kehancuran massal yang menjurus pada pemusnahan sistematis
terhadap kelompok-kelompok tertentu (genecide). <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="color: #585858; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Pada
tulisan lain saya sudah menjelaskan tentang kegagalan pemerintah Indonesia
dalam mempertahankan UU <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>No 27 tahun 2004
tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi yang dibatalkan oleh Mahkamah
Konstitusi.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Diskusi yang dilakukan oleh
lembaga sipil di Indonesia seperti KONTRAS dan ELSHAM untuk mendorong
pemerintah menerbitkan kembali UU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi masih belum
terlihat hasilnya. Seperti menjadi harapan dari ELSHAM, rujukan hukum tertinggi
sebagai kebijakan negara seperti terlihat pada TAP MPR <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>No 5 tahun 2000 tentang pentingkan dilakukan
rekonsiliasi nasional merupakan fondasi bagi warganegara untuk mendesak
pemerintah RI mendaftarkan kembali draf UU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
dalam prolegnas DPR RI 2014.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="color: #585858; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Sekalipun
demikian, proses hukum terkait dengan pelaksanaan rekonsiliasi nasional masih
bisa diteruskan terutama untuk penyelesaian kasus HAM di Aceh dan Papua. Dalam
tulisan ini saya memberikan perhatian khusus kepada Papua. Pembahasan tentang
penyelesaian kasus HAM di Aceh akan saya jelaskan kemudian sebagai bagian dari
tanggungjawab perjalanan saya ke Aceh bertemu dengan tokoh-tokoh politik dan
mantan gerilya GAM di sana.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="color: #585858; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">UU
nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) Papua mempunyai 24 bab dan
79 pasal.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Diantaranya, satu bab dan 2
pasal disediakan untuk penjelasan hukum tentang Hak Asasi Manusia. Saya
mengutip bab XII dan pasal 45, 46, 47 yang menguraikan tentang maksud hukum
tersebut. <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="color: #585858; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p><span style="font-family: Calibri;"> </span></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="color: #585858; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Bab
XII</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="color: #585858; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Hak
Asasi Manusia</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="color: #585858; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Pasal
45<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt 36pt; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-family: Calibri;">(1)</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan penduduk Provinci Papua wajib
menegakkan, memajukan, melindungi, dan menghormati Hak Asasi Manusia di
Provinci Papua.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt 36pt; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-family: Calibri;">(2)</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Untuk melaksanakan hal sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1), Pemerintah
membentuk perwakilan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia, Pengadilan Hak Asasi Manusia, dan Komisi Kebenaran dan
Rekonsiliasi di Provinsi Papus sesuai dengan peraturan perundang-undangan.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Pasal 46<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt 36pt; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo2; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-family: Calibri;">(1)</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Dalam rangka pemantapan persatuan dan kesatuan bangsa di Provinci Papua
dibentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi. <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt 36pt; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo2; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-family: Calibri;">(2)</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tugas Komisi Kebenaran dan
Rekonsiliasi sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) adalah:</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt 54pt; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l2 level1 lfo3; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-family: Calibri;">a.</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">melakukan klarifikasi sejarah Papua untuk pemantapan persatuan dan kesatuan
bangsa</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt 36pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt 54pt; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l2 level1 lfo3; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-family: Calibri;">b.</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">merumuskan dan menetapkan langkah-langkah rekonsiliasi <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt 36pt; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo2; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-family: Calibri;">(3)</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Susunan keanggotaan, kedudukan,
pengaturan pelaksanaan tugas dan pembiayaan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Keputusan Presiden setelah
mendapatkan usulan dari Gubernur.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pasal
47<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Untuk menegakkan Hak Asasi Manusia kaum
perempuan, Pemerintah Provinci berkewajiban membina, melindungi hak-hak dan
memberdayakan perempuan secara bermartabat dan melakukan semua upaya untuk
memposisikannya sebagai mitra sejajar kaum laki-laki.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p><span style="font-family: Calibri;"> </span></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p><span style="font-family: Calibri;"> </span></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Dari kutipan penggalan UU Otsus Papua, bab XII tentang
HAM, ada beberapa hal yang perlu diluruskan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pertama-tama</i>,
sebagai bab tentang HAM, definisi HAM tidak dicantumkan pada bab XII melainkan
ditempatkan pada Bab I tentang Ketentuan Umum. Pada Bab I bagian “n” dijelaskan
tentang definisi HAM. Saya mengutipnya. “Hak Asasi Manusia, yang selanjutnya
disebut HAM, adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia. <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p><span style="font-family: Calibri;"> </span></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Definisi HAM ini diletakkan sesudah penjelasan tentang
definsi kelembangaan dimulai dari penjelasan tentang provinsi sampai dengan
kampung. Definisi HAM ditempatkan lebih awal sebelum diteruskan dengan definisi
terkait dengan hak-hak lainnya, seperti<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>penjelasan tentang adat, masyarakat adat, masyarakat hukum adat, hak
ulayat, yang kemudian diteruskan dengan pengertian tentang orang asli Papua dan
penduduk provinci Papua.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p><span style="font-family: Calibri;"> </span></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Dari tempat dimana penjelasan HAM dirumuskan,
menunjukkan bahwa dalam UU Otsus Papua, seluruh bab dan pasalnya sebenarnya
terkait dengan HAM seperti terlihat <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penjelasan pertimbangan yang diletakan
dibagian paling awal dari Otsus Papua terkait dengan cita-cita dan tujuan
Negara Kesatuan RI adalah membangun masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan
sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kemudian
penjelasan diteruskan dengan pengertian tentang masyarakat Papua sebagai bagian
dari masyarakat Indonesia yang adalah insan ciptaan Tuhan dan bagian dari umat
manusia yang beradab, menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, nilai-nilai agama,
demokrasi, hukum, dan nilai-nilai budaya yang hidup dalam masyarakat hukum
adat, serta memiliki hak untuk menikmati hasil pembangunan secara wajar.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p><span style="font-family: Calibri;"> </span></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-family: Calibri;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Kedua</span></i><span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">, saya juga ingin menunjukkan
tentang pengakuan Pemerintah Indonesia terkait dengan kondisi kemanusiaan,
politik ekonomi dan perubahan yang dilakukan terhadap Papua. Karena itu, penjelasan
tentang pertimbangan yang tertulis dalam UU Otsus Papua sebaiknya diperlihatkan
kepada warganegara NKRI lainnya untuk mengerti pengakuan dari bangsa Indonesia
terhadap perlakuan yang tidak adil selama ini dilakukan di tanah Papua. Bagian
berikut ini adalah kutipan panjang dan seutuhnya dari penjelasan menimbang yang
tertulis diawal UU Otsus Papua.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">....<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p><span style="font-family: Calibri;"> </span></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">b.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">bahwa sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia menurut</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Undang-Undang Dasar 1945 mengakui dan
menghormati satuan-satuan pemerintahan</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">daerah yang bersifat khusus atau bersifat
istimewa yang diatur dalam undang-undang;<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">c.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">bahwa integrasi bangsa dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia harus tetap</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">dipertahankan dengan menghargai kesetaraan dan
keragaman kehidupan sosial budaya</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">masyarakat Papua, melalui penetapan daerah
Otonomi Khusus;<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">d.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">bahwa penduduk asli di Provinsi Papua adalah
salah satu rumpun dari ras Melanesia</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">yang merupakan bagian dari suku-suku bangsa di
Indonesia, yang memiliki keragaman</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">kebudayaan, sejarah, adat istiadat, dan bahasa
sendiri;<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">e.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan di Provinsi</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Papua selama ini belum sepenuhnya memenuhi
rasa keadilan, belum sepenuhnya</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">memungkinkan tercapainya kesejahteraan rakyat,
belum sepenuhnya mendukung</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">terwujudnya penegakan hukum, dan belum
sepenuhnya menampakkan penghormatan</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">terhadap Hak Asasi Manusia di Provinsi Papua,
khususnya masyarakat Papua;<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">f.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">bahwa pengelolaan dan pemanfaatan hasil
kekayaan alam Provinsi Papua belum</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">digunakan secara optimal untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat asli, sehingga</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">telah mengakibatkan terjadinya kesenjangan
antara Provinsi Papua dan daerah lain,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">serta merupakan pengabaian hak-hak dasar
penduduk asli Papua;<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">g.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">bahwa dalam rangka mengurangi kesenjangan
antara Provinsi Papua dan Provinsi lain,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di
Provinsi Papua, serta memberikan</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">kesempatan kepada penduduk asli Papua,
diperlukan adanya kebijakan khusus dalam</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia;<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">h.<o:p></o:p></span></span></div>
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">bahwa pemberlakuan kebijakan khusus dimaksud
didasarkan pada nilai-nilai dasar yang</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">mencakup perlindungan dan penghargaan terhadap
etika dan moral, hak-hak dasar</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">penduduk asli, Hak Asasi Manusia, supremasi
hukum, demokrasi, pluralisme, serta</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">persamaan kedudukan, hak, dan kewajiban
sebagai warga negara;<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">i.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">bahwa telah lahir kesadaran baru di kalangan
masyarakat Papua untuk</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">memperjuangkan secara damai dan konstitusional
pengakuan terhadap hak-hak dasar</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">serta adanya tuntutan penyelesaian masalah
yang berkaitan dengan pelanggaran dan</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">perlindungan Hak Asasi Manusia penduduk asli
Papua;<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">j.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">bahwa perkembangan situasi dan kondisi daerah
Irian Jaya, khususnya menyangkut</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">aspirasi masyarakat menghendaki pengembalian
nama Irian Jaya menjadi Papua</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">sebagaimana tertuang dalam Keputusan DPRD
Provinsi Irian Jaya Nomor</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">7/DPRD/2000 tanggal 16 Agustus 2000 tentang
Pengembalian Nama Irian Jaya Menjadi</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Papua..<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">....<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"></span> </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Kesembilan butir pertimbangan yang dikutip
sesuai aslinya ditambah dengan kedua penjelasan pertimbangan sebelumnya, maka
menurut saya, pemerintah Indonesia sudah mengakui <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tentang pentingnya kesatuan bangsa dipelihara
tetapi sekaligus pemeliharaannya memberikan ruang bagi pemenuhan identitas
orang asli Papua yang selama ini diabaikan hak-hak asasinya. Adanya pengakuan
tentang orang asli Papua dari ras Melanesia sebagai bagian dari ras-ras lainnya
yang membentuk Indonesai. Pengakuan penting lainnya terkait dengan pelaksanaan
pembangunan di Papua yang belum mencapai keadilan, belum sesuai hukum dan
memenuhi HAM <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>orang asli Papua (bagian d
dan e). <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p><span style="font-family: Calibri;"> </span></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Terkait dengan itu, pemerintah Indonesia
mengakui bahwa pengelolaan dan pemanfaatan hasil kekayaan alam Provinsi Papua
mengabaikan hak-hak dasar penduduk asli Papua karena taraf hidup masyarakat
asli belum meningkat secara optimal (bagian f). Pemerintah Indonesia mengakui
tentang perlunya kebijakan khusus untuk mengatasi kesenjangan hak-hak dasar dan
sosial dari penduduk asli Papua (bagian g). Pemberlakuan kebijakan khusus ini
dilakukan dengan berpegang pada nilai-nilai dasar, HAM, supremasi hukum,
demokrasi, pluralisme serta persamaan kedudukan, hak, dan kewajiban sebagai
warga negara (bagian h). Pemerintah Indonesia juga mengakui tentang perjuangan
masyarakat Papua yang lahir dari kesadaran baru tentang hak-hak dasar serta
tuntutan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pelanggaran dan
perlindungan HAM (bagian i) dan yang terakhir pengakuan tentang aspirasi
masyarakat menghendaki pengembalian nama Irian Jaya menjadi Papua (bagian j). <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p><span style="font-family: Calibri;"> </span></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Dari pemaparan di atas, pembentukan Komisi Kebenaran dan
Rekonsiliasi harusnya bisa difasilitasi oleh Gubernur <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Provinsi Papua dan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Provinsi Papua Barat karena pemerintah
Indonesia telah membuka pintu untuk menghadirkan kebenaran tentang apa yang
sedang terjadi di Papua. Kebenaran lainnya juga bisa terlihat pada Bab-Bab
berikut yang ada dalam UU Otsus Papua. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Saya ingin mengutip secara penuh Bab II
tentang Lambang-Lambang.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p><span style="font-family: Calibri;"> </span></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">BAB II<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">LAMBANG-LAMBANG<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Pasal 2</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">(1) Provinsi Papua sebagai bagian dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">menggunakan Sang Merah Putih sebagai Bendera
Negara dan Indonesia Raya</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">sebagai Lagu Kebangsaan.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">(2) Provinsi Papua dapat memiliki lambang
daerah sebagai panji kebesaran dan</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">simbol kultural bagi kemegahan jati diri orang
Papua dalam bentuk bendera</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">daerah dan lagu daerah yang tidak diposisikan
sebagai simbol kedaulatan.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">(3) Ketentuan tentang lambang daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">diatur lebih lanjut dengan Perdasus dengan
berpedoman pada peraturan</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">perundang-undangan.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p><span style="font-family: Calibri;"> </span></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Dalam Bab II ini, sangat jelas, pemerintah Indonesia
mengakui lambang daerah sebagai panji kebesaran dan simbol kultural bagi
kemegahan jati diri orang Papua dan bentuk bendera daerah dan lagu daerah yang
tidak diposisikan sebagai simbol kedaulatan. Pengakuan tentang kebenaran ini
sangat penting tetapi harus diatur dalam Peraturan Daerah Khusus yang sesudah
12 tahun sejak Otsus Papua diberikan kepada masyarakat Papua belum satupun
Perdasus dan Perdasi dihasilkan (Adeney-Risakotta, 2013).<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p><span style="font-family: Calibri;"> </span></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Pengakuan Pemerintah Indonesia bisa terlihat dalam
Bab-bab lainnya terkait dengan perlindungan kepada orang asli Papua untuk
berusaha secara ekonomi <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan pengaturan
ketenagaan kerja (Bab X dan Bab XVIII), untuk mendapat pendidikan bermutu
dengan biaya yang rendah (Bab XVI), untuk mengalami pelayanan kesehatan kepada
penyakit epidemik (Bab XVII),<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pelestarian
budaya (Bab XX ), <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pengelolaan pembangunan
berkelanjutan dan lingkungan hidup yang bertanggungjawab (<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bab XIX ). Pada tingkat pengaturan
pemerintahan, lembaga adat yang terwadahi oleh Majelis Rakyat Papua (MRP) diakui
oleh negara<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(Bagian Keempat). Pengakuan
pemerintah Indonesia terhadap hak-hak dasar orang asli Papua ini dilakukan
dengan kesadaran penting bahwa tanah Papua adalah bagian dari perekonomian
nasional dan global (Bab X ). Pengakuan tentang sumber pendapatan daerah selain
dari pemasukan kekayaan alam juga adalah bagian dari berbagai pajak dan
retribusi yang dibayarkan warga kepada negara (Bab IX<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p><span style="font-family: Calibri;"> </span></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Penguraian penjelasan dari UU Otsus Papua penting
dilakukan untuk mengerti posisi dari pemerintah Indonesia dalam mencari
kebenaran dalam relasi kenegaraannya dengan warganegara NKRI yaitu orang asli
Papua. Kenyataan tentang pengakuan pemerintah Indonesia tentang adanya
pelanggaran HAM ternyata tidak cukup hanya pada rumusan UU Otsus Papua.
Rumusan-rumusan yang dibahasa ini harus bisa ditunjukkan dalam
kenyataannya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Disinilah fungsi Komisi
Kebenaran dan Rekonsiliasi akan berperan besar untuk memfasiliati penyelesaian
konflik Papua. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Peran dari Komisi
Kebenaran dan Rekonsiliasi bukan hanya untuk melakukan klarifikasi sejarah
Papua dalam kaitan dengan persatuan dan kesatuan negara RI maupun mempersiapkan
langkah-langkah rekonsiliasi seperti tertulis pada Bab XII. Fungsi dari Komisi
Kebenaran dan Rekonsiliasi adalah mempersiapkan mekanisme di mana pengakuan
pemerintah Indonesia tentang Papua mendapat tanggapan langsung dalam
penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Papua. <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /><span style="font-family: Calibri;">
Pelanggaran HAM selama ini dihubungkan dengan pergerakan Organisasi Papua
Merdeka (OPM) yang mengklaim bahwa proses integrasi Papua ke dalam NKRI adalah
cacat hukum karena mekanisme pemungutan suara sebagai bentuk partisipasi rakyat
Papua dalam menentukan kedaulatannya tidak dilakukan sesuai dengan hukum
internasional yang berlaku (Adeney-Risakotta, 2013).<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pandangan ini telah berakar dalam OPM sejak
Papua dinyatakan adalah bagian dari Indonesia pada tahun 1969 sehingga
menyebabkan terjadi kekerasan atas nama negara RI kepada warganya yang dianggap
sebagai kelompok separatisme. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pengaruh gerakan
separatisme seperti dilakukan OPM ternyata mengakibatkan adanya pembunuhan dari
militer kepada warga sipil di Papua. Kasus pembantaian warga sipil sudah
diselidiki oleh Komnas HAM, seperti kasus Biak, Wasior melibatkan militer.
Sementara anggota masyarakat yang dianggap terlibat dalam gerakan
separatisme,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>karena menaikan bendera
Papua kemudian ditangkap dan dijeblos ke dalam penjara. Pengakuan pemerintah
Indonesia dengan lambang Papua yang bisa dimiliki bukan sebagai tanda kedaulatan
ternyata belum dirumuskan dalam perdasus sehingga ketiadaan basis hukum
terhadap pengaturan lambang daerah memberikan alasan bagi militer melakukan
penangkapan, pembunuhan dan penghukuman kepada warga asli Papua. <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p><span style="font-family: Calibri;"> </span></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 17.25pt;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Dalam Bab XII terkait dengan HAM,
disebutkan tentang tiga lembaga yang berkaitan langsung dengan penyelesaian
HAM, yaitu Komnas HAM, Pengadilan HAM dan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.
Selain Pengadilan HAM yang dibentuk sebagai bagian dari infrastruktur
pengadilan yang sudah ada (UU no 26 tahun 2000), maka kedua lembaga lainnya
yaitu Komas HAM dan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi harus bersifat mandiri
sehingga bisa berperan lebih obyektif dalam memfasilitasi penyelesaian
kasus-kasus HAM di Papua.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Khususnya
Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi tugasnya membangun mekanisme yang memberikan
kesempatan kepada warga asli Papua menggunakan haknya dalam mencari kebenaran
tentang sejarah integrasi Papua, termasuk menguji kebenaran yang sudah diakui
oleh pemerintah RI sebagaimana dijelaskan secara terperinci dalam UU No.21
tahun 2001 tentang Otsus Papua. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 17.25pt;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Masyarakat Papua mempunyai hak
untuk mengerti motivasi-motivasi dibalik tindakan-tindakan yang melanggar HAM,
bukan saja terkait dengan lambang-lambang kedaulatan yang menjadi tanda
obyektif untuk militer melakukan tindakan kekerasan sampai pada pembunuhan
kepada masyarakat Papua. Pelanggaran HAM termasuk juga kebijakan pemerintah
terkait dengan pembangun yang tidak melibatkan masyarakat asli yang
mengakibatkan peminggirannya. Misalkan proyek mega dollar yang dilakukan oleh
pemerintah SBY terkait dengan program ketahanan pangan yaitu MIFEE <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yaitu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Merauke
Integrated Food and Energy Estate</i> yang telah menyebabkan pelanggaran
tentang hak-hak ulayat dari masyarakat adat di Kepala Burung. <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 17.25pt;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Dalam Bab XII tentang HAM
disebutkan mengenai pemberdayaan HAM kepada perempuan. Perundangan yang secara
spesifik menyebutkan tentang perempuan memberikan kesempatan kepada perempuan
di Papua untuk menjelaskan tentang pelanggaran HAM yang terjadi dengan mereka. Sesudah
saya keluar dari rumah sakit akibat kecelakaan, tulisan pertama tentang Kisah
Hidup Tokoh-Tokoh Papua terkait dengan seorang perempuan yang bernama Amelya
Jigabalom yang dipilih oleh warga asli Papua sebagai pemimpin mereka. Amelya Jigabalom
adalah salah satu dari 100 orang yang bertemu dengan Presiden Habibie sehingga
mendorong lahirnya UU no.21 Tahun 2001 pada masa pemerintahan Presiden
Megawati.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Membaca buku Kisah Hidup
Tokoh-Tokoh Papua termasuk Amelya Jigabalom, terlihat sangat jelas kekerasan
militer yang atas nama negara RI telah melakukan penyiksaan yang bengis dan
biadab sampai pada pembunuh.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 17.25pt;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Sumber-sumber kesaksian yang
ditulis oleh orang asli Papua seperti buku Kisah Hidup Tokoh-Tokoh Papua bisa
menjadi dasar pengkajian yang dilakukan oleh Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
untuk mencari tahu tentang kekerasan militer yang dilakukan di Papua. Dalam
tugasnya, Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi menghadirkan jaminan kepada
keluarga korban dan masyarakat luas tentang hak untuk mengerti
kekerasan-kekerasan yang dilakukan dalam deskripsi tentang motivasi-motivasi
yang melatarbelakanginya. Dengan tersedianya sistem yang memungkinkan hak atas
kebenaran bisa dicapai oleh korban, keluarganya maupun masyarakat akan
memudahkan penentuan hukuman ataupun pengampunan (amnesty) yang akan ditetapkan
kepada pelaku pelanggaran HAM..<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 17.25pt;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Rekonsiliasi merupakan tugas
berikut yang akan terbangun sesudah proses pencarian kebenaran itu berjalan
dengan menghadirkan semua pihak yang menyebabkan terjadinya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pelanggaran HAM. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bukti-bukti yang ada pada masyarakat harus
bisa dipelihara termasuk juga proses penyampaiannya yang melibatkan publik luas
untuk mengetahui motivasi-motivasi tersebut dengan tujuan supaya lingkaran
kekerasan bisa dihentikan. Masyarakat menjadi kelompok yang berada digaris
frontir untuk melindungi kemungkinan terjadinya pelanggaran yang baru karena
penyelesaian kebenaran tidak dilakukan secara bijaksana.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 17.25pt;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
mempunyai kekuatan hukum untuk melibatkan institusi-institusi yang lebih tinggi
di atasnya dalam memfasilitasi proses rekonsiliasi yang melibatkan klarifikasi
sejarah Papua. Keterlibatan PBB, sejarawan, ahli hukum internasional dan ahli
pembangunan untuk meminta pandangan mereka tentang kebijakan yang pernah
dihasilkan oleh lembaga dunia, sehingga berdampak terhadap lamanya perjuangan
masyarakat Papua menegakkan keadilan dan kebenaran di tanahnya sendiri.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dokumen-dokumen yang dirujuk sebelumnya harus
didaftarkan dan diumumkan secara luas sehingga memungkinkan masyarakat (publik)
untuk mempelajarinya sebelum berbagai pihak yang diundang khusus menjelaskan
secara obyektif pengetahuan dan tindakan-tindakan baik di bidang politik
internasional, sejarah kebersamaan, kebijakan pembangunan yang menyebabkan
adanya secara spesifik pelanggaran-pelanggaran HAM di Papua. Tindakan yang
menyebabkan adanya pelanggaran HAM harus bisa dijelaskan dengan mengerti
situasi politik ekonomi yang terjadi pada saat kekerasan tersebut berlangsung.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 17.25pt;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Pembentukan Komisi Kebenaran dan
Rekonsiliasi semakin mendesak, dan bisa diupayakan oleh masyarakat Papua
sendiri dengan meminta haknya pada Gubernur yang harus turut memfasilitasi
pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi. Desakan pembentukannya harus
dilakukan dari masyarakat terbawah di tingkat kampung untuk meminta pemerintah
memenuhi UU nomor 21 tahun 2001 tentang Otsus Papua yaitu Bab XII tentang
Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi. Percepatan pembentukannya akan menolong
penyelesaian kasus HAM terutama menghentikan legitimasi pemerintah Indonesia
untuk menjebloskan warga sipil Papua ke dalam penjara karena dianggap sebagai
antek-antek OPM. Menurut pendataan dari masyarakat Papua, saat ini sudah ada
ratusan orang Papua dalam penjara dan pelimpahan hukumnya juga melebihi hukuman
kelompok-kelompok yang dianggap terlibat dalam tindakan terorisme seperti yang
dilaporkan oleh Sydney Jones dari Internasional Crisis Center.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 17.25pt;">
<span style="color: #222222; font-size: 12pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Andalus; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Calibri;">Kebesaran suatu bangsa terletak
pada pengakuannya tentang proses penyelesaian berbagai konflik dalam keragaman
masyarakat dan bukan karena kemampuan penaklukan sebagai representasi semangat
imprealisme yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Kiranya masyarakat
asli Papua, baik Kristiani dan Muslim bisa bersama-sama membangun kesatuan
untuk memfasilitasi penegakkan hak-hak dasar dirinya sendiri. Kalau orang asli
Papua tidak melakukannya, siapa lagi yang harus memulai. Tulisan ini dibuat
untuk menggali kekuatan dari pengakuan Pemerintah Indonesia terhadap ketiadaan
keadilan di tanah Papua dan karena itu orang asli Papua terpanggil untuk
meminta pemenuhan keadilan tersebut menurut sistem hukum yang sudah ditetapkan
oleh pemerintah Indonesia. Kiranya pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa bersama
dengan saudara-saudari saya di tanah Papua dan di mana-mana yang sedang
memberjuangkan penegakkan keadilan dan perdamaian di Papua. <o:p></o:p></span></span><br />
<br />
Lihat dua bagian lainnya:<br />
<br />
Bagian II: Nelson Mandela dan Komisi Kebenaran & Rekonsiliasi untuk Indonesia, khususnya Papua<br />
<br />
<a href="http://farsijanaindonesiauntuksemua.blogspot.com/2013/12/nelson-mandela-dan-komisi-kebenaran.html">http://farsijanaindonesiauntuksemua.blogspot.com/2013/12/nelson-mandela-dan-komisi-kebenaran.html</a><br />
<br />
Bagian I: Selamat Jalan Nelson Mandela, Bapak Pelangi Manusia<br />
<br />
<a href="http://farsijanaindonesiauntuksemua.blogspot.com/2013/12/bagian-i-selamat-jalan-nelson-mandela.html">http://farsijanaindonesiauntuksemua.blogspot.com/2013/12/bagian-i-selamat-jalan-nelson-mandela.html</a></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11039321308625445092noreply@blogger.com0